Mohon tunggu...
Rach Mah
Rach Mah Mohon Tunggu... profesional -

simple n humble

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Telenursing

10 Desember 2012   09:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:54 1749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://search.proquest.com/assets/r10.0.1-0/core/spacer.gif

TELENURSING



Rachmah, S. Kep., Ns

Mahasiswa Program Pascasarjana

Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Jumlah Kata: ± 2.589 Kata, Abstrak 137 Kata

Abstrak

Telenursing yang biasanya dikenal dengan asuhan keperawatan jarak jauh adalah suatu bentuk kecanggihan tekhnologi yang saat ini dimanfaatkan oleh dunia keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan, melakukan praktek keperawatan dan dapat digunakan juga sebagai media pertukaran informasi antara sesama perawat dibelahan dunia manapun dengan menggunakan telepon, videocall, internet, dsb. Berbagai manfaat diperoleh dengan adanya telenursing, Pasien dapat dengan leluasa bertanya dan menghubungi pusat informasi keperawatan mengenai kondisi kesehatannya melalui telepon, perawat pun bisa mendemonstrasikan cara perawatan luka kepada pasien melalui cam, dsb. Ini sangat membantu dalam memenuhi upaya kesehatan terutama upaya promotif dan preventif, selain itu dengan adanya telenursing dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan oleh pasien karena bisa dilakukan dengan jarak jauh. Proses keperawatan dan ruang lingkup praktek tidak berbeda dengan telenursing hanya saja proses tersebut menggunakan teknologi seperti internet, komputer, telepon, alat penilaian digital, dan telemonitoring peralatan.

Kata kunci: keperawatan, asuhan keperawatan, telenursing

Abstract

Telenursing is a form of sophisticated technology that is currently used by the world of nursing in providing nursing care, nursing practice and can be used also as a medium for the exchange of information among caregivers parts of the world using any phone, videocall, internet , etc.. Various benefits accrue to the telenursing, patients can freely ask questions and contact center nursing information about their health condition over the phone, the nurse can demonstrate how wound care to patients through the cam, etc.. This is very helpful in meeting health efforts, especially promotive and preventive, in addition to the telenursing to minimize the costs incurred by patients because it can be done remotely. The nursing process and the scope of practice is no different from just telenursing process using technology such as the internet, computers, phones, digital assessment tools, and telemonitoring equipment.

Keywords: nursing, nursing care, telenursing

LATAR BELAKANG

Era global merupakan awal dari segala perkembangan dunia secara menyeluruh termasuk didalamnya adalah teknologi informasi. teknologi informasi telah menjadi kebutuhan yang terus berkembang di berbagai bidang kehidupan. Hal tersebut terjadi sebagai akibat semakin majunya pola pikir manusia yang selalu ingin segera memperoleh informasi secara cepat dan instan tanpa membutuhkan banyak tenaga dan biaya. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, telah banyak dimanfaatkan oleh berbagai pihak dalam memberikan layanan akses informasi yang dibutuhkan, termasuk bidang kesehatan.

Kebutuhan pelayanan informasi di bidang kesehatan khususnya keperawatan merupakan bagian yang terus membangun diri untuk dapat memberikan informasi keperawatan secara cepat, tepat, efektif dan efisien. Perawat, sebagai pemberi layanan keperawatan dengan asuhan keperawatannya dituntut semakin profesional dan mengedepankan perkembangan teknologi kesehatan dalam memberikan pelayanan keperawatan. Masyarakat modern semakin familier dengan pemanfaatan media internet untuk mendapatkan informasi keperawatan misalnya melalui telenursing, teleconference, videoconference, call centre, dimana media ini memudahkan masyarakat mendapatkan layanan keperawatan tanpa harus meninggalkan rumah.

Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat kepada klien tidak pernah mengalami perubahan dan tidak pernah tidak melewati lima proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnose, intervensi, implementasi dan evaluasi. Dengan memanfaatkan kecanggihan tekhnologi, asuhan keperawatan tersebut bisa diberikan melalui jarak jauh dan lebih praktis. Asuhan keperawatan jarak jauh tersebut telah banyak dikembangkan di RS luar negeri yang dinamakan dengan telenursing.

KAJIAN LITERATUR

Tele adalah awalan yang berarti "di kejauhan,". Telenursing adalah penggunaan "teknologi untuk memberikan asuhan keperawatan dan melakukan praktik keperawatan. Meskipun penggunaan perubahan teknologi media pengiriman asuhan keperawatan dan mungkin memerlukan kompetensi yang berkaitan dengan penggunaannya untuk memberikan asuhan keperawatan, proses keperawatan dan ruang lingkup praktek tidak berbeda dengan telenursing. Perawat yang terlibat dalam praktek telenursing terus menilai, rencana, intervensi, dan mengevaluasi hasil asuhan keperawatan, tetapi mereka melakukannya dengan menggunakan teknologi seperti internet, komputer, telepon, alat penilaian digital, dan peralatan telemonitoring.

Telenursingdidefinisikan sebagai praktek keperawatan jarak jauh menggunakan teknologi telekomunikasi (National Council of State Boards of Nursing, 2011). Teknologi informasi dibidang keperawatan adalah teknologi informasi yang mengintegrasikan ilmu keperawatan, komputer, ilmu pengetahuan, dan ilmu informasi untuk mengelola dan mengkomunikasikan data, informasi, dan pengetahuan dalam praktek keperawatan. Informatika keperawatan memfasilitasi integrasi data, informasi, dan pengetahuan untuk dukungan klien, perawat, dan penyedia lainnya dalam pengambilan keputusan mereka dalam semua peran dan pengaturan. (Terhuyung & Bagley-Thompson, 2002 dalam Salim, 2010).

Telenursing telah berhasil dibeberapa negara karena dapat menghemat biaya kesehatan, meningkatkan cakupan kesehatan jarak jauh, pedesaan dan daerah terpencil, dapat menurunkan angka kunjungan dan memonitor pasien yang sudah keluar dari RS.

HASIL PENELITIAN

1.The domain of telenursing: Issues and prospects

Greenberg, M Elizabeth.Nursing Economics18. 4(Jul/Aug 2000): 220-2, 201.

Pada jurnal ini dipaparkan masalah dan prospek telenursing kedepannya. Telenursing, pemberian asuhan keperawatan dan jasa dengan menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses terhadap intervensi asuhan keperawatan untuk klien di daerah terpencil atau jauh (Chaffee, 1999; Helmlinger & Milholland, 1997, Yensen, 1996). Meskipun biasanya dikaitkan dengan telephonenursing, telenursing telah berkembang jauh melampaui penggunaan telepon, sekarang menggabungkan teknologi telekomunikasi yang lebih luas  (misalnya, interaktif video, videomonitoring, kamera digital) (Bleich, 1998; Milholland, 1995; NCSBN, 1997).

Telenursing terbukti efektif untuk meningkatkan akses perawatan kesehatan dan meminimalkan biaya, namun kekhawatiran khusus untuk telenursing juga telah diidentifikasi (ANA, 1996; Hutcherson & Williamson, 1999; Valanis, 2000; Warner, 1998; Yensen, 1996). Telenursing dikhawatirkan akan menurunkan kualitas caring antara perawat dengan klien, karna interaksi perawat dank lien hanya terjalin dari kecanggihan tekhnologi (Ozbolt, 1996). Telenursing ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti asuhan keperawatan, melainkan sebagai alat untuk memperluas dan meningkatkan pelayanan keperawatan (ANA, 1996; Warner, 1998; Yensen, 1996). Dengan adanya telenursing, pasien turut berperan aktiv dalam meningkatkan kesehatan pada dirinya (Hutcherson & Williamson, 1999).

Keberhasilan telenursing tergantung pada penilaian dan pengambilan keputusan keterampilan perawat (Wheeler & Windt, 1993). Muir Gray (1997) berpendapat bahwa dalam pelaksanaannya memerlukan pedoman-pedoman agar pelayanan keperawatan yang diberikan menjadi lebih efektif, efisien dan konsisten.  (Berg, 1997; Mead, 2000; Wheeler & Windt, 1993).

2.Telenursing: Using technology to deliver health care

Robbins, Karen C. ANNA Journal25. 2(Apr 1998): 134.

Dalam artikel ini dipaparkan keuntungan dan kelebihan dari telenursing sebagai pemanfaatan tekhnologi yang canggih dalam memberikan pelayanan kesehatan (Bogart, Deschamps, Milholland, & Williamson, 1997). Telenursing dapat melibatkan sejumlah teknologi mulai dari kamera canggih dan tampilan video di dua atau lebih situs yang menyediakan interaksi real-time. Sehingga perawat dapat memberikan perawatan langsung bagi pasien di daerah terpencil dengan menggunakan peralatan canggih.

Dalam kecanggihan tekhnologi pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Kekurangan dari telenursing adalah pemberian asuhan keperawatan jarak jauh tidak akan dapat menggantikan caring dalam keperawatan, penilaian hanya terbatas pada kekritisan dari indrawi, legalitas yang belum jelas, jaminan terhadap privacy pasien dan lain sebagainya.

3.Development of a telenursing system for patients with chronic conditions

Kawaguchi, Takayasu;Azuma, Masumi;Ohta, Ken'ichi.Journal of Telemedicine and Telecare10. 4(2004): 239-44.

Studi ini dilakukan dengan mengevaluasi kelayakan dari sistem telenursing untuk pasien dengan kondisi kronis yang berada di rumah. Sistem berbasis Internet memungkinkan pasien (dilengkapi dengan komputer laptop), perawat dan dokter untuk mengakses informasi dari database pusat melalui jaringan nirkabel (128 kbit / s). Email dan video-mail serta tanda-tanda vital data dapat dikirim setiap hari oleh pasien ke server di sebuah pusat kesehatan regional, dan dapat diakses oleh perawat atau dokter, yang kemudian dapat memutuskan perawatan yang tepat.

Sistem ini diuji oleh pasien laki-laki dengan diabetes mellitus tipe 2, untuk melihat apakah telenursing akan membantu pasien dalam memanajemen kondisi dirinya. Selama periode awal 73 hari pasien tidak diberikan pendidikan apapun, periode kedua, 71 hari, materi pendidikan diberikan. Hasilnya, telenursing dapat membantu pasien untuk mengelola kondisinya, seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan yang signifikan pada tingkat nya glukosa darah dan hemoglobin glikosilasi (HbA (1c)) dan tekanan darahnya. Dengan adanya penelitian ini, Kawaguchi dkk menyatakan system ini sangat layak untuk digunakan.

Gaya hidup memiliki pengaruh yang besar pada penderita penyakit kronis seperti diabetes. Peran perawat sangat besar dalam hal ini selain kelurga dan teman-teman pasien yang bertindak sebagai pemberi motivasi. Telenursing memfasilitasi hubungan ini dan dapat memperluas cakupan pelayanan keperawatan untuk pasien di rumah.

4.Universal telenursing triage in Australia and New Zealand: A new primary health service

St George, Ian;Cullen, Matthew;Gardiner, Louise;Karabatsos, Georgia;Ng, Joseph Yeuk-Kei, MBBS(Hons; et al.Australian Family Physician37. 6(Jun 2008): 476-9.

Warga Australia dan Selandia Baru memiliki akses 24 jam untuk konsultasi melalui telepon gratis dan triase gejala. Artikel ini merangkum hasil dari proyek telenursing triase di Australia dan Selandia Baru.

Triase telepon sudah baik digunakan setelah layanan perawatan primer di jam Australia dan Selandia Baru, menunjukkan penerimaan luas dari nilainya sebagai sumber perawatan kesehatan. Besarnya peran itu - dan tingkat kerjasama antara triase telenursing dan lainnya setelah jam penyedia layanan kesehatan primer - akan menjadi isu penting untuk menentukan, terutama dengan pengenalan dekat dari layanan nasional Australia.

Ini adalah laporan, terbatas deskriptif. Studi yang lebih rinci diperlukan jika potensi pelayanan telenursing adalah untuk dipahami dan direalisasikan. Ini harus memeriksa hasil klinis serta pemanfaatan, cara terbaik menangani layanan ini baru mungkin diintegrasikan dengan penyedia layanan kesehatan primer, terutama praktek umum.

5.Telenursing in Hospice Palliative Care

Roberts, Della;Tayler, Carolyn;MacCormack, Diane;Barwich, Doris.The Canadian Nurse103. 5(May 2007): 24-7.

Banyak penderita penyakit kronis selama bulan-bulan terakhir hidupnya hanya berada dirumah, mengatasi masalah dan kemudian mempersiapkan kematian. Biasanya mereka bergantung pada keluarga dan teman-teman dalam perawatan dirinya. Peneliti menggambarkan sebuah kemitraan inovatif antara SM NurseLine (tele-triase dan kesehatan provinsi informasi call center), British Columbia Departemen Kesehatan dan Fraser Kesehatan Hospice Palliative Program.

Artikel ini menguraikan bagaimana informasi dan teknologi komunikasi memungkinkan penggabungan kapasitas dan keahlian BC NurseLine dengan keahlian khusus layanan berbasis masyarakat perawatan paliatif untuk mencapai hasil pengelolaan gejala peningkatan, penurunan kunjungan ke ruang gawat darurat dan dukungan untuk keluarga yang merawat orang-orang tercinta di rumah.

6.Tele-education in emergency care (Binks & Benger, 2007).

Telenursing dapat dimanfaatkan juga sebagai media dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat, terutama perawat yang bertugas didaerah-daerah terpencil yang kadang sulit diakses melalui jalan darat karena kondisi geografis yang tidak memungkinkan sehingga mereka kurang terpapar informasi-informasi maupun pengetahuan terkini menghenai pelayanan keperawatan.

PEMBAHASAN

Perkembangan yang sangat pesat dibidang teknologi informasi berdampak terhadap dunia kesehatan, dimana penggunaan teknologi informasi dapat dimanfaatkan sebagai sarana dalam mendukung perkembangan pelayanan kesehatan.

Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi dibidang pelayanan keperawatan untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak jauh. Telenursing memberikan keuntungan antara lain : 1) mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu, 2) mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan, 3) membantu memenuhi kebutuhan kesehatan, 4) memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi, 5) berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan, dan 6) mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet (American Nurse Assosiation, 1999).

Keanggihan tekhnologi ini tidak hanya berdampak kepada pasien, tapi juga memiliki dampak bagi profesi keperawatan dengan adanya telenursing sesame profesi keperawatan diseluruh belahan dunia dapat bertukar informasi mengenai dunia kesehatan dan keperawatan, mengenai penyakit, tekhnik perawatan terbaru, hasil-hasil penelitian terbaru, dll. Penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga.

Namun tentu saja kecanggihan tekhnologi ini memiliki keterbatasan-keterbatasan sehingga dalam pelaksanaannya tidak bisa digeneralisasikan. Biasanya asuhan keperawatan diberikan secara langsung dari perawat kepada pasien, dengan adanya telenursing maka proses keperawatan diberikan jarak jauh melalui berbagai alat komunikasi yang berbasis tekhnologi modern.

Kecanggihan tekhnologi bukan sesuatu yang harus disegerakan, sifatnya mempermudah dalam pelaksanaan, tujuannya adalah agar pelayanan keperawatan menjadi efektif dan efisien. Telenursing di Indonesia masih berupa trend dan issu yang saat ini berkembang, tentunya tidaklah mudah menerapkan kecanggihan tekhnologi sesegera mungkin. Perlu ada pertimbangan yang matang dan persiapan-persiapan agar system ini bisa berjalan, mulai dari persiapan SDM, kompetensi SDM, infrastruktur, biaya-biaya dsb.

Diperlukan pertimbangan yang matang dalam hal factor legalitas, bagaimana kekuatan hukumnya dalam pemberian asuhan keperawatan jarak jauh ini?, siapa yang bertanggungjawab, dsb. Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing.

Telenursing dikhawatirkan akan menurunkan kualitas caring antara perawat dengan klien, karna interaksi perawat dank lien hanya terjalin dari kecanggihan tekhnologi (Ozbolt, 1996). Telenursing ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti asuhan keperawatan, melainkan sebagai alat untuk memperluas dan meningkatkan pelayanan keperawatan (ANA, 1996; Warner, 1998; Yensen, 1996). Dengan adanya telenursing, pasien turut berperan aktiv dalam meningkatkan kesehatan pada dirinya (Hutcherson & Williamson, 1999).

Keberhasilan telenursing tergantung pada penilaian dan pengambilan keputusan keterampilan perawat (Wheeler & Windt, 1993). Muir Gray (1997) berpendapat bahwa dalam pelaksanaannya memerlukan pedoman-pedoman agar pelayanan keperawatan yang diberikan menjadi lebih efektif, efisien dan konsisten.  (Berg, 1997; Mead, 2000; Wheeler & Windt, 1993).

Dalam penerapannya, harus pandai memilah apakah telenursing ini cocok atau tidak untuk diterapkan. Kawaguchi dkk menyatakan system ini sangat layak untuk digunakan bagi pasien dengan penyakit kronis. Keberhasilan dari telenursing juga bergantung dari ketrampilan komunikasi perawat dalam melaksanakan proses keperawatan melalui telpon dan pengetahuan yang dimiliki oleh perawat sehingga asuhan keperawatan menjadi efektif dan efisien.

KESIMPULAN

Telenursing merupakan asuhan keperawatan jarak jauh, dimana perawat melaksanakan asuhan keperawatan dengan memanfaatkan kecanggihan tekhnologi melalui telpon, internet, videocall, conference, dsb. Manfaat telenursing antara lain 1) mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu, 2) mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan, 3) membantu memenuhi kebutuhan kesehatan, 4) memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi, 5) berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah dengan jarak yang jauh dari pelayanan kesehatan, dan 6) mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet.

Secanggih apapun tekhnologi pasti juga memiliki keterbatasan, telenursing sendiri dikhawatirkan akan mengurangi nilai caring perawat karena tidak adanya interaksi langsung antar perawat dengan klien, sentuhan terapeutik, dsb. Namun semua tergantung dari ketrampilan komunikasi yang dimiliki oleh perawat. Untuk Indonesia, aplikasi telenursing sangat cocok dalam upaya promotif dan preventif. Memberikan pengetahuna kepada klien tentang perawatan penyakit yang dialami klien, dsb.

KEPUSTAKAAN

Anthony J. Jannetti, Inc. Journal nursing economics the journal of health care leaders.

Bogart, J., DesChamps, M., Milholland, D.K., & Williamson, S. (1997, July 26). The impact of technology, telehealth, andtelenursingon specialty nursing. The National Federation of Specialty Nursing

B.C. HealthGuide OnLine Web site www.bchealthguide.org . CNA Contributes to Nursing Telepractice. (2003, January). Canadian Nurse, 99(1), 32-33.

Binks, S., & Benger, J. (2007). Tele-education in emergency care. Emergency Medicine Journal, 24(11), 782-784.

Carolyn, Philip, 2003. Nursing BC. Vancouver: Registered Nurses Association of British Columbia

Crouch, R., Patel, A., Williams, S., & Dale J. (1996). An analysis of telephone calls to an inner-city emergency department. Journal of the Royal Society of Medicine, 89(6), 324-8.

Cobb, M.D., McDonald, P., & Steinkampf, C. (2000, March). Collaborating in wound care using telemedicine. Paper presented at the Arizona Sigma Theta Tau International Research Consortium, Mesa, AZ.

Connors, H.R. (1997). Telecommunications and health care: Interest escalates as potential benefits are recognized. Issues, 18(2). Frantz, A. (2000). Home care in the new millennium. Home Healthcare Nurse, 18(1), 15-21.

Greenberg, M Elizabeth, 2000. The domain of telenursing: Issues and prospects. United States

Kawaguchi, Takayasu;Azuma, Masumi;Ohta, Ken'ichi (2004). Development of atelenursingsystem for patients with chronic conditions. London: Royal Society of Medicine Press Ltd. Journal of Telemedicine and Telecare.

Robbins, Karen C (1998). Telenursing: Using technology to deliver health care. United states: Anthony J. Jannetti. ANNA journal. Medical sciences-nurses and nursing, medical sciencies. Urology and nephrology.

Simonsen, S.M. (1996). Telephone health assessment: Guidelines for practice. St. Louis: Mosby-Year Book, Inc.

International Council of Nurses. (2001).Telenursing(Nursing Matters Fact Sheet). Available: www.icn.ch (click on Fact Sheets).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun