Mohon tunggu...
Rachma Gusmiarti
Rachma Gusmiarti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa prodi Psikologi semester 6. Tertarik pada dunia kepenulisan terutama tema-tema psikologi baik industri, kepemimpinan, maupun kesehatan mental.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mari Mengenali Pengertian dan Model Pembelajaran Andragogi

16 Juni 2023   21:20 Diperbarui: 16 Juni 2023   21:29 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pengertian Andragogi
Andragogi berasal dari bahasa Yunani ‘andra’ yang artinya manusia dewasa, dan ‘agagos’ artinya memimpin. Menurut istilah andragogi berarti ilmu yang mempelajari bagaimana orang dewasa belajar (Dugan dalam Hiryanto, 2017). Menurut Knowles dalam (Hiryanto, 2017) andragogi adalah bentuk pembelajaran yang outputnya adalah sasaran pembelajaran yang dapat mengarahkan diri dan menjadi pengajar bagi dirinya sendiri. Pendidikan formal andragogi digunakan dalam proses pembelajaran di tingkat pendidikan menengah keatas. Dalam penerapannya, prinsip andragogi pada proses pembelajaran tidak mutlak harus berdasar pada bentuk atau tingkat namun fokus akan kesiapan peserta didik dalam belajar. Fungsi guru dalam pendidikan andragogi yakni sebagai fasilitator, sehingga hubungan guru dengan murid bersifat multikomunikasi. Andragogi merupakan bentuk pembelajaran yang dapat menghadirkan sasaran atau lulusan yang mampu mengarahkan diri serta menjadi guru bagi dirinya sendiri. Dalam andragogi memandang belajar sebagai proses dalam memahami, menemukan masalah, dan memecahkan masalah, sehingga orang dewasa akan belajar mengorganisir pengalaman dalam hidup.

2. Model Pembelajaran Dalam Andragogi

A. Cooperative Script
a. Pengertian Cooperative Script
Cooperative Script merupakan model pembelajaran dimana peserta didik bekerja secara berpasangan dan bergantian secara lisan dalam memahami materi yang dipelajari. Alasan penggunaan metode ini yakni model pembelajaran Cooperative Script membantu siswa untuk berfikir secara sistematis dan berkonsentrasi pada mata pelajaran. Selain itu, siswa juga dilatih untuk bekerja sama satu sama lain dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan.


b. Langkah-langkah dalam metode cooperative script:
a) Guru membagi siswa untuk berpasangan
b) Guru membagi materi pada tiap siswa untuk dibaca dan diringkas
c) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama dan berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
d) Pembicara membacakan ringkasannya.
e) Pendengar menyimak, mengoreksi atau menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
f) Bertukar peran.
g) Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru
h) Penutup


c. Kekurangan dalam cooperative script  yakni hanya dilakukan dapat dilakukan oleh dua orang.

d. Kelebihan dalam cooperative script yakni:

a) Melatih pendengaran

b) Melatih ketelitian
c) Melatih kecermatan
d) Melatih kemampuan berpikir sistematis.

B. Student Team Achievement Division (STAD)

a. Pengertian Student Team Achievement Division (STAD)
Student Team Achievement Division (STAD) yakni salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang mana peserta didik akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang baik laki-laki maupun perempuan dengan kemampuan akademik yang berbeda-beda. Alasan penggunaan yakni agar kelompok kecil tersebut nantinya bisa memahami dan menguasai materi untuk mengerjakan tugas kelompok, setiap anggota kelompok diharapkan saling bekerja sama secara kolaboratif, mampu membantu teman dalam memahami dan menguasai materi pembelajaran atau dengan kata lain menyelesaikan tugas secara bersama-sama dengan cara saling membantu teman satu sama lain sebagai tim.

b. Langkah langkah dalam STAD:
a) Membentuk kelompok yang anggotanya empat orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain).
b) Pengajar menyajikan pelajaran.
c) Pengajar memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota- anggota kelompok. Anggotanya yang sudah memahami dipersilahkan menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
d) Pengajar memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh peserta didik.
e) Memberi evaluasi
f) Kesimpulan.

c. Kekurangan STAD diantaranya:
a) Cukup menguras waktu dalam pembagian kelompok, tempat duduk, serta persiapan pembelajaran lainnya.
b) Jika dalam satu kelas terdapat banyak kelompok dapat menyebabkan kurang maksimalnya pengajar dalam melakukan pengawasan.
c) Pengajar didorong untuk bekerja lebih cepat dalam STAD karena mengoreksi tugas, menghitung skor perkembangan, dan menghitung skor rata-rata kelompok

d. Kelebihan STAD diantaranya:
a) Menumbuhkan rasa kerja sama dan kebersamaan antar kelompok
b) Apabila ada anggota kelompok yang belum memahami, maka anggota kelompok yang telah memahami dapat menjelaskan.
c) Peran aktif anggota kelompok dapat meningkatkan keberhasilan.

C. Numbered Head Together (NHT)

a. Pengertian Numbered Head Together
Numbered head together adalah salah satu strategi pembelajaran kooperatif. Menurut Sohimin, (2013) numbered head together adalah model pembelajaran kelompok yang setiap anggota kelompoknya bertanggung jawab atas kelompoknya, sehingga tidak ada pemisahan antara satu siswa dan siswa lain dalam satu antara satu dengan yang lainnya. Model kooperatif tipe numbered head together ini adalah sebuah model pembelajaran yang mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah dan melaporkan sebuah informasi dari berbagai sumber yang pada akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Alasan penggunaan model Numbered Heads Together (NHT) guna menumbuhkan kerja sama antar peserta didik, peserta didik berlomba untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran karena peran anggota kelompok sangat penting dalam proses pembelajaran. Selain kerja sama antar peserta didik dengan peserta didik, juga akan terjalin kerja sama antara guru dengan peserta didik. Ngatini, (2012) menjelaskan bahwa model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) mengajarkan kepada peserta didik agar dapat bekerja sama dan selalu siap untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan guru. Dengan hal ini maka peserta didik akan menjadi termotivasi dan Jebih disiplin dalam mengerjakan tugas dan memperhatikan apa yang diinstruksikan guru sehingga hasil belajar akan menjadi baik.

b. Langkah-langkah dalam Numbered Head Together menurut Huda (2012):
a) Siswa dibagi ke beberapa kelompok. Masing-masing siswa dalam kelompok diberikan nomor.
b) Siswa diberi tugas atau pertanyaan oleh guru dan semua kelompok mengerjakan tugas yang telah diberikan.
c) Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban yang paling tepat dan masing-masing anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut.
d) Guru memanggil salah satu nomor secara acak. Kemudian siswa dengan nomor dan kelompok yang dipanggil diperintahkan maju ke depan untuk mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi bersama kelompok.


c. kekurangan dari Numbered Head Together yakni
a) Memungkinkan nomor yang telah dipanggil, akan dipanggil untuk maju kembali.
b) Tidak semua siswa dapat kesempatan menjawab.
c) Waktu yang dibutuhkan untuk diskusi dan memahami materi tidak singkat.


d. kelebihan dari Numbered Head Together yakni:
a) Menambah kepercayaan.
b) Meningkatkan daya berpikir
c) Mendapat informasi dari sumber lain seperti teman kelompok
d) Mengembangkan kemampuan dalam mengungkapkan gagasan
e) Menumbuhkan rasa saling menghargai pendapat teman kelompok
f) Menumbuhkan sikap tanggungjawab
g) Meningkatkan motivasi dalam belajar.

Sumber

Hiryanto. 2017. Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi Serta Implikasinya Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Dinamika Pendidikan Vol XXII No 1.

Huda. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Ngatini. (2012). Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Tentang. Fungsi Melalui Model Pembelajaran Numbered Heads Together Bagi Siswa. Universitas Muhammadiyah Surakrta

Sohimin, Aris. 2013. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Penulis: Rachma Gusmiarti. Psikologi 4B

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun