Mohon tunggu...
rachma ditta
rachma ditta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya mendengarkan music

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Persaudaraan

8 November 2024   10:42 Diperbarui: 8 November 2024   11:06 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PERSAUDARAAN

Oleh : Ditta Rachma Saputra

Nim : 12405051040034

Dosen Pengampu : Muhammad Firdaus L.c.MA,Ph.d

Tugas artikel ini untuk memenuhi UTS mata kuliah Studi Islam

Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengertian persaudaraan (Ukhwah)

Kata ukhuwah bersal dari kata "akhun" yang berarti berserikat dengan yang lain karena kelahiran dari dua belah pihak, atau salah satunya atau karena penyususuan. Kalau makna ukhuwah secara istilah mengikatnya hati-hati dan jiwa-jiwa degan ikatan akidah, yang merupakan ikatan yang paling kukuh, dan paling mahal harganya, atau saudara keimanan.

Persaudaraan (ukhuwwah) dalam Islam dimaksudkan bukan sebatas hubungan kekerabatan karena faktor keturunan, tetapi yang dimaksud dengan persaudaraan dalam Islam adalah persaudaraan yang diikat oleh akidah (sesama muslim) dan persaudaraan karena fungsi kemanusiaan (sesama manusia makhluk Allah Swt.). Kedua persaudaraan tersebut sangat jelas dicontohkan oleh Rasulullah Saw., yaitu mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar, serta menjalin hubungan persaudaraan dengan suku-suku lain yang tidak seiman dan melakukan kerja sama dengan mereka Allah Swt 

berfirman tentang persaudaraan:

Artinya "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat:10)

Pada ayat di atas Allah Swt. menegaskan dua hal pokok. Pertama, bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Kedua, jika terdapat perselisihan antar saudara, kita diperintahkan oleh Allah Swt. untuk melakukan islah (upaya perbaikan atau perdamaian). Apa indikasi dari suatu persaudaraan? Rasulullah saw. bersabda, "Demi Allah yang menguasai diriku! Seseorang di antara kalian tidak dianggap beriman kecuali jika dia menyayangi saudaranya sesama mukmin sama seperti dia menyayangi dirinya sendiri." (HR. Muslim)6 . Selain itu Rasulullah Saw. juga menegaskan, "Seorang muslim adalah orang yang lidah dan tangannya tidak menyakiti muslim lain, dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan semua larangan Allah." (HR. Bukhari)

Rasulullah saw. mengikatkan hati-hati sahabatnya antara kaum muhajirin dengan kaum anshar terpatrikan dalam diri dan jiwa mereka sehingga terbentuk ikatan persaudaran seiman yang kokoh. Refleksi persaudaan sahabat nabi menjadi uswah (contoh) referensi bagi umat yang terukir dalam sejarah manusia dan tersebut dan ayat Alqur'an. Sebuh potret persaudaraan yang dibangun menjadi intraksi sosial yang maju, dinamis, dan menjadi referensi untuk sebuah masyarakat madani.

Konsep persaudaraan dalam Al-Qur'an

Perlu diketahui bahwasanya lafadz ukhuwwah (persaudaraan) dan pecahan darilafadz ukhuwwah (persaudaraan) disebutkan didalam al-al quran disebutkan sebanyak Sembilan puluh enam kali, bahwasanya penyebutan dengan jumlah banyak berati menunjukkan begitu pentingnya urusan persaudaraan, karena mengandung banyak keutamaan dan nilai-nilai positif terhadap masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, diantara dari keutamaan persaudaraan Islamiyyah adalah:

Pertama, mereka merasakan buah dari lezatnya iman. Sedangkan selain mereka tidak merasakan seperti apa buah lezatnya keimanan. Rasulullah shallallahu' alaihi wasallam bersabda "ada tiga golongan yang dapat merarasakan manisnya iman: orang yang mencintai Allah dan rosulnya lebih dari mencintai dirinya sendiri, mencintai seseorang karena Allah, dan ia benci Kembali pada kekafiran sebagai mana ia benci jika ia dicampakkan ke dalam api neraka." (HR. BUKHORI)

Kedua, mereka berada dalam naungan cinta Allah SWT di akhirat. Allah SWT berfirman, " diimana orang-orang yang saling mencintai karena-ku, maka hari ini aku akan menaungi mereka dengan naungan kecuali dengan naungan ku"HR. Muslim)

Dan juga Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda "ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Di tengah perjalanan, Allah mengutus malaikatnya. Ketika berjumpa, malaikat bertanya "mau kemana ?" orang tersebut menjawab, "saya mau mengunjungi saudara di desa ini. " Malaikat bertanya apakah engkau ingin mendapatkan sesuatu keuntungan darinya? "ia menjawab, "tidak. Aku mengunjunginya hanya karena aku mencintainya karena Allah, "malaikat pun berkata sungguh utusan Allah yang diutus padamu memberi kabar untukmu, bahwa Allah telah mencintaimu, sebagaimana engkau mencintai saudaramu karenanya" (HR. MusKelima,

ketiga diampuni dosanya oleh Allah SWT Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda " Jika dua orang muslim bertemu dan saling berjabat tangan, maka dosa-dosa mereka hilang dari kedua tangan mereka, Bagai berjatuhan dari pohon

Persaudaraan dalam ikatan nasab

Persaudaraan dalam ikatan nasab adalah persaudaraan yang terbangun dari satu Rahim atau biasa disebut terlahir dari ayah dan ibu yang sama sebagaimana yang disebutkan didalam Al-Qur'an surah Al-Maidah ayat 30:

"Kemudian hawa nafsunya (Qabil) mendorong dia untuk membunuh saudaranya) maka diapun (benar-benar) membunuhnya sehingga dia termasuk orang orang yang rugi."

Disebut juga saudara dalam ikatan nasab walaupun tidak terlahir dari ibu yang sama akan tetapi dari ayah yang sama sebagaimana yang telah ditetapkan didalam Al- Qur'an  surahYusuf ayat 59: 

"Dan ketika dia (Yusuf) menyiapkan bahan makanan untuk mereka, dia berkata, "Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan takaran dan aku adalah penerima tamu yang terbaik"

Sebatas inilah persaudaraan dalam ikatan nasab yang dengannya berbangga-bangga, disamping itu persaudaraan dalam ikatan aqidah-lah yang paling mulia derajatnya disisih Allah SWT sebagaimana yang telah disebutkan didalam Al- Qur'an surah Al- Hujurat ayat 13

Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.

Dalam konteks ayat diatas Abdurrahman bin Nashr Al-Sa'di dalam tafsirnya menjelaskan bahwasannya "Yang maha kuasa mengatakan bahwa dia menciptkan anak anak Adam dari satu asal dan satu jenis kelamin, dan semuanya laki-laki dan perempuan, dan mereka semua kembali ke Adam dan Hawa, tetapi Allah Yang Mahakuasa mengutus dari mereka banyak laki-laki dan perempuan, dan memisahkan mereka, dan menjadikan mereka berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, yaitu: suku muda dan tua, dan itu demi saling mengenal, karena mereka Jika masing-masing berdiri sendiri, hubungan saling mengenal ini tidak akan terjadi, yang akan menghasilkan nafkah, gotong royong, warisan, dan hak-hak kerabat, tetapi Allah menjadikan mereka berbangsa-bangsa dan bersukusuku agar terjadi hal-hal tersebut dan hal-hal lain yang tergantung pada hubungan perkenalan dan hak-hak garis keturunan, tetapi kedermawanan adalah melalui ketakwaan, jadi yang paling mulia Di antara mereka di sisi Allah-lah yang paling bertaqwa di antara mereka, Dialah yang paling taat di antara mereka dan tidak mungkar, bukan yang paling kekerabatannya dan kaumnya, bukan pula yang paling mulia di antara mereka secara nasab, melainkan Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengetahui. Dia mengetahui orang-orang yang mengamalkan ketakwaan Allah lahir dan batin, dan siapa yang melakukannya secara lahiriah dan tidak batiniah, maka Dia memberi balasan kepada masing-masing dengan apa yang pantas baginya.

 Dan dalam ayat ini terdapat pernyataan bahwa salah satu hak saudara adalah tidak menyombongkan diri atau mencelakai saudara-saudaranya, karena sekalipun saudara itu telah mencapai apa yang telah dicapainya dalam hal harta, harkat, atau selain kebesaran, tetap saja dia berasal dari soliditas yang sama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun