Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Antisipasi Pemanasan Global dengan Pelestarian kawasan Delta

25 November 2011   12:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:12 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA-Indonesia patut berbangga karena ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan tingkat tinggi mengenai delta. Dengan keragaman hayati terutama sebagai negara dengan jumlah delta subur yang banyak seperti Ciliwung, Batanghari, Mahakam, Makassar, Brantas, Memberamo, Indonesia berperan penting sebagai inisiator pelestarian delta di tingkat global.

Kota Jakarta berdiri di atas tanah delta yang rapuh. Bila curah hujan terus meningkat sedangkan tidak ada yang mengambil tindakan preventif terhadap situasi ini, Jakarta memiliki kemungkinan untuk mengalami banjir besar pada 2025 nanti. Sedangkan di sisi lain, intrusi air laut dari utara Jakarta dan masalah penurunan tanah pelan-pelan makin meluas.

Ketahanan delta adalah masalah pemerintahan, juga sangat berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Perlu kerangka kerja institusional untuk mengatur delta. Perlunya Pengaturan penurunan konsumsi Hydroflourocarbon (HFC) karena HFC tidak merusak lapisan ozon tetapi memiliki potensi pemanasan global yang cukup tinggi. HFC merupakan gas rumah kaca dalam daftar Protokol Kyoto tidak diatur upaya produksi dan konsumsi seperti Protokol Montreal.

Indonesia kembali mendapatkan dana hibah sebesar 12 juta dolar AS untuk 2012-2018 yang digunakan bagi alih teknologi dan penguatan kapasitas kelembagaan guna pengurakan kerusakan lapisan ozon, sebelumnya Indonesia juga sudah mendapatkan 61 juta dolar AS untuk pengurangan penggunaan bahan perusak ozon sejak 1993-2010.

Isu penipisan lapisan ozon sudah menjadi masalah global karena dapat meningkatkan radiasi ultraviolet matahari terutama UV-B yang mampu mencapai permukaan bumi. UV-B yang berlebihan berbahaya bagi kesehatan karena akan menyebabkan kanker kulit, penuaan kulit prematur dan masalah kulit lainnya, katarak hingga penurunan sistem kekebalan tubuh. Radiasi UV berlebih juga berdampak pada tanaman bisa menyebabkan terjadinya perubahan komposisi kimia dari berbagai spesies tanaman serta menurunkan kualitas berbagai tanaman.

UN Conference on Sustainable Development yang juga disebut Earth Summit Rio+20 akan di adakan pada bulan Juni 2012 di Rio de Janeiro, Brazil. KTT Bumi Rio+20 akan menjadi KTT keempat dan merupakan bagian dari tonggak sejarah dalam upaya internasional untuk mempercepat upaya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan secara global. Pertemuan puncak yang akan dihadiri oleh banyak kepala negara termasuk Indonesia, akan mengusung tema “green economy and institutional framework for sustainable development”.

Kedua tema dan berbagai topik yang akan di bahas pada KTT Bumi Rio+20, merupakan isu dan tantangan yang juga menjadi isu dalam pembahasan di “World Delta Summit”. Eratnya keterkaitan tema dan topik KTT Bumi dengan“World Delta Summit”, mengharuskan Indonesia untuk mengambil peran aktif dengan memberikan terobosan masukan konkrit yang dapat menempatkan Indonesia dalam jajaran negara-negara terdepan yang mendukung terwujudnya “green economy and institutional framework for sustainable development”.

Dalam rangka memperkuat posisi Indonesia dalam KTT Bumi Rio+20 tersebut, di perlukan masukan substantif yang dapat mendukung kepentingan nasional Indonesia. Dalam kaitan inilah penyelenggaraan dan hasil dari World Delta Summit, pada bulan November 2011 dapat menjadi masukan dan memperkuat posisi delegasi Indonesia dalam pertemuan KTT Bumi Rio+20.

Anggota Connecting Delta Cities (CDC) adalah berasal dari kota-kota di dunia:Buenos Aires, Copenhagen, Jakarta, Ho Chin Minh City, Lagos, London, Los Angeles, Melbourne, New York, Rotterdam, New Orleans, Shanghai, Tokyo, Hong Kong, Toronto.

Sedangkan Anggota Cities 40 (C 40) dari negara-negara yang mempunyai delta adalah:Addis Ababa-Ethiopia, Athens-Greece, Bangkok-Thailand, Beijing-China, Berlin-Germany, Bogotá-Colombia, Buenos Aires-Argentina, Cairo-Egypt, Caracas-Venezuela, Chicago-USA, Delhi NCT-India, Dhaka-Bangladesh, Hanoi-Vietnam, Hong Kong-China, Houston-USA, Istanbul-Turkey, Jakarta-Indonesia, Johannesburg-South Africa, Karachi-Pakistan, Lagos-Nigeria, Lima-Peru, London-United Kingdom, Los Angeles-USA, Madrid-Spain, Melbourne-Australia, Mexico City-Mexico, Moscow-Russia, Mumbai-India, New York-USA, Paris-France, Philadelphia-USA, Rio de Janeiro-Brazil, Rome-Italy, Sao Paulo-Brazil, Seoul-South Korea, Shanghai-China, Sydney-Australia, Tokyo-Japan, Toronto-Canada, Warsaw-Poland.

Masalah mengenai delta menjadi penting karena berkaitan dengan tempat berdirinya sebagian besar mega city di dunia. Pemukiman yang semakin padat, manajemen air, dan eksploitasi terhadap sumber daya alam merupakan beberapa masalah yang menjangkiti mega city yang berdiri di atas delta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun