JAKARTA-Belakangan pekan-pekan ini di Republik Indonesia yang Anda cintai semua sedang di landa gosip murahan, yaitu munculnya kehadapan publik Mr "A" yang memenuhi pemberitaan media cetak dan elektronik.
Adanya SMS gelap dari orang yang mengaku bernama Nazaruddin, muncul pula kecurigaan dari tubuh partai Demokrat, Wasekjen Partai Demokrat (PD = Partai yang tidak Percaya Diri) Ramadhan Pohan yang mengungkapkan ke publik bahwa ada kekuatan politik tertentu yang berupaya menghancurkan Partai Demokrat (PD). Upaya itu terlihat dari SMS dari 'Nazaruddin' palsu yang menyudutkan PD. Upaya menghancurkan PD ini disokong oleh tokoh berinisial A. Â Siapa dia? Begitulah ramai perbincangan orang dimana-mana.
"Kami sudah tahu dia berinisial "A". Dia membujuk kader kita supaya mau merusak Partai Demokrat dari dalam. Tapi kader kami ini kokoh pendiriannya, jadi tidak berhasil dia. Tapi paling tidak kami sudah tahu siapa dia," kata Ramadhan Pohan.
Didi Irawadi Syamsudin Ketua DPP Partai Demokrat, menyebutkan ada pihak bermodal besar yang sedang bermain di air keruh di tengah kepergian mantan Bendahara Umum, M Nazaruddin ke Singapura.
Mengail di air keruh tentu ikannya besar-besar, orang-orang partai yang bernama awal dengan huruf A tentu saja menjadi kebakaran jenggot. Apalagi ada desakan kuat kepada Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ramadhan Pohan untuk membuka identitas "Mr. A" datang dari berbagai pihak. Tak hanya dari luar partai, desakan juga datang dari internal Demokrat.
Kalau punya pendapat nggak boleh sembunyi, harus terbuka. Polemik seputar teka-teki identitas Mr "A" cenderung merugikan partainya yang menjunjung tinggi nilai demokrasi. Partai Demokrat harus mengajarkan kepada siapa saja untuk transparan dalam segala hal. Semuanya harus segera dibuka, kalau tidak akan merugikan Demokrat sendiri.
Aroma politik  semakin menyengat dengan beredarnya pesan singkat (SMS) gelap yang menyudutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat. Diduga kuat bahwa Mr "A" sebagai pengirim SMS itu. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk menghancurkan Demokrat. Akhirnya tudingan itu langsung menjurus ke sejumlah nama tokoh dari partai lain.
Siapakah inisial dari Mr"A" tersebut? Menurut data-data perkembangan politik terakhir di tanah air tersebut beberapa nama yaitu: Mr "A" itu ialah "Ahmad Mubarok" atau Andi Malarangeng atau juga Anas Urbaningrum bisa juga Andi Nurpati. Nama lain yang terkenal adalah "AMADAN POHAN" si pembuat isu sendiri, lho kok bisa ya...walah-walah.
Akhirnya Ramadhan Pohan, sebagai pemilik nama ini mencuat gara-gara lontarannya soal Mr "A" yang ia tuduh sedang mengobok-obok partainya, Partai Demokrat. Meski bersikukuh "Mr A" benar-benar ada, hingga saat ini belum terlontar dari mulut Ramadhan Pohan, siapa sosok misterius ini.
Soal Mr "A" ini ada yang tersindir, salah satunya Akbar Tandjung, walau tidak dikatakan dari partai politik tertentu dan tidak mengatakan ini dari Golkar atau bukan dari Golkar. Dan ada yang mengatakan ini menyinggung koalisi, Mr "A" ini berasal dari koalisi atau luar koalisi. Ramadhan hanya menyebut Mr "A" ini adalah dari tokoh politik.
Partai Golkar yang merupakan mitra koalisi PD, mendesak agar Ramadhan membeberkan siapa sebenarnya itu Mr A. Hal tersebut untuk menghindari adanya sikap saling curiga.
"Cara-cara gelap seperti itu haruslah kita hindari. Kami meminta Mr A itu dibuka saja ke publik agar tidak menimbulkan kegaduhan. Kita juga minta teman Demokrat yang bersangkutan mau introspeksi. Pada saat kami bersimpati tapi diajukan begini. Ini kan tidak enak di dunia maya bertebaran," kata ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso.
Wajar saja Partai Golkar kebakaran jenggot karena Mr"A" berujung pada Akbar Tanjung salah satu kader Partai Golkar.Kasus isu-isu dari perkembangan Mr "A" selalu dikait-kaitkan antara Anas dan Akbar yang  belakangan santer beredar di dunia maya.
Hal itu sangat jelas menjurus kepada salah satu tokoh Golkar, petinggi Partai Golkar Akbar Tandjung karena selama ini Anas Urbaninggrum adalah muridnya Akbar Tandjung, dan Anas masuk Partai Demokrat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI