6.  Pembunuhan – 25.000
Jumlah kematian karena aborsi selalu melebihi kematian karena kecelakaan, bunuh diri ataupun pembunuhan – di  seluruh dunia. Jumlah kematian karena aborsi melebihi segala penyakit Daniel S. Green dari Washington Post mengatakan bahwa pada tahun 1996, di Amerika setiap tahun ada 550.000 orang yang meninggal karena kanker dan 700.000 meninggal karena penyakit jantung.
Jumlah ini tidak seberapa dibandingkan jumlah kematian karena aborsi yang mencapai hampir 2 juta jiwa di negara itu. Secara keseluruhan, di seluruh dunia, aborsi adalah penyebab kematian yang paling utama dibandingkan kanker maupun penyakit jantung.
Di akhirat kelak, seorang lelaki akan mempertanggungjawabkan terhadap 4 wanita ini: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya, maka dari itu didiklah dan ajarkan putra dan putri kita, dengan baik dan benar khususnya anak Perempuan, karena ada pepatah mengatakan, "Buah kelapa jika jatuh tidak mungkin jauh dengan pohonnya."
Kasihan sekali para remaja kita, tubuh dan pikirannya mendorong begitu keras tentang sex dan bunga-bunga cinta tetapi di sisi lain di bertentangan dengan etika-etika karena mereka masih kecil, sungguh menderitanya mereka.
Pemerintah harusnya menyediakan fasilitas dan tempat-tempat untuk pelajar menyalurkan hobby yang kreatif dan berguna untuk negara. Bila perlu beri dan kasih penghargaan hasil karya mereka, jadi pelajar saling berlomba menghasilkan dan tidak ada waktu lagi untuk memikirkan free sex atau aktifitas-aktivitas yang negatif lainnya, pada intinya adalah bagaimana membuat pelajar tersebut sibuk dengan kegemaran/hobi mereka yang bermanfaat bagi orang lain.
Bagaimana sex bebas tidak bermasyarakat bila perkenalannya sudah dimulai dari iklan, film, sinetron, media cetak, bahkan lewat lagu ada juga. Baik-baiklah dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis agar tidak terjerumus kedalam perilaku Free Sex (Sex Bebas) bentengi dengan agama yang kuat agar terhindar dari godaan syetan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H