Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mr.Obama Batalin Acara Pulang kampung ke Jakarta

19 Maret 2010   07:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:19 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

(Kompasianabaru-Jakarta) Persiapan untuk menyambut kedatangan presiden AS Obama ke Indonesia telah jauh-jauh hari dilakukan, sudah banyak diskusi dan seminar-seminar yang diadakan untuk membahas efek-efek dari untung ruginya kedatangan obama ke Indonesia, juga sudah ada beberapa buku yang di terbitkan menjelang kedatangan pulang kampungnya obama ke kota Jakarta.

Hingga tadi malam, Kamis, 19 Maret 2010, jam 21:00 WIB, Teuku Faizasyah, Kepala Biro Administrasi/Juru Bicara Departemen Luar Negeri, mengatakan ,"Obama akan datang ke Indonesia dan Deplu masih menunggu pemberitahuan lebih lanjut dari Washington, yang pasti dalam minggu-minggu ini dan akan berkunjung ke Jakarta, kalau tempat lain belum pasti seperti Yogyakarta dan Bali."

Pagi ini, Jumat, 20 Maret 2010, kita terkejut karena Presiden Obama batal berkunjung ke Indonesia. Menlu RI menyatakan Pemerintah Indonesia mengerti sepenuhnya alasan dibalik penundaan rencana kunjungan Presiden AS, Barrack Obama ke Indonesia. Presiden Obama sebelumnya direncanakan akan berkunjung ke Indonesia pada tanggal 23-25 Maret 2010, namun dijadwalkan ulang menjadi bulan Juni 2010. Hal ini dikarenakan adanya  situasi Internal AS terkait dengan rencana Reformasi Program Kesehatan (healthcare program). Rencana kunjungan Presiden Obama ke Guam dan  Australia yang menjadi rangkaian kunjungan juga mengalami penundaan.

Menlu RI menambahkan penundaan kunjungan tersebut juga telah diantisipasi oleh Pemerintah Indonesia  bahkan sejak Gedung Putih menyampaikan perubahan awal rencana kunjungan dari tanggal 20 Maret 2010 dan tidak akan berpengaruh terhadap naskah perjanjian RI-AS yang telah disiapkan. “Semua persiapan telah kita dilakukan. Baik CPA (Comprehensive Partnership Agreement), perjanjian di bidang investasi maupun di bidang teknologi seluruhnya telah siap. Dokumen-dokumen tersebut akan ditandatangani pada tingkat Menteri. Namun, kita melihat momentumnya akan tepat apabila penandatanganan dilakukan pada saat kunjungan Presiden Obama ke Indonesia”, jelas Menlu.

Menlu menambahkan, penundaan kunjungan Presiden AS ini diharapkan akan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi persiapan kedua belah pihak

“Tadi malam ada komunikasi diplomatik yang cukup intensif antara Jakarta dan Washington DC. Sekitar pukul 22.30 WIB kami mendapat pesan dari Gedung Putih, pesan dari Presiden Obama kepada Presiden SBY, bahwa karena situasi RUU Reformasi Kesehatan di Kongres AS yang masih belum pasti dan apalagi votingnya tidak bisa dilakukan sebelum hari Minggu, maka Presiden Obama meminta pengertian dari Presiden SBY untuk menunda kunjungan ini sampai bulan Juni tahun ini. Tentu hal ini juga disampaikan kepada PM Australia Kevin Rudd,” jelas Dino.

Presiden SBY tentu dapat memahami penundaan itu karena sejak awal sudah aktif memonitor situasi di Washington DC. “Kita memang melihat sekali bagaimana ketatnya proses politik di Washington DC sehubungan dengan tarik-menarik mengenai RUU Kesehatan ini. Kita memahami sekali bahwa RUU Kesehatan ini sangat penting bagi pemerintahan Barack Obama,” ujar Dino .

Sebelum ada penundaan kunjungan dari tanggal 20 Maret ke tanggal 23 Maret, Presiden SBY telah mengirim pesan kepada Presiden Obama. Pesannya adalah agar kunjungan ini sebaiknya dilakukan pada saat masalah politik dalam negeri Presiden Obama sudah settle. “Dan memang Presiden SBY menekankan sebaiknya jangan ketika Presiden Obama ke Jakarta tapi pikirannya masih di Washington DC, dimana ada pertarungan politik yang masih berlangsung dan belum terselesaikan,” tambahnya.

“Pada saat itu Presiden SBY menyampaikan, sebaiknya kunjungan itu dilakukan bulan Juni saja. Waktu itu sebelum penundaan dari tanggal 20 ke tanggal 23. Jadi Presiden SBY mengatakan sebaiknya datang bulan Juni saja. Apalagi kalau datang bulan Juni, Presiden Obama dapat membawa first lady dan anak-anak untuk melihat Indonesia. Masalah politik dalam negeri juga sudah beres dan suasananya lebih enak untuk mengadakan kunjungan tersebut,” tegas Dino.

Itulah yang dikatakan Presiden SBY dan opsi yang diberikan kepada Gedung Putih sebelum tanggal 20 Maret. “Tapi pada waktu itu Gedung Putih mengatakan siap untuk kunjungan pada tanggal 23 Maret dan karena mereka mengatakan kami siap, kita juga tentu menyambutnya dengan baik. Tapi sekarang kita kembali kepada usulan awal, yaitu usulan dari Presiden SBY bahwa kunjungan ini sebaiknya dilakukan bulan Juni,” kata Dino lebih lanjut.

Banyak perjanjian atau nota kesepahaman yang sudah siap untuk ditandatangani dan deklarasi kemitraan komprehensif juga sudah siap. Jadi dari segi persiapan substansi maupun logistik semuanya sudah cukup matang dan sudah siap untuk kunjungan Presiden Obama

Dino menekankan kembali empat hal. “Pertama, telah ada komunikasi diplomatik yang intensif tadi malam. Kedua, kunjungan ini akan dilakukan di bulan Juni. Ketiga, Presiden SBY memahami, namun perlu diketahui bahwa ini sebetulnya sesuai dengan usulan Presiden SBY dari awal bahwa kunjungan ini sebaiknya dilakukan bulan Juni setelah pertarungan politik di Washington lebih reda. Keempat, persiapannya sebetulnya sudah cukup matang untuk menyambut kunjungan ini,” ujar Dino.

Sedangkan menurut versi kedutaan besar Amerika Serikat adalah Presiden Obama bergembira bahwa Parlemen telah menetapkan jadwal legislasi menyangkut pelayanan kesehatan (health care) di internet dan pemungutan suara final akan dilakukan dalam waktu dekat. Namun berhubung peraturan Parlemen mengharuskan adanya periode 72-jam untuk memberikan kesempatan pada masyarakat mengkaji legislasi tersebut, maka pemungutan suara final tentang reformasi asuransi kesehatan tidak dapat dilakukan sebelum hari Minggu sore. Oleh karena itu, Presiden Obama telah menelpon pemimpin Indonesia dan Australia menyampaikan penundaan kunjungan sehingga ia berada di Washington saat pelaksanaan pemungutan suara yang penting ini.

Presiden berharap dapat mengunjungi Indonesia dan Australia pada Juni. Presiden Obama menyesali penundaan ini. AS memandang penting aliansi internasional bagi keamanan dan kemajuan ekonomi AS. Namun proses legislasi reformasi asuransi kesehatan adalah masalah yang tidak kalah penting, dan Presiden ingin memastikan melihat langsung proses pertarungan ini.

Dalam siaran pers yang dikeluarkan kedutaan Besar Amerika serikat dalam bahasa Inggris berbunyi sebagai berikut:
The President is pleased that the House has posted the health care legislation on the Internet and that a final vote is coming.
But since the House rules rightly provide for a 72-hour public review period, it is clear that a final vote on health insurance reform cannot take place before Sunday afternoon. As a result, the President telephoned the leaders of Indonesia and Australia and told them that he must postpone his planned visits there for a later date so he can remain in Washington for this critical vote. The President now expects to visit Indonesia and Australia in June.
The President greatly regrets the delay. Our international alliances are critical to America’s security and economic progress.  But passage of health insurance reform is of paramount importance, and the President is determined to see this battle through.

Oke Mr.Obama sampai jumpa lagi dilain waktu, semoga kedatangan Anda membawa perubahan antara kedua negara dan adanya saling pengertian dan saling hormat menghormati, tidak mencampuri urusan dalam negeri Indonesia serta hubungan yang saling menguntungan antar kedua negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun