Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Iran dan Israel bisa Perang

7 Juni 2010   14:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:41 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(KompasianaBaru-Jakarta) Akhir bulan Mei 2010, dunia Internasional di kejutkan oleh aksi pasukan-pasukan komando israel yang menyerang kapal-kapal pembawa bantuan kemanusiaan yang menuju jalur Gaza Palestina.  Kita ketahui bahwa Blokade Israel terhadap jalur Gaza secara sepihak sejak Januari 2009 telah melanggar hukum Internasional dan telah menciptakan penderitaan yang sangat mendalam dikalangan rakyat Palestina yang tidak berdosa. Aksi penyergapan Israel terhadap kapal Mavi Marmara yang membawa misi bantuan kemanusiaan Internasional ke Jalur Gaza, Palestina, pada tanggal 31 Mei 2010, juga ilegal karena dilakukan di perairan internasional. Melalui aksi penyergapan dan kekerasan tersebut, Israel kembali telah menciptakan hambatan terhadap  proses perdamaian di Timur Tengah yang kini memasuki tahapan penting berkaitan dengan diluncurkannya “proximity talks”, sebagaimana di sampaikan oleh Presiden Mahmoud Abbas dalam kunjungannya ke Indonesia pada tanggal 29 Mei 2010. Para pembawa bantuan kemanusiaan ditembaki, dipukuli, kamera para jurnalis dirampas oleh pasukan Israel, korban terus berjatuhan, relawan dari Indonesia juga diperlakukan sama seperti itu, untung tidak jatuh korban tewas hanya luka-luka dan sebagian mereka sudah kembali ke Indonesia, Departemen Luar Negeri telah mengembalikan 4 orang relawan kemanusiaan asal Indonesia dikembalikan ke keluarganya masing-masing dan diadakan seremoni di Jakarta, Senin, 7 Juni 2010.

Aksi brutal pasukan Israel ini tentu saja membuat negara Iran yang merupakan musuh Israel sejak lama menjadi geram sehingga Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan,"Pasukan Pengawal Revolusi Iran siap untuk mengawal kapal-kapal bantuan kemanusiaan yang akan menuju jalur Gaza." Tugas Iran untuk membela kepentingan rakyat Gaza dan Kita ketahui bahwa Israel telah lama menuduh Iran menyelundupkan senjata bagi kelompok Hamas di Gaza. Dari Jeddah dilaporkan bahwa Organisasi Konperensi Islam atau OKI hari Minggu mengadakan pertemuan di Jeddah, Arab Saudi. Kelompok yang beranggotakan 57 negara itu mengadakan sidang darurat untuk membahas serangan Israel minggu lalu atas kapal-kapal bantuan dan menewaskan sembilan orang aktivis pro-Palestina. Sekretaris jenderal OKI, Ekmeledin Ihsanoglu dari Turki menyerukan dibentuknya sebuah panel pakar hukum untuk menyelidiki insiden di laut lepas itu. Pasukan elit Iran, Garda Revolusi, siap untuk memberikan kawalan militer pada kapal barang yang berupaya untuk memecahkan blokade Israel terhadap Gaza, Pasukan angkatan laut Garda Revolusi telah siap sepenuhnya untuk mengawal konvoi perdamaian dan pembebasan ke Gaza dengan semua kekuatan dan kemampuannya. Campur tangan oleh militer Iran akan dianggap sangat provokatif oleh Israel yang menuduh Iran memasok senjata ke Hamas, gerakan Islam yang memerintah Gaza. Negara Iran memang tidak mengakui Israel dan Presiden Mahmud Ahmadinejad sering memprediksi akhir negara itu sudah dekat. PM Benjamin Netanyahu mengatakan,"Israel akan terus mencegah kapal mencapai pantai dan pembangunan "pelabuhan Iran di Gaza", merujuk pada dukungan Iran pada Hamas. Garda Revolusi, dengan angkatan laut, angkatan udara dan struktur komando terpisah dari pasukan bersenjata reguler, dianggap sebagai sangat setia pada pemimpin tertinggi. "Jika pemimpin tertinggi mengeluarkan perintah untuk ini maka pasukan angkatan laut Garda Revolusi akan melakukan semampunya untuk mengamankan (konvoi) kapal itu," kata Shirazi. "Tugas Iran untuk membela rakyat Gaza yang tak bersalah." Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah kapal-kapal patroli Iran yang mengawal kapal-kapal pembawa bantuan kemanusiaan untuk Palestina menembus jalur Gaza, apakah negara Mesir mengizinkan kapal-kapal patroli itu menyebrangi terusan Suez yang panjangnya 163 Kilometer. Seperti kasus perang Iraq-Iran tahun 1980-an, kapal-kapal yang harus melewati selat Hormuz bila ingin aman maka harus memakai bendera Amerika Serikat dan kapal perang Amerika Serikat pun mengawal kapal-kapal tersebut. Bila kapal-kapal patroli Iran di serang oleh negara Israel, bisa-bisa perang berkecamuk di Timur Tengah, pasti negara-negara besar seperti Rusia, Amerika Serikat akan turun tangan membela salah satu sekutu mereka itu. Pimpinan OKI juga akan mengunjungi jalur Gaza tanggal 14 Juni 2010 untuk menembus blokade Israel atas negara Palestina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun