Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penduduk Indonesia Hampir 240 Juta Jiwa

10 Agustus 2010   03:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:10 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Kompasiana.com-JAKARTA) Ledakan penduduk di Indonesia terus terjadi dan hasil sensus BPS (Badan Pusat Statistik) jumlah penduduk hingga tahun 2000 ini berkisar 206  juta jiwa. Bila kita perhatikan dari hasil sensus sebelumnya terjadi peningkatan yang cukup signifikan pertumbuhan penduduk yaitu :119,208,229 (1971), 147,490,298 (1980), 179,378,946 (1990), 194,754,808 (1995), 206,264,595 (2000).

Akan tetapi Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sonny Harry B. Harmadi memprediksi penduduk Indonesia sekarang ini pada 2010 tumbuh menjadi 238,4 juta jiwa. Angka itu menunjukkan pertumbuhan penduduk hingga tahun ini cukup tinggi mencapai 1,26 persen per tahun, karena kurang mulusnya pelaksanan program keluarga berencana setelah era desentralisasi.

Pelaksanaan program keluarga berencana lebih dipacu lagi, dibarengi dengan persebaran penduduk karena tanpa KB akan terjadi ledakan penduduk yang bakal menyulitkan realisasi penduduk tumbuh seimbang pada 2015. Komposisinya adalah  perempuan usia subur 65,7 juta, usia lahir hingga 14 tahun mencapai 64,1 juta, usia kerja 160,2 juta, dan usia lanjut 14,1 juta jiwa. Dengan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan ibu mencapai 2,3 anak per ibu melahirkan, angka kematian bayi 41,6, sementara jumlah bayi lahir per tahun ada 4,5 juta.

Pertumbuhan penduduk dominan terjadi di desa, daerah terpencil dan kepulauan. Keadaan ini mempengaruhi kualitas pendidikan penduduk saat ini di mana ada 8,5 persen penduduk tidak sekolah, 21,9 belum tamat SD, tamat SD 33,4 persen, pendidikan SLTP 16,6 persen, tamat SMU 16,2, sedangkan yang menyelesaikan pendidikan tinggi hanya 3,4 persen.

Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun untuk seluruh Indonesia dari hasil data BPS adalah tahun 1971-1980 (2,31%), 1980-1990 (1,98%), 1990-2000 (1,49%).

Persiapkan sensus penduduk modern yang keenam yang diselenggarakan pada tahun 2010. Sensus-sensus penduduk sebelumnya diselenggarakan pada tahun-tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan 2000.

Menurut Sensus Penduduk 2000, penduduk Indonesia berjumlah sekitar 206 juta jiwa, menempatkan Indonesia sebagai negara keempat terbesar setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Sekitar 121 juta atau 60.1 persen di antaranya tinggal di pulau Jawa, pulau yang paling padat penduduknya dengan tingkat kepadatan 103 jiwa per kilometer per segi. Penduduk Indonesia tahun 2010 diperkirakan sekitar 234.2 juta.

Dalam Sensus Penduduk 2010 (SP2010) diperkirakan akan dicacah penduduk yang bertempat tinggal di sekitar 65 juta rumahtangga. Untuk keperluan pencacahan ini akan dipekerjakan sekitar 600 ribu pencacah yang diharapkan berasal dari wilayah setempat sehingga mengenali wilayah kerjanya secara baik. Pencacah dilatih secara intensif selama tiga hari sebelum diterjunkan ke lapangan.

Dalam SP2010 akan diajukan sekitar 40 pertanyaan mengenai: kondisi dan fasilitas perumahan dan bangunan tempat tinggal, karakteristik rumahtangga dan keterangan individu anggota rumahtangga. Format dan isi daftar pertanyaan atau Kuesioner SP2010 disusun dengan mempertimbangkan rekomendasi PBB yang relevan serta dapat diterapkan di lapangan.

Puncak kegiatan SP2010 berupa kegiatan pencacahan penduduk di semua wilayah geografis Indonesia secara serempak selama bulan Mei 2010 (Bulan Sensus). Pada 31 Mei 2010 sudah dilakukan pembaharuan hasil pencacahan secara serempak dengan mencatat kejadian kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk yang terjadi selama Bulan Sensus dan menyisir serta mencatat penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap (homeless).

Sensus penduduk (SP) 2010 yang direncanakan berakhir pada 31 Mei 2010, di perpanjang hingga 15 Juni 2010. Perpanjangan ini dikarenakan banyaknya kendala di lapangan. Menurut BPS batas waktu pelaksanaan terakhir di lapangan adalah 15 Juni 2010. Setelah itu baru akan dihitung secara bertahap mulai dari kelurahan, kabupaten sampai tingkat pusat.

Dalam pelaksanaannya dilapangan ditemui banyak kendala, sehingga banyak petugas kami tidak mampu bekerja secara maksimal atau ketika datang ke rumah, dalam satu bulan tidak pernah bertemu dengan penghuninya.

SP 2010 telah dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dengan mempekerjakan sebanyak 700.000 lebih petugas sensus dengan menelan biaya lebih dari Rp4 triliun. Semoga sensus penduduk yang dilaksanakan 10 tahun sekali itu menyajikan data yang benar jangan meleset jauh dari kondisi dan keadaan nasional yang sebenarnya hanya karena kendala itu. Apalagi hasil sensus akan sangat penting bagi kelangsung pembangunan nasional.

Akhirnya hasil SP 2010 akan diumumkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2010 dalam Sidang Paripurna DPR, sedangkan penyebarluasan hasil final SP 2010 akan dipublikasikan pada Agustus 2011.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun