Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Money

Menghadapi Pasar Bebas AFTA dan AC-FTA

12 Februari 2010   13:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:57 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(KompasianaBaru-Jakarta) Perang dunia ketiga sudah dimulai yaitu dengan serbuan beragam produksi China keseluruh dunia, membuat bencana bagi bangsa-bangsa yang kuat ekonominya seperti Amerika serikat, Jepang, negara-negara Uni Eropa, kelimpungan menghadapi gempuran made in China tersebut.

Untuk menghadapi ketatnya persaingan dunia usaha di era pasar bebas, pemda DKI Jakarta terus meningkatkan kerjasamanya dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta. Hal tersebut dilakukan untuk melindungi produk lokal agar mampu bersaing dalam Asean Free Trade Area (AFTA) serta Asean China Free Trade Agreement (AC-FTA) yang kini tengah berlangsung.

Pemberlakuan AFTA dan ACFTA menyebabkan  produk-produk luar negeri, khususnya China menyerbu Jakarta. Bukan hanya pada ritel besar yang dibanjiri produk luar, melainkan juga pada warung-warung kecil yang berada di pemukiman masyarakat. Dengan begitu, kesempatan pemasaran produk lokal menjadi dipersempit oleh produk luar yang menawarkan harga murah. Hal inilah yang menuntut pemda DKI Jakarta untuk lebih kreatif dan inovatif mempererat kemitraan dengan KADIN selaku pelaku ekonomi.

“Kalau kita tidak punya strategi dan inovasi khusus untuk melindungi, tentu akan merugikan produk lokal,” ujar Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta.

Fauzi Bowo mengatakan, selain produk dari luar negeri, Jakarta juga dibanjiri oleh para pekerja atau tenaga profesional dari luar negeri. Berbagai perusahaan besar di Jakarta, banyak yang menggunakan pekerja asing. “Untuk itulah kita juga harus meningkatkan daya saing para tenaga kerja yang kita miliki,” tegasnya.

Berlakunya era perdagangan bebas antara negara-negara Asean dengan Cina dalam konsesi Asean-China free Trade Agreement (AC-FTA), membuat persaingan antara peritel besar dan kecil sulit dihindari. Karena itu, dibutuhkan strategi khusus agar siap menghadapi pasar bebas. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas produksi barang yang dihasilkan.

Untuk menyaingi produk lain dari luar, diharapkan peritel domestik dapat membuat produk yang berkualitas tinggi. Pemerintah juga harus cepat tanggap dalam menghadapi AC-FTA dengan cara memberikan informasi yang harus dilakukan para peritel yang ada, termasuk juga memberi informasi terhadap barang ilegal yang banyak beredar.

Pemerintah diharapkan memberikan keringanan pada peritel kecil dengan tidak menambahkan biaya apapun, ini penting untuk membantu usaha mereka. Untuk menghadapi ketatnya persaingan, kualitas produk-produk yang ada harus ditingkatkan, konsumen untuk berhati-hati dalam membeli produk. Pasalnya barang yang murah belum tentu punya kualitas bagus. Banyak barang yang murah, tapi sekali dipakai langsung rusak dan susah untuk diperbaiki.

Seperti kita ketahui bersama kesepakatan AC-FTA ini mulai dirundingkan pada tahun 2003, pengesahan kesepakatan AC-FTA untuk perdangan barang 29 November 2004 dan diamandemen 8 Desember 2006, pengesahan kesepakatan AC-FTA untuk perdagangan jasa 14 januari 2007 serta pengesahan kesepakatan AC-FTA untuk investasi 15 Oktober 2009.

Tujuan AC-FTA sendiri adalah penguatan dan peningkatan kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi, mendorong liberalisasi dan promosi pertukaran barang dan jasa serta menciptakan iklim investasi yang transparan dan bebas serta konduksif.

Bagaimana dengan regulasi dan tarif terkait pelaksanaan AC-FTA; sesuai keppres No.48 tahun 2004 tentang pengesahan persetujuan kerangka kerja mengenai kerjasama ekonomi antara negara-negara Asia Tenggara dan RRC. Adanya peraturan Menteri keuangan No.235/PMK.011/2008 tentang penetapan tarif bea masuk dalam rangka ASEAN-China Free Trade Area dengan tarif bea masuk sebesar 0% (penghapusan bea masuk), serta kesepakatan agreement on trade in goods of the frame work agreement on comprehensive economic co-operation between the association of southeast asia nations and the people's republic of china, tarif bea masuk ke china sebesar 0% (penghapusan bea masuk).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun