Mohon tunggu...
Rachmadania Safira Atmojo
Rachmadania Safira Atmojo Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar Bisnis Daring dan Pemasaran SMKN 50 Jakarta

Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu. Tapi, guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemuda Itu Berperan, Bukan Baperan

1 Juni 2020   08:07 Diperbarui: 1 Juni 2020   08:31 2305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Aloooww teman - teman, pasti kalian sering denger istilah  "Pemuda itu Harus Berperan Bukan Baperan" yakaaaan?. Istilah itu udah sering banget kita denger ataupun baca dari blog - blog dan buku. Banyak juga dari tokoh masyarakat sampai ulama menanggapi pernyataan tersebut. Bahkan sampai diadakan seminar khususnya, lohh. Naaah, kalo kalian sendiri saat mendengar pernyataan tersebut, apa sih yang terlintas di benak kalian? Lalu pemuda seperti apa sih yang dibutuhkan dalam Islam?

Ohh, yaaa berbicara mengenai sosok pemuda sangat identik dengan jiwa yang penuh semangat, optimisme, percaya diri, penuh energi, penuh impian, dan cita- cita. Maka wajar pemuda menjadi pelopor - pelopor perubahan, banyak berperan dalam segala bidang dan prestasi.

Pada hakikatnya pemuda memiliki peran yang besar dalam peradaban bangsa. Bahkan bisa dikatakan pemuda sebagai tonggak peradaban. Karena pemuda bisa merubah suatu peradaban hanya dengan tangannya. Bahkan dikatakan bahwasanya bangsa yang besar dapat ditentukan dengan moral pemuda pada zamannya. Jika pemudanya rusak maka rusak pula bangsanya.

Pemuda itu punya peran penting di tiap era peradaban. Apalagi jaman sekarang, kita dihadapin sama generasi milenial yang dimana pada zaman ini pemuda banyak mengalami degredasi moral dan akhlak. Contohnya kehormatan dan kemuliaan perempuan zaman sekarang juga banyak yang miris. Dari data beberapa daerah mengatakan kasus anak yang hamil diluar nikah mengalami peningkatan hingga 24,9%. Ini menggambarkan bahwa semakin rusaknya kehormatan perempuan di zaman sekarang.

Lalu bagaimana, sih karakteristik para pemuda muslim itu?

a. Menjadi pemuda yang visioner. Artinya sudah memiliki visi hidup yang jelas, tidak lagi ikut sana sani. Karena pemuda visioner akan melakukan sesuatu sesuai dengan visi hidupnya.

b. Menjadi pemuda yang berkepribadian Islam yakni pola pikir atau cara pandang dan pola sikap atau aktivitas dalam pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani senantiasa sesuai dengan standar Islam.

c. Menjadi pemuda yang kontributif. Tidak lagi berfikir untuk dirinya sendiri, melainkan berfikir bagaimana bisa berkontribusi untuk umat manusia dan bermanfaat bagi sesama.

Terus peran kita sebagai pemuda itu apa, sih? Apa yang bisa kita berikan untuk bangsa?

1. Pilih Peran Mudamu

Wahai pemuda ambillah peranmu ketika kita tidak bisa berperan dalam bidang akademik atau IPTEK, maka ambillaah peranmu dalam bidang IMTAQ. Kita bisa berkontribusi dalam hal kebaikan. Pelopor kebaikan buat dirimu sendiri khususnya dan buat orang lain pada umumnya.

Dengan menjadi penggerak atau mengajak kepada ketaatan untuk menuntut ilmu, seperti banyaknya komunitas - komunitas taat yang dipelopori oleh pemuda seperti pemuda ngaji, pemuda Al-Quran, dan lain- lain.

Gandenglah tangan temanmu yang salah arah dan tunjukilah peta arah yang tepat. Jadilah pewarna untuk kebaikan.

2. Pemuda Kelola Bapermu

Berbicara mengenai baper. Sebenernya baper itu apa, sih?. Baper sendiri adalah kondisi dimana seseorang yang tersentuh hatinya dan selalu mengingat - ingat masalah tersebut secara berlebihan. Walaupun sebenarnya masalah yang dihadapi itu bisa jadi tidak terlalu penting bahkan bisa jadi tidak penting sama sekali.

Baper pasti dimiliki oleh setiap orang terlebih lagi pemuda. Pada zaman sekarang pemuda milenial lebih cenderung baper ke hal - hal yang kurang bermanfaat. Seperti maraknya budaya pacaran. Kini mereka disibukkan dengan cinta yang belum waktunya. Lebih peka atau baper ketika melihat pemuda lain sudah memiliki pasangan (pacar), baper ketika pemuda lain dengan fashion dan gadget yang kekinian.

Padahal ketika bapernya para pemuda bisa dikelola lebih baik, justru bisa membawa perubahan. Misal baper melihat kondisi pergaulan bebas yang semakin marak dan bablas tanpa aturan Islam. Seperti perzinaan, kenakalan remaja, narkoba, dan lain - lain. Baper ketika melihat pemuda yang mengukir ketaatan kepada Allah, baper ketika di usia muda sudah menjadi tahfidz Al-Quran, menjaga kesucian diri dari pergaulan bebas bernama pacaran.

Karena itu, Islam sangat membutuhkan pemuda yang kontributif atau kata lainnya adalah pemuda yang berperan. Bukan lagi pemuda yang egois, mikir dirinya sendiri, dan baperan lagi.

Sumber:
nusantaranews.net

remajaperubahan.com

Selamat membaca dan semoga bermanfaat :)

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun