Namun, dalam mempertahankan identitas keagamaan dalam era pluralisme, tantangan juga muncul. Ketegangan antar umat beragama sering terjadi, terutama ketika rendahnya pemahaman masyarakat tentang agama dan perkembangannya. Oleh karena itu, reaktualisasi kerukunan menjadi penting dalam konteks sosial. Dengan memahami dimensi kerukunan hidup beragama, individu dan kelompok keagamaan dapat mengatasi perbedaan pendapat dan kepentingan dengan cara yang penuh dengan nuansa kekeluargaan dan demokratis.Â
Dalam hal ini, penting bagi individu dan kelompok keagamaan untuk memahami peran sosiologi agama dan menerapkan prinsip-prinsip dialog, toleransi, inklusi, dan partisipasi aktif dalam menjaga dan mempertahankan identitas keagamaan mereka dalam era pluralisme. Dengan demikian, masyarakat dapat hidup dalam harmoni dan saling menghormati, sambil membangun kesadaran akan pentingnya keragaman agama dalam kehidupan bermasyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H