Mohon tunggu...
Rachmad Rhenaldi
Rachmad Rhenaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya Adalah bermain game, mendengarkan musik dan traveling topik yang saya sukai adalah tentang hukum atau sebuah story

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pria dari Remaja hingga Dewasa yang Duduk Sendiri di Kursi Indomaret Sambil Menikmati Kopi: Refleksi Hegemonic Masculinity di Kehidupan Sehari-hari

4 November 2024   00:40 Diperbarui: 4 November 2024   00:55 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kursi sederhana depan Indomaret, kita sering melihat pria dari berbagai usia duduk sendiri dengan secangkir kopi Golda di tangan. Mereka terlihat tenang, diam, seolah sedang menikmati momen pribadi. Namun, di balik ketenangan itu, ada aspek sosial yang menarik: ini bukan hanya tentang secangkir kopi, tetapi lebih dalam tentang bagaimana masyarakat memandang peran dan sikap pria.

Dalam budaya kita, pria sering kali didorong untuk menampilkan citra yang kuat, tegar, dan mandiri. Mereka diajarkan bahwa berbagi emosi atau masalah pribadi dianggap tidak maskulin. Konsep hegemonic masculinity --- maskulinitas yang dominan dan "ideal" --- mengajarkan bahwa pria sejati adalah mereka yang dapat mengatasi segalanya sendiri. Inilah yang membuat banyak pria lebih memilih duduk sendirian, menikmati kopi dalam diam, daripada berbicara atau berbagi perasaan mereka.

Minimarket seperti Indomaret kini menjadi tempat yang tidak hanya sekadar persinggahan. Kursi di depan minimarket menjadi ruang bagi banyak pria untuk merenung dan menenangkan pikiran, jauh dari pandangan orang lain. Remaja hingga pria dewasa sering kali memanfaatkan momen ini sebagai waktu pribadi untuk menyendiri, seolah mengekspresikan bahwa mereka kuat dan mampu mengatasi masalah tanpa dukungan orang lain. Fenomena ini pun terlihat semakin jelas pada sore atau malam hari, ketika suasana menjadi lebih tenang.

Fenomena sederhana ini adalah refleksi nyata dari bagaimana konsep hegemonic masculinity memengaruhi kehidupan sehari-hari pria. Dalam keheningan menikmati kopi, tersimpan makna dalam bahwa masyarakat masih menempatkan tekanan besar bagi pria untuk terus terlihat kuat dan mandiri, bahkan ketika mereka hanya duduk di kursi depan mini

market.

Perkenalkan nama saya Rachmad Rhenaldi Saya mahasiswa Ilkom UNTAG Selaku pengampu mata kuliah Komunikasi Gender

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun