Malang -- Program Merdeka Belajar -- Kampus Merdeka (MBKM) telah diluncurkan oleh Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020 lalu dalam rangka menyiapkan lulusan pendidikan tinggi yang tangguh dalam menghadapi perubahan. Program MBKM mendapat respon positif dan dukungan dari berbagai instansi perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Salah satunya ialah program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Prodi PGSD UMM dalam mendukung suksesnya program MBKM menggandeng Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui berbagai rangkaian acara. Program acara dielaborasi menjadi lima kegiatan mulai dari pertukaran mahasiswa, workshop media digital assessment asistensi mengajar, penelitian dan pengabdian, serta workshop entrepreneurship berorientasi niche market. Â
Acara pertama adalah Program Pertukaran Dosen & Mahasiswa (Lecturer and Students Exchange Programme) antara PGSD UMM dengan PGSD UMS. Acara diselenggarakan pada Jum'at [02/07/21] dengan dihadiri 3 (tiga) pemateri dari masing-masing prodi melalui Zoom. Peserta yang hadir mahasiswa PGSD UMM dan UMS angkatan 2019. Dalam acara ini terdapat tiga bahasan utama meliputi perkembangan peserta didik, pendidikan inklusi dan pembelajaran tematik.Â
Adapun acara kedua adalah Workshop Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal (Local Wisdom). Acara workshop ini diselenggarakan melalui teleconference Zoom pada Selasa [13/07/21]. Acara workshop dengan pemateri Almuntaqo Zainuddin, M.Pd, selaku dosen UMS tersebut dimoderatori langsung oleh Beti Istanti Suwandayani, M.Pd, dosen PGSD UMM. Adapun peserta workshop yang hadir meliputi mahasiswa PGSD UMM angkatan tahun 2019 dan 2020.Â
Almuntaqo mengatakan bahwa pembelajaran berbasis local wisdom merupakan pembelajaran kontekstual yang dapat dikaitkan dengan pengalaman sehari-hari siswa dan nilai-nilai serta budaya dimana mereka tinggal. Menurutnya, penting untuk mengembangkan pembelajaran maupun media pembelajaran berbasis kearifan lokal. Ia juga menyebutkan prosedur pengembangan kearifan lokal.Â
Arina Restian, S.Pd., M.Pd, selaku Ketua Prodi PGSD UMM mengatakan bahwa kegiatan workshop pembelajaran berbasis local wisdom dilaksanakan sebagai bentuk support program merdeka belajar. Menurutnya, tujuan PGSD UMM menyelenggarakan acara tersebut yaitu dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa berpikir kritis dan aktual.Â
Sebagai kelanjutan dari rangkaian acara MBKM, telah diadakan seleksi asistensi MBKM. Dua mahasiswa PGSD UMM angkatan 2019 yakni Farhan Rachmanda dan Izzati Immaniar mengungkapkan sangat antusias dalam mengikuti program seleksi.Â
"MBKM tentu bermanfaat sekali dalam mengasah keterampilan dan kemampuan mahasiswa,..", tutur Izzati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H