Mohon tunggu...
Rachmat Hendayana
Rachmat Hendayana Mohon Tunggu... Penulis - Suka kegiatan tulis- menulis.

Tinggal di Bogor

Selanjutnya

Tutup

Money

Mempercepat Pembangunan Perdesaan dengan Inovasi Pertanian

13 Februari 2011   08:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:38 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini sejalan dengan gerak pembangunan yang semakin dinamis, dituntut untuk melakukan kegiatan pembangunan yang tidak  "bau" - bussiness as usual.  Gerak pembangunan jangan dilakukan dengan biasa-biasa saja, akan tetapi harus dilakukan secara agresif, proaktif, antsipatif, responsif dan profesional. Salah satu solusi yang bisa dikembangkan adalah membangun perdesaan dengan inovasi pertanian dengan muatan teknologi dan kelembagaan.

Untuk membangun perdesaan seperti itu tentu harus dimulai dengan menyusun rancangannya terlebih dahulu dalam bentuk percontohan-percontohan. Percontohan yang dibuat akan menjadi model untuk dikembangkan lebih luas.

Model yang dibangun harus menunjukkan penggunaan inovasi pertanian yang menyediakan pilihan terbaik mengatasi permasalahan pertanian yang dihadapi petani di perdesaan. Fokus kegiatan berbasis pada isu sekitar peningkatan produksi, serta peningkatan nilai tambah ekonomi dari komoditas yang dikembangkan. Dengan demikian orientasinya tidak berhenti hanya di budidaya, akan tetapi harus sampai pada pasca panen dan pengolahan hasil. Permintaan pasar harus menjadi pertimbangan.

Dari sisi teknologi, sudah semestinya yang ditampilkan sebagai percontohan itu adalah teknologi yang sudah matang dalam arti siap digunakan dalam skala pengembangan serta mempunyai potensi untuk memberikan dampak.

Inovasi teknologi maupun kelembagaan yang dikembangkan dalam percontohan harus bisa membantu petani menyelesaikan permasalahan  baik dalam budi daya maupun pasca panen hingga pengolahan dan pemasaran hasil.  Disamping itu tentunya teknologi itu harus bisa didaptasikan pada kondisi lingkungan sosial budaya, lingkungan, sosial ekonomi, biofisik dan memiliki dukungan ketersediaan tenaga kerja.

Target dari membangun perdesaan melalui inovasi pertanian ini tiada lain untuk mendukung visi pembangunan pertanian menuju terwujudnya pertanian unggulan berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, daya saing eksport dan kesejahteraan petani.

Agar penyebaran informasi inovasi pertanian yang berisi muatan teknologi dan kelembagaan bisa menjangkau sasaran yang lebih luas, sudah selayaknya dilakukan secara simultan melalui penerapan spectrum diseminasi multi channel (SDMC).

Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya tugas kementerian pertanian belaka. Peran sektor lain di luar pertanian juga sangat menentukan. Oleh karena itu pihak-pihak lain di luar pertanian sudah selayaknya ikut berpartisipasi. Pihak BUMN, swasta, LSM, Pemerintah Daerah, Asosiasi Petani dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), antara lain merupakan pihak-pihak yang diharapkan memberikan kontribusi mensukseskan pembangunan pertanian. Sukses membangun pertanian, akan berarti sukses mensejahterakan penduduk Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun