Mohon tunggu...
Rachel Viola Sienatra
Rachel Viola Sienatra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S2 President University

Mahasiswa S2 President University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Unik! Ini Strategi Anti Marketing Zara sampai Sekarang

27 Maret 2023   17:20 Diperbarui: 27 Maret 2023   17:30 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zara menggunakan manajer toko mereka yang ahli dalam fashion dan diajari cara memperhatikan apa yang dikatakan dan dilakukan pelanggan. Hal ini dilakukan untuk mencerminkan langkah apa yang perlu mereka lakukan selanjutnya. Dengan melibatkan pelanggan dalam proses desain dan peningkatan, Zara membangun loyalitas merek dengan caranya sendiri.

3. Trik Anti Strategi Pemasaran

Inilah yang membuat Zara benar-benar unik: perusahaan hanya menghabiskan sekitar 0,3% dari penjualan untuk iklan, dan tidak memiliki banyak pemasaran untuk dibicarakan. Sebaliknya, pengeluaran pemasaran rata-rata industri untuk ritel adalah 3,5%.

Namun yang menarik bagi pelanggan adalah eksklusivitasnya dan fakta bahwa merek tersebut tidak terpampang di setiap papan reklame. Pembeli merasa jika mereka membeli baju di Zara, akan mengecilkan potensi banyak orang lain memiliki banyak baju yang sama. Fakta bahwa persediaan toko sedikit membantu faktor eksklusivitas yang membuat orang langsung menyerbu Zara saat mereka mengeluarkan edisi baju saat itu.

Selain itu, edisi terbatas dan kolaborasi yang dikeluarkan Zara dengan desainer dan selebritas terkenal untuk membuat koleksi edisi terbatas, yang menghasilkan gebrakan dan kegembiraan di antara basis pelanggan mereka.

4. Pentingnya Lokasi

Meskipun Zara memiliki keuntungan ekstra yang mereka dapatkan karena tidak mengeluarkan biaya untuk iklan dan pemasaran. Tetapi, Zara berinvestasi pada lokasi dan daya tarik tokonya, yang saat ini memiliki sekitar 6.500 toko di 88 negara.

Strategi Zara dengan memilih tempat untuk meletakkan toko adalah mengidentifikasi area ritel jalan raya di kota-kota besar. Bukan di jalan biasa, Zara menargetkan tokonya dekat dengan rumah mode kelas atas untuk mengingatkan masyarakat bahwa mereka bisa membeli barang yang mirip dengan harga yang lebih terjangkau. Zara biasanya memiliki toko yang dirancang agar menarik secara visual dan mengundang pelanggan. Tata letak toko dirancang untuk mendorong pelanggan mengeksplorasi dan menemukan produk baru yang dikeluarkan.

Ilustrasi strategi pemasaran Foto: Shutterstock
Ilustrasi strategi pemasaran Foto: Shutterstock

Pada akhirnya, berbagai strategi pemasaran yang dilakukan Zara berhasil dengan melawan arus dan mengambil langkah yang berbeda dari kebanyakan kompetitiornya. Zara adalah bukti bahwa suatu merek tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk iklan sebagai strategi pemasarannya. Kebalikannya, merek dapat berhasil jika membuat daya tarik yang berasal dari eksklusivitas dan terus menawarkan produk baru seperti Zara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun