Mohon tunggu...
Rachel Tabita Purba
Rachel Tabita Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah seorang mahasiswi Universitas Airlangga.

Saya menulis artikel untuk menyelesaikan tugas akhir UAS saya, selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hallyu dan Remaja Masa Kini, Apa Kamu Termasuk di Dalamnya?

24 Mei 2022   21:49 Diperbarui: 24 Mei 2022   23:06 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini, perkembangan "virus" korean wave atau yang sering disebut dengan Hallyu sangat berpengaruh besar secara internasional terutama bagi remaja milenial. Bukan jadi hal yang mengherankan lagi bahwa penggemar hallyu tersebut telah mendominasi sebagian besar dari anak muda apalagi di negara ibu pertiwi ini, lho! 

Lewat beberapa karya mereka dari segi perfilman, drama, korean pop, make-up, fashion, dan makanan sukses menjadikan negara Korea Selatan sebagai negara yang sangat diidamkan oleh para penggemar untuk dikunjungi bahkan menetap entah sebagai pekerja ataupun pelajar/mahasiswa.

Tentunya, perkembangan budaya Korea Selatan itu memiliki dampak yang cukup signifikan bagi remaja dan negara, lho! Perkembangan budaya tersebut membuka jembatan bagi Indonesia dalam bekerja sama secara bilateral dari segi perekonomian hingga segi pendidikan. 

Seperti kegiatan impor merch idola yang sudah menjadi kebutuhan beberapa penggemar setiap idolanya meluncurkan karya baru atau saat idola mengadakan konser di tanah air. Selain itu, dari segi pendidikan, dengan banyaknya program beasiswa yang diberikan dari negara kepada pelajar dan mahasiswa untuk menempuh studi dan merasakan pengalaman menarik tinggal di negara gingseng tersebut!

Agensi-agensi entertaimen di Korea Selatan juga sudah banyak membuka audisi menari dan menyanyi secara internasional. Bagi kalian, yang mempunyai mimpi menjadi idola k-pop, peluang ini bisa menjadi opsi yang menguntungkan untuk mewujudkannya! Namun, semua itu tetap harus disandingi dengan konsistensi dalam berlatih dan restu orangtua ya, guys!

Korean wave sangatlah berpengaruh besar dalam tumbuh kembang remaja. Tidak jarang, mereka menganggap hal tersebut sebagai bagian dari kehidupannya. Pada saat mengerjakan tugas sekolah, mereka tidak akan lupa menyantumkan idolanya atau karya mereka entah sebagai soundtrack video, dalam pelajaran seni dan prakarya, desain powerpoint, dan lain sebagainya. 

Saat istirahat, mereka akan bertemu dengan teman-temannya dan membahas sang idola atau menonton reality show idola di YouTube. 

Ketika pulang sekolah, mereka akan mengikuti klub Bahasa Korea atau klub modern dance. Hal ini tentu memberi dampak yang sangat baik dengan mengasah kreativitas mereka, kemampuan bersosialisasi, menambah wawasan, dan melatih bakat remaja meskipun semua hal tersebut tidak lepas dari Korean Wave.

Namun, disisi lain korean wave juga punya sisi negatifnya, lho! Segala hal yang berlebihan memang tidak baik dan tentunya dalam menghadapi demam korea ini. Kehidupan antara remaja dan hallyu terutama k-pop menimbulkan suatu kondisi yang dinamakan Parasocial Relationship. Sebenarnya, apa sih  Hubungan Parasosial itu? Dan kenapa hubungan ini dapat berdampak buruk bagi remaja?

Parasocial Relationship adalah hubungan imajinasi sepihak yang menggunakan persona media, dalam hal ini adalah sang idola. Hubungan ini dianggap sebagai hubungan interpersonal dua sisi yang pada kenyataannya hubungan tersebut adalah sebuah ilusi yang dirasakan satu pihak karena tidak ada timbal balik.

Melalui reality show yang sering disuguhkan oleh media, penggemar seakan-akan mendalami karakter idola dan mengetahui segala aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari. Hal ini menimbulkan kondisi di mana penggemar merasa dekat dengan mereka meskipun pada kenyataannya tidak, dan bahkan belum bertemu. Perasaan tersebut tentunya akan berdampak buruk bagi psikologis seseorang jika perasaan tersebut terlalu berlebihan.

Seseorang akan merasakan dirinya termasuk bagian dari kehidupan idola sehingga sulit untuk bersikap realistis. Dalam dunia korean pop, ada yang dinamakan Bias Is Mine, yaitu kondisi di mana seorang penggemar menganggap idola tersebut sebagai miliknya sepenuhnya. Kondisi itu akan semakin parah jika sudah ditahap dirinya ingin mengetahui segala hal tentang idola tersebut hingga mengganggu privasi mereka dengan berbagai cara.

Kesimpulannya, semua hal yang berlebihan itu tidak baik, ya guys! Kita bebas untuk menyukai apapun, bahkan menjadikan hal tersebut sebagai pembangun diri untuk lebih baik lagi kedepannya, tapi sebagai manusia, kita juga harus tetap memiliki batasan diri agar tidak memberikan penyesalan di kemudian hari, yah! 

Korean wave bisa menjadi wadah kita untuk mengekspresikan diri dan menggali potensi, serta hiburan yang menyenangkan jika kita dapat mengontrol diri antara hiburan dan realitas kehidupan. Mempergunakan hobi dan kesukaan dengan baik akan membuat diri kita semakin berkembang di mana pun itu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun