Mohon tunggu...
Rachel Rodearni
Rachel Rodearni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta

Hello, I'm a loyal crew for Teezers

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membantu Melepas Stress dan Menghilangkan Sepi, Beruntungnya Memiliki Hewan Peliharaan bagi Mahasiswa

13 Juni 2022   20:29 Diperbarui: 13 Juni 2022   20:46 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa ataupun mahasiswi yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi memiliki banyak tugas yang harus dilakukan dan menjadi tanggung jawabnya. Tidak jarang, banyak mahasiswa yang merasa stress, lelah akibat mengerjakan yang menjadi tugas dan tanggung jawabanya itu. Banyak cara untuk melepas stress dan penat serta mengelola rasa kesepian yang dapat dilakukan oleh manusia. Memiliki hewan peliharaan menjadi salah satu opsinya.

Opsi tersebut dipilih oleh Ara untuk memelihara kucing yang dinamakannya Peko. Kucing yang berwarna abu dengan loreng-loreng hitam ini awalnya hanyalah kucing liar yang senang sekali menumpang main ke rumahnya. Dengan kegemarannya dan rasa sayangnya terhadap kucing, Ara pun memberikan makanan kepada Peko, sehingga tanpa sadar terjalin hubungan di antara mereka.

Bagi mahasiswi yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah Prof. dr. Hamka tersebut, kehadiran Peko sangat berpengaruh di hidupnya.

“Kan aku tipe orang yang iseng ya, nah nanti dia lagi santai-santai aja gitu aku suka gangguin, apalagi kalau lagi cape nugas, ya mainnya sama Peko aja buat hilangin penatnya” ungkapnya.

Walaupun saat sesi bermain atau menjahili tersebut Peko seringkali tak acuh terhadap yang dilakukan Ara, tetap saja sesi kegiatan tersebut memberikan hal positif di tengah kepenatan Ara berkuliah.

“Dia tuh palingan responnya ya kayak lihat aja, kalau udah kesal dia baru mau nanti cakar-cakar gitu, tapi kalau dia udah cape banget, palingan dia biarin aja, dia tinggal aku bobo” kata gadis yang mengambil jurusan psikologi tersebut.

Ara sendiri mengakui bahwa kucing domestik miliknya itu memang sangat cuek dan suka sekali tidur. Tidak heran, kucing sendiri terkenal dengan faktanya yang merupakan hewan yang menghabiskan 70% waktunya hanya untuk tidur.

Tidak hanya saat penat dan stress karena tugas perkuliahan, Peko juga suka menemani Ara saat dia sedang bosan di tengah waktu luangnya. Ara mengatakan pada saat dia bosan dan memilih untuk menonton konten ASMR di Youtube, kucingnya akan ikut menonton bersamanya.

Gadis yang berusia 20 tahun itu mengungkapkan bahwa keputusannya untuk memelihara Peko adalah salah satu hal paling benar yang ia lakukan di hidupnya.

“Aku kan anak rumahan juga, teman aku ga banyak, jadi yaudah, kalau bosan, mau keluar tapi gaada teman, ya aku milih di kamar aja sma Peko” ungkapnya.

Selain Ara, ada juga Auril yang memilih memelihara kucing sebagai hewan peliharaannya. Berbeda dengan Ara yang tinggal di rumah bersama keluarganya, Auril yang merupakan pendatang ke kota Malang untuk berkuliah adalah seorang anak kost.

Menurut Auril, kucingnya adalah temannya di saat kesepian karena jauh dari rumah. Kucingnya yang dipanggil T’Challa itu baru dipeliharanya sejak sebulan terakhir ini. Mahasiswa yang berasal dari pulau Sumatera tersebut memutuskan untuk memelihara  T’Challa karena ditinggalkan oleh kucing pemilik dari kost yang ditinggalinya.

Dokpri
Dokpri

“White (kucing pemilik kostnya) kan pergi sebelum puasa. Nah pas puasa itu, kebetulan juga teman-teman pada mudik, jadi aku sendirian di kost. Di situ aku ngerasa kok kayak sepi banget, biasanya ya kalau udah gitu aku main sama White, tapi kan dia udah pergi” katanya.

T’Challa, kucing berwarna hitam tersebut sering dibawa main bersama Auril ke luar, bahkan saat ada kegiatan dari ekstrakulikuler kuliahnya. Kebetulan juga, salah satu teman satu dari ekstrakulikulernya juga mempunyai kucing, jadi mereka membawa kucing masing-masing untuk bermain bersama.

    

T'Challa dan Black Panther bermain bersama. Dokpri
T'Challa dan Black Panther bermain bersama. Dokpri

Kehadiran T’Challa menjadi teman untuk Auril yang merupakan anak kost yang jauh dari keluarga dan rumahnya. Auril menganggap bahwa T’Challa bukan hanya sekedar hewan peliharaan saja, tapi juga keluarganya yang menemaninya di kota perantauan.

Berbeda dengan Ara dan Auril yang memelihara kucing, Catherina memilih untuk memelihara anjing sebagai hewan peliharaannya. Sayangnya, Catherina dan anjingnya Brave tidak bisa bertemu dulu selama Catherine berada di kota perantauan untuk berkuliah.

Perbedaan yang dirasakan saat Brave ada dan tidak pun semasa waktu perkuliahannya pun dirasakan gadis berusia 21 tahun tersebut. Saat pandemi melanda kemarin, Catherine pulang ke rumahnya karena perkuliahan yang dilaksanakan secara online. Di tengah kesibukannya karena tugas dan kegiatan perkuliahannya yang kerap membuatnya merasa lelah dan stress, ia akan bermain bersama Brave di rumah.

“Kalau capek pasti yang aku cari langsung Bepi. Keluar sebentar dari kamar, terus lihat ada Bepi kan, ya udah gangguin aja dianya” ungkap Catherina.

Tidak jarang juga anjing yang merupakan mixed race dari poodle dan shitzu tersebut datang ke kamar hanya untuk menyapa dirinya dan menemaninya belajar. Menurut Catherina, anjingnya juga tidak menyukai kesepian. Brave tidak suka ditinggalkan sendirian di ruangan ataupun di rumah, setidaknya harus ada yang di dekatnya. Bahkan saat Catherina dan keluarganya pergi berlibur, Brave tidak pernah ditinggalkan.

Brave pergi berlibur. Dokpri 
Brave pergi berlibur. Dokpri 

“Kalau aku udah lama ga keluar dari kamar, dia nanti datangin aku kayak nyapa gitu, ya jilat-jilat kaki aku nanti, atau ga dia temenin aku, dia bobo di bawah kursi dekat kaki aku” ungkapnya.

Catherina juga mengungkapkan jika Bepi (nama panggilan Brave) juga sering mengganggu dirinya saat sedang belajar atau sedang beristirahat. Anjing dengan bulu coklat itu seakan mempunyai energi yang tidak pernah habis untuk bermain. Brave suka datang ke kamarnya untuk mengajak bermain dan dengan mata polosnya tidak mengetahui situasi bahwa pemiliknya sedang belajar atau beristirahat.

Dokpri
Dokpri

“Kalau dia udah melihat kita, terus tampilin mata polos dan melas, ga tega jadinya, walaupun kesel gara diganggu, ya tapi gimana” kata Catherina.

Sekarang, moment-moment itulah yang dirindukannya, karena ia sudah kembali ke Bandung yang menjadi kota pilihannya untuk menimba ilmu. Tidak bisa dipungkiri, bahwa rasa kangen ingin bertemu dengan anjingnya itu muncul.

“Ya kalau di rumah, bosan, ga ada teman, lagi kesal, cape, stress, pasti ada Bepi yang bisa digangguin atau ga dia yang temenin dan gangguin kita. Kalau di kost ya udah, ngerasainnya sendirian aja”

Bagi ketiganya, hewan peliharaan merupakan teman maupun keluarga di hidupnya. Dengan memiliki hewan peliharaan, menghadapi kehidupan perkuliahan yang sibuk dan melelahkan rasanya menjadi sedikit ringan dan lebih menyenangkan. Setidaknya, saat merasa stress dan sepi, ada yang menemani mereka. 

Anjing dan kucing sendiri juga terkenal dengan hewan yang memiliki tidak kepekaan yang tinggi. Kedua hewan tersebut dapat merasakan bagaimana isi hati atau keadaan pemilik mereka masing-masing. Tidak heran, mereka dapat merasakan emosi ataupun energi negative yang berasal dari pemiliknya. Selanjutnya, dengan kehadiran mereka di samping pemiliknya, mereka dapat mengubah emosi dan energi negative tersebut menjadi positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun