Program 1000 Embung
Pernah dengar mengenai Program 1000 Embung? Selama satu dekade terakhir, pemerintah Jawa Tengah telah melaksanakan Program 1000 Embung yang dilakukan di kabupaten dan kota yang memiliki potensi pertanian yang baik. Desa Pusporenggo yang terletak di Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, menjadi salah satu lokasi pembangunan embung. Embung Pusporenggo dibangun pada tahun 2021 di atas lahan kas Desa Pusporenggo. Embung ini menjadi salah satu embung yang dikelola oleh Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) dan memiliki volume tampung 234 ribu meter kubik air. Kawasan sekitar embung merupakan tanah kas desa dengan luas sekitar 15 Ha. Lahan tersebut saat ini menjadi lahan perkebunan alpukat dan durian milik warga.
Desa Wisata Embung
Pemerintah Desa Pusporenggo berwacana untuk membangun kawasan wisata embung dengan memanfaatkan lahan kas desa tersebut. Pemerintah setempat mengharapkan Desa Pusporenggo dapat menjadi sebuah desa wisata dengan menonjolkan kawasan embung. Lalu, apa itu desa wisata?Â
Desa wisata merupakan sebuah wilayah yang memiliki potensi wisata yang kemudian dikelola oleh masyarakat lokal menjadi sebuah objek pariwisata dengan mengadopsi potensi tersebut. Ada banyak sekali desa wisata yang tersebar di Jawa Tengah. Setiap desa wisata memiliki potensi dan karakteristiknya sendiri.Â
Dengan memaksimalkan potensinya, Desa Pusporenggo dapat menjadi salah satu dari berbagai desa wisata tersebut. Bahkan, melalui pengelolaan dan perencanaan yang baik, Desa Pusporenggo dapat menjadi sebuah desa wisata terpadu. Desa wisata terpadu merupakan sebuah desa wisata yang isinya terintegrasi satu sama lain, sehingga menghasilkan sinergi yang baik.
Potensi Desa
Mayoritas Masyarakat Desa Pusporenggo berprofesi sebagai petani alpukat dan durian. Buah alpukat dan durian menjadi komoditas desa. Buah tersebut dapat tumbuh sangat subur bahkan Ketika hanya dibiarkan begitu saja. Kualitas buah alpukat di desa ini sangat bagus dengan jenis alpukat mentega.Â
Kelompok PKK Desa Pusporenggo juga mendalami pemanfaatan dan pengolahan daun kelor. Mereka memproduksi kelor tersebut menjadi obat herbal. UMKM daun kelor tersebut rencananya juga akan dimasukkan ke dalam perencanaan kawasan wisata desa. Potensi yang ada juga mengambil dari wilayah yang lebih luas, seperti susu sapi perah.Â
Rekreasi pemerahan susu sapi dapat menjadi hiburan yang dapat diinput dalam program ini. Desa Pusporenggo juga memiliki lapangan sepakbola bertaraf Internasional. Kawasan Desa Wisata Pusporenggo ini nantinya dapat menjadi objek wisata singgahan setelah turnamen sepak bola. Seluruh potensi tersebut diharapkan dapat menjadi nilai jual pada perencanaan desa wisata terpadu pusporenggo.
Masterplan Desa Wisata Pusporenggo
Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) membangun desa, Prodi Arsitektur UNS mendampingi mewujudkan keinginan Desa Pusporenggo dengan membuat sebuah masterplan penataan kawasan embung Desa Pusporenggo. Program ini dilaksanakan oleh 6 mahasiswa semester 6 Arsitektur UNS dan dibimbing oleh Dr. Fauzan Ali Ikhsan, S.T., M.T.. selaku dosen prodi Arsitektur UNS dan Vidya Spaey Putri Ayuningtyas, S.T., MaHS, IAI selaku dosen praktisi.Â
Apa itu masterplan? Masterplan adalah suatu konsep perencanaan sebuah tata ruang yang menggambarkan keseluruhan proyek. Pembuatan masterplan ini berawal dari survei kondisi tapak dan masukan-masukan dari keinginan masyarakat. Masukan-masukan tersebut kemudian diolah untuk dimasukkan ke dalam konteks tapak yang dituju, yaitu kawasan sekitar embung.Â
Setelah mendapat gambaran besar zona kawasan, tim memaparkannya kepada aparat desa untuk mendapat masukan lebih lanjut. Saat sudah mendapat zona yang final, tim mulai bergerak untuk merancang masing-masing bangunan.Â
Bangunan-bangunan tersebut meliputi bangunan utama untuk wisata, seperti kafe, pujasera, area outbound, track sepeda dan jogging, pemancingan, amfiteater, ecopark, dan bangunan penunjang, seperti mushola, toilet, dan parkir. Setelah perancangan keseluruhan bangunan selesai, tim menyerahkannya kepada perintah desa untuk diberi masukan final.
Konsep perancangan masterplan kawasan Embung Pusporenggo dibuat berdasarkan hasil dari identifikasi potensi melalui tinjauan lokasi dan diskusi dengan masyarakat desa. Konsep tersebut meliputi perancangan kafe, pujasera, area outbound, track sepeda jogging, pemancingan, amfiteater, ecopark, dan bangunan penunjang, seperti mushola, toilet, dan parkir.
Peletakkan zona bangunan-bangunan mempertimbangkan permintaan desa dan saran dari pembimbing program. Lokasi pujasera misalnya, yang diletakkan di dekat embung dengan fasad menghadap ke arah gunung merbabu. Pujasera sebagai wadah bagi warga untuk menjajakan produk umkmnya.Â
Seperti yang diketahui, Desa Pusporenggo memiliki hasil kebun alpukat dan durian yang melimpah. Alpukat di sana menjadi produk unggul yang dapat dimanfaatkan potensinya sebagai salah satu objek wisata desa. Potensi tersebut diolah dalam zona ecopark. Ecopark berisi perkebunan alpukat dengan taman di dalamnya. Tujuannya agar pengunjung dapat menikmati sensasi menyantap buah alpukat dan hasil olahnya di tengah perkebunan tersebut. Nantinya terdapat pula kegiatan edukasi bagi para pengunjung mengenai buah alpukat itu sendiri.
Target Pengunjung
Berbagai zona rekreasi tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga menciptakan sebuah area rekreasi keluarga yang komplit. Target pengunjung kawasan embung merupakan keluarga, teman, komunitas, dan individu. Dengan dibuatnya masterplan penataan kawasan Embung pusporenggo ini, diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan desa, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Desa Pusporenggo dan sekitarnya.
Finalisasi Masterplan
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H