Sel punca ber-unipotensi yaitu sel punca yang hanya dapat menjadi satu sel tertentu ta[i memiliki banyak kemampuan.
Dalam penggolongan asalnya, kita juga bisa menerka perbedaannya dari namanya. Sel punca embrionik, sel ini diambil dari embrio yang masih berumur 5-7 tahun dan sel ini merupakan sel yang paling banyak memiliki potensi dalam penyembuhan. Sel germinal/ benih embrionik diambil dari benih seperti sperma atau ovum. Sel punca fetal merupakan sel punca yang sudah tua dan biasa ditemukan di organ-organ fetus/janin. Sel punca dewasa adalah sel yang dapat berproliferasi untuk memperbarui diri dan dapat berdiferensiasi untuk menghasilkan sel-sel khusus. Dan sel punca kanker adalah sel yang memicu terjadinya kanker dalam tubuh manusia.
Akhir-akhir ini di bidang medis banyak disebutkan tentang tranplantasi sel punca menggunakan sel punca embrionik, karena seperti disebutkan diatas, sel embrionik tergolong sel dengan potensi paliang banyak atau sel punca ber-totipotensi. Sel punca embrionik sendiri dapat berupa janin manusia. Tapi jika menggunakan janin pasti hal ini akan banyak menimbulkan kontrofersi.
Lalu, sejauh mana kamu setuju dalam transplatasi sel menggunakan stem sel punca embrionik/ janin ? Menurut saya jika dalam pembentukannya kita harus menggunakan janin yang masih hidup saya tidak setuju, karena jika kita menggunakan janin yang masih hidup berarti kita telah melanggar kode etik biomedis. Janin yang masih hidup berarti kita harus menghancurkannya terlebih dahulu untuk bisa menggunakannya atau dengan kata lain kita sengaja menggugurkannya dan ini juga melanggar hak asasi manusia. Tetapi berbeda perihal jika kita menggunakan janin gugur yang memang sudah secara tidak sengaja gugur pada saat ibu hamil sedang mengandung. Dalam hal ini saya cukup setuju, karena dalam menggunakan janin yang sudah gugur, kita tidak perlu memusnahkan kehidupan seseorang untuk menyelamatkan orang lain. Meskipun masih berupan janin, tapi itu sudah merupakan suatu kehidupan.
Keguguran sendiri dapat terjadi karena beberapa faktor, bisa karena perkemangan janin yang tidak normal dan juga karena  penyakit. Umumnya hamil di usia 35 tahun atau lebih memiliki resiko keguguran yang lebih besar. Ibu hamil yang merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol juga cenderung memiliki resiko keguguran yang besar.
Karena masih menjadi kontroversi dalam penggunakan sel punca embrionik/ janin manusia. Muncul beberapa inovasi baru tentang sel punca, yaitu sekarang dalam bidang medis ditemukan cara untuk membuat sel punca buatan atau Included Pluriprotein Stem (iPS). Sel iPS ini memerlukan lingkungan yang tepat agar bisa tumbuh secara baik dan dapat digunakan dengan benar.
Lingkungan yang dimaksud tentu merupakan lingkungan khusus yang bisa disebut dengan media kultur. Media kultur merupakan campuran dari asam amino, vitamin, glukosa, lemak, faktor-faktor pertumbuhan dan sedikit mineral.
Di Jepang terdapat satu program yang disebut dengan CiRA yang merupakan pusat riset dan penerapan sel iPS yang bertujuan membawa sel iPS menjadi terapi baru dalam bidang kesehatan.
Jadi menurut saya sel punca yang berasal dari sel punca embrionik merupakan sel yang baik untuk dimanfaatkan dalam terapi di bidang kesehatan karena memiliki paling banyak manfaat. Sel punca embrionik bisa berasal dari janin dan bisa dimanfaatkan untuk mengobati pasien dengan mengganti sel-sel yang sudah rusak. Meskipun begitu janin yang dipakai tidak boleh janin yang masih hidup karena jika kita menggunakan janin yang masih hidup, kita sama saja dengn memusnahkan kehidupan orang lain. Dan untuk sekarang ini sudah ditemukan alternatif lain dengan menggunakan sel iPS atau sel punca buatan.
Sumber :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sel_punca