Selanjutnya, perubahan pada bidang travel kian pesat pasca revolusi industri tahun 1760 hingga 1850. Melalui revolusi industri, sarana transportasi mengalami kemajuan dengan ditemukannya mesin. Selain itu, revolusi industri juga memicu bangkitnya industri perhotelan. Hal-hal inilah yang menjadi faktor-faktor pasar wisata tercipta.
Perang Dunia I juga berperan dalam perkembangan pasar wisata. Ketika Perang Dunia I berakhir, minat berwisata ke negara lain kembali bangkit. Dikatakan demikian, sebab Perang Dunia I memberikan pengalaman kepada orang untuk mengenal negara lain.
Sampai sini, telah terlihat bagaimana bidang travel terus berevolusi sesuai dengan unsur kebudayaan dalam masyarakat.
Bahkan, kini Anda tidak perlu lagi bersusah payah berjalan kaki untuk traveling. Anda cukup memesan tiket pesawat, bus, atau kapal sebagai sarana transportasi. Maka dapat dipastikan Anda akan sampai tempat tujuan tanpa mengalami suatu kendala yang berarti.
Begitu juga halnya dengan penggunaan peta. Jika masa dulu, kehadiran peta merupakan hal yang vital bagi kegiatan traveling untuk panduan arah, maka berbeda dengan masa kini. Masa kini, manusia memperoleh kemudahan traveling melalui jasa biro travel maupun aplikasi layanan peta online.
Tidak hanya itu, lapangan kerja kini juga telah meluas ke bidang industri pariwisata. Sehingga mampu merubah maupun menciptakan peluang kerja yang baru. Contohnya seperti terciptanya profesi travel consultant, tour agent, travel blogger, tour guide, dan travel writer. Profesi-profesi ini menjadi salah satu bukti perubahan sosial bidang travel yang terjadi saat ini.Â
Pemaparan diatas menjadi implementasi dari teori fungsionalisme, dimana perubahan akan terus terjadi ketika berhasil memberikan manfaat bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Goa, L. (2017). Perubahan Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat. Jurnal Katekik dan Pastoral, 2(2), 56-57.
Pratama, C. D. (2020, Oktober 20) Teori Perubahan Sosial: Jenis-Jenis dan Contohnya. Kompas.com. Diambil dari Kompas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H