Semua bulu yang mengalami melanisasi memiliki eumelanin dan phaeomelanin. Komposisi jumlah eumelanin dan phaeomelanin menyebabkan perbedaan tingkat warna melanin. Eumelanin menghasilkan warna cokelat tua hingga hitam sedangkan phaeomelanin menghasilkan warna cokelat pucat hingga kekuningan.Â
Phaeomelanin lebih rentan terhadap paparan sinar UV. Namun, semakin besar paparan sinar UV maka produksi melanin akan semakin banyak karena berfungsi untuk melindungi bulu dari sinar UV dan stress oksidatif.
Psittacovulnis merupakan pigmen berwarna merah terang, jingga, dan kuning pada burung ordo Psittaciformes yaitu burung beo, burung kakatua, dan lorikeet. Pigmen psittacovulins tidak bergantung pada makanan.Â
Pigmen ini terbentuk langsung pada sitoplasma sel yang mengalami keratinisasi. Jika diamati melalui sinar UV, pancaran cahaya pigmen psittacovulins dan karotenoid tidak memiliki perbedaan, keduanya dapat berpendar sehingga sangat sulit membedakannya.
Porphyrins
Porphyrins dimiliki oleh beberapa ordo burung termasuk burung hantu dan bustards. Biopigmen ini menghasilkan warna pink, berbagai gradasi coklat, merah, dan hijau serta dapat berpendar merah dibawah sinar UV. Terdapat dua kelas dari porphyrins yang digunakan dalam biopigmen burung yaitu porphyrin alami dan metalloporphyrins.Â
Metalloporphyrins merupakan porphyrin dengan tambahan zat besi atau tembaga contohnya turacin merupakan biopigmen yang dapat menghasilkan warna merah dan hijau pada family burung turacos dan turacoverdin.Â
Turacoverdin merupakan satu-satunya burung yang tercatat memiliki pigmen warna hijau. Biasanya, pigmen warna hijau pada burung lain disebabkan oleh gabungan pigmen biru dan kuning, contohnya kuning xantophyl dengan melanin cokelat.