Mohon tunggu...
Rachel Kristabel
Rachel Kristabel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya senang belajar hal-hal baru!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Digitalisasi UMKM Desa: Mahasiswa KKN Universitas Brawijaya Kelompok 29 FBD Jantra Gelar Kelas Entrepreneur di Desa Pamotan

30 Agustus 2024   08:24 Diperbarui: 30 Agustus 2024   08:32 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MALANG, 25 Juli 2024 - Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) FISIP-FIB Berbakti Desa (FBD) Jantra Kelompok 29 Universitas Brawijaya mengadakan program Kelas Entrepreneur di desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Berbagai materi dan praktik digitalisasi untuk meningkatkan usaha di Desa Pamotan dilaksanakan oleh kelompok 29 FBD UB yang dihadiri berbagai kalangan mulai dari anggota BUMDes hingga warga yang memiliki ketertarikan untuk berbisnis.

Terdapat dua materi inti yang disampaikan di Balai Desa Pamotan. Materi pertama yang disampaikan adalah Instagram Business dan ChatGPT. Materi ini memberikan pemahaman lebih luas terkait kegunaan Instagram yang tidak hanya dapat digunakan untuk bersosialisasi, akan tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk berjualan. Para pemilik usaha dapat menggunakan berbagai fitur yang dimiliki Instagram dan menyusun toko onlinenya dengan sebaik mungkin untuk menarik pembeli. 

Namun, terkadang terdapat kendala mengenai ide untuk pembuatan konten dan konsep marketing pada Instagram sehingga kelompok 29 FBD UB menghadirkan materi ChatGPT. Materi ini difokuskan untuk membantu dalam mencari ide konten dan konsep marketing sehingga dapat memudahkan pemilik usaha melakukan posting konten dengan teratur. Materi yang dihadirkan disesuaikan dengan pemahaman dan kebutuhan untuk mengembangkan usaha saja. Hal tersebut agar tujuan dari pembelajaran tetap tercapai dengan positif.

Gambar 1.2. Dokumentasi saat pemaparan materi Instagram Business dan ChatGPT
Gambar 1.2. Dokumentasi saat pemaparan materi Instagram Business dan ChatGPT

Pada pelaksanaan materi pertama, audiens pada Kelas Entrepreneur menunjukkan antusiasme yang nyata. Kegiatan saat melakukan praktik langsung juga turut memicu antusiasme warga. Praktik dimulai dengan membedah akun instagram bersama agar semakin familiar dalam mengoperasikannya. Kemudian para warga desa yang sudah memiliki produk yang akan dijual dipersilahkan untuk maju dan belajar bersama dalam membuat satu konten yang akan diunggah. Mulai dari teknik memotret produk, pemilihan lagu, dan pembuatan caption dengan bantuan mencari ide dari ChatGPT dipraktikan yang membuat pemahaman audiens semakin baik. 

Antusiasme warga masih sangat terasa pada materi kedua. Materi kedua adalah tips dan trik optimalisasi Shopee seller. Materi ini menjelaskan mulai dari bagaimana pembuatan akun Shopee hingga menjalankan iklan di Shopee. Pasca sesi materi, tentunya kegiatan praktik langsung juga diadakan. Terdapat beberapa audiens yang langsung mengeksplor akun Shopee yang dapat dilihat oleh audiens lainnya sehingga seluruh audiens mendapat pemahaman yang sama. 

Gambar 1.3. Dokumentasi tim saat kegiatan praktik langsung Shopee Seller
Gambar 1.3. Dokumentasi tim saat kegiatan praktik langsung Shopee Seller

Adapun alasan diselenggarakannya Kelas Entrepreneur di Desa Pamotan ini, atas dasar dukungan penuh dari Ketua BUMDes Pamotan. Latar belakang dukungan ini dinilai sebagai bentuk usaha pengembangan potensi usaha yang sangat kaya di Desa Pamotan. Ibu Sulis, selaku Ketua BUMDes Pamotan memaparkan bahwa Desa Pamotan terkhusus BUMDes dalam memasarkan produk yang dimiliki sedikit tertinggal dari beberapa desa lainnya yang memang sudah menerapkan digital marketing. Pada akhirnya, program Kelas Entrepreneur mendapatkan antusiasme dan dukungan baik untuk diselenggarakan. 

Ketua BUMDes Pamotan, Ibu Sulis turut mengucapkan rasa terima kasihnya atas kesediaan mahasiswa FBD Jantra Kelompok 29 untuk melaksanakan program kerja untuk meningkatkan potensi UMKM. Antusiasme warga setempat membuat beliau yakin adanya program Kelas Entreprenur ini menjadi angin segar bagi warga. Beliau menyisipkan harapan agar materi yang sudah disampaikan dapat diterapkan oleh warga dan membuka banyak peluang besar kedepannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun