Mohon tunggu...
Rachel Joanna
Rachel Joanna Mohon Tunggu... -

Seorang yang suka membaca dan sedang belajar untuk menulis....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Salam Bhinneka Tunggal Ika!

28 Mei 2012   00:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:42 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin siang saya menyempatkan untuk nonton sebuah film yang berjudul “Tanda Tanya” karya Hanung Bramantyo. Menurut saya, film ini cukup menarik karena mengusung cerita yang sedikit berbeda dari film-film kebanyakan. Juga cukup berani karena mengangkat tema yang kritis di negeri ini, tentang ras dan agama.

Dikisahkan, Engkoh dan Tacik yang memiliki sebuah rumah makan chinese food, menyediakan menu daging babi dan daging2 lainnya. Tetapi Engkoh ini memisahkan semua peralatan masak dan makan antara menu babi dan non-babi. Engkoh ini punya anak lelaki tunggal, Ping Hen/Hendra, yang suka memberontak. Di bagian akhir cerita baru ketauan kenapa Ping Hen berlaku begitu. Engkoh ini terkenal baik dengan orang-orang yg berbeda dengan dia (ras dan agama), termasuk ke pegawai2nya. Dikisahkan juga, Menuk yang adalah salah satu pegawai rumah makan Engkoh tadi. Dia bersuamikan Soleh yang tak kunjung mendapat pekerjaan hingga ancaman perceraian mengusik perkawinan mereka. Akhirnya Soleh pun mendapat pekerjaan sebagai banser NU. Di akhir hidupnya dia sedang tugas jaga untuk misa malam Natal dan memergoki bom di dalam gereja. Soleh pun berlari keluar dengan membawa bom itu, dan bom pun meledak di pelukan Soleh.

Tokoh lain adalah Rika, teman dekat Menuk. Rika memilih cerai karena suaminya ingin berpoligami, dan kemudian Rika berpindah agama masuk Katolik. Rika punya satu anak, Abi. Walaupun Rika berpindah agama, tapi dia mengijinkan, bahkan mendidik putranya secara Islam. Rika punya teman yaitu Surya, seorang aktor figuran dan selalu memerankan tokoh jahat. Suatu ketika Surya diminta Rika untuk casting drama Paskah, Surya didaulat memerankan tokoh Yesus pada drama penyaliban di gereja tempat Rika beribadah. Sebuah hal yang tak lazim memang, tokoh Yesus diperankan oleh orang Islam.

Pada akhir cerita, diperlihatkan bahwa Ping Hen memeluk agama Islam dan dia mengganti nama rumah makannya dengan Barokah Chinese Food – Halal.

Kisah yang berbeda dari kebanyakan film, bukan?

Namun memang beginilah adanya di negeri kita, ada warga keturunan Tionghoa,keturunan Arab,Jawa, Madura, Sunda, dll. Ada yang menganut Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Kong Hu Cu, Kejawen. Ada juga yang berpindah agama karena suatu alasan atau kepentingan.

Mau dikutuki atau disyukuri ?

Jadi ingat, sewaktu SD sering disuruh menghafalkan arti semboyan Bhineka Tunggal Ika = Berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Saya pribadi, sangat mensyukuri adanya semboyan ini dan juga Pancasila. Karena dua hal itu yang menjadi pemersatu dari keberagaman yang ada.

Salam Bhinneka Tunggal Ika !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun