Mohon tunggu...
Rachel Fitria
Rachel Fitria Mohon Tunggu... Freelancer - Research Leader

Mengamini Quote nya Mahatma Gandhi "Satisfaction lies in the effort, not in the attainment, full effort is full victory". Selalu jatuh cinta dengan dunia Biologi dan travelling. Memimpikan 'bermain' dengan anak-anak di pelosok negeri. rachelfithree.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan Seorang Pengajar Muda di Pulau Terdepan NKRI (6)

6 Agustus 2017   04:24 Diperbarui: 6 Agustus 2017   16:41 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hari Pertama Sekolah"

Yeiyyy.... Hari ini, 4 Januari 2016 adalah hari pertama sekolah! Anak-anak terlihat bersemangat menghadapi hari ini. Saat saya menginjakkan kaki di halaman sekolah pagi ini, anak-anak terlihat penasaran melihat saya. Saya pun melempar senyum pada mereka sambil terus berjalan ke kantor karena tak sabar ingin bertemu dengan guru-guru yang lain. Saya pun bersalaman dengan para guru dan langsung ikut menyesuaikan diri bersama-sama menyiapkan anak-anak untuk mengikuti upacara bendera di sekolah. Upacara berjalan lancar dengan pak Kepala Sekolah sebagai Pembina Upacara dan dalam amanatnya beliau menyempatkan untuk mengenalkan saya sebagai pengajar muda dan akan mengajar selama 1 tahun di SDN 011 Trans II Gunung Putri untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika.

Anak-anak langsung menatap saya dengan mata --yang saya artikan- "berbinar". Upacara pun selesai, anak-anak diinstruksikan untuk masuk ke kelas dan para guru pun bersiap untuk rapat perdana di semester baru ini. Agenda rapat pertama pagi ini adalah perkenalan dan penempatan saya sebagai guru bahasa inggris semua kelas dan matematika kelas 6.

Banyak aktivitas yang saya lakukan pada hari pertama ini, antara lain "pedekate" dengan para siswa dan guru, melihat-lihat seluruh fasilitas sekolah, seperti perpustakaan yang lebih mirip gudang dan jadi sarang kelelawar, satu ruangan kosong yang nyaris dipenuhi kelelawar juga, dan melihat-lihat beberapa alat peraga yang masih terbungkus rapi dan banyak juga yang rusak karena rayap dan tidak pernah digunakan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Hari itu juga saya putuskan untuk mengajak seluruh warga sekolah membenahi perpustakaan terlebih dahulu. Ya, minat membaca di desa penempatan saya rendah, jadi saya berpikir untuk membenahi ini dulu dengan memanfaatkan dan memperbaiki fasilitas yang ada.

PR pertama kami untuk perpustakaan ya mengusir kelelawar, membersihkan kotoran kelelawar dan mengklasifikasikan buku-buku yang ada. Sepertinya ini akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, melihat jumlah kelelawar yang nangkring di plafon. #sigh

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Untuk masalah alat peraga yang tak pernah digunakan, ternyata para guru tidak mengetahui cara penggunaannya, padahal manual booknya ada #Lol. Saya langsung memisahkan alat peraga yang masih layak digunakan dan membawanya ke ruang majelis guru (saya berencana belajar bersama para guru lainnya untuk menggunakan alat peraga itu supaya tidak "nganggur" lagi di gudang).

Tetap semangat untuk menghadapi tantangan selanjutnya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun