Mohon tunggu...
Rachel Dewita Sari
Rachel Dewita Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Biologi Undip 2017

KKN Undip Tim II Periode 2020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Laksanakan KKN saat Pandemi, Mahasiswi UNDIP jadi Kurir Paket Panduan Menjalani New Normal

10 Agustus 2020   12:06 Diperbarui: 10 Agustus 2020   11:58 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program kegiatan Vertikultur Sayuran dengan Botol Bekas | Dokpri

Koja, Jakarta Utara – Pandemi COVID-19 memengaruhi segala aktivitas yang kita lakukan, seperti kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di perguruan tinggi, bekerja dan lain-lain. Berbagai bentuk penyesuaian dilakukan agar tetap sesuai dengan protokol kesehatan, seperti work from home, pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan lain-lain.

Hal yang sama juga berlaku pada pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro. Kuliah Kerja Nyata merupakan mata kuliah dengan tujuan memberikan pengalaman pengabdian dan pemberdayaan masyarakat kepada mahasiswa. Agar KKN tetap berlangsung walaupun dalam situasi pandemi, maka KKN Undip melakukan penyesuaian dengan cara mengadakan KKN di wilayah masing-masing mahasiswa secara individu, sehingga KKN ini disebut KKN “Pulang Kampung”.

KKN Universitas Diponegoro Tim II Periode 2020 mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Pada pelaksanaan KKN dengan model “pulang kampung” ini, mahasiswa peserta KKN Undip dihimbau membuat dua program sesuai tema dan disiplin ilmu masing-masing.

Rachel Dewita Sari (21), salah satu mahasiswi KKN Undip yang berwilayah di Jakarta Utara ini melaksanakan program kegiatannya di daerah rumahnya sendiri, yaitu di lingkup RW. 01, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Lalu, program seperti apa yang diusulkannya?

Program pertama yaitu Vertikultur Sayuran dengan Botol Bekas (VERSOKAS), dimana program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan di masa pandemi. Tanaman yang dapat ditanam dengan teknik ini yaitu tanaman yang berumur pendek seperti sawi dan bayam yang merupakan sayuran yang sering kita konsumsi untuk mencukupi kebutuhan gizi. Vertikultur dapat ditempatkan di halaman rumah yang terbatas sehingga mudah kita jangkau dan pantau.

Pandemi COVID-19 berdampak pada penurunan ekonomi baik bagi negara maupun masyarakat. Program ini dapat dijadikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan sayur dengan alat yang mudah ditemukan dan mudah dibuat. Selain itu, kegiatan ini dapat mengisi waktu luang selama pandemi jika kita merasa jenuh di rumah.

Program kegiatan Vertikultur Sayuran dengan Botol Bekas | Dokpri
Program kegiatan Vertikultur Sayuran dengan Botol Bekas | Dokpri

Mahasiswi ini memandu salah satu warganya mempraktikkan vertikultur ini di halam rumah warga tersebut. “Terimakasih kepada Tim KKN Undip, melalui program ini saya dapat mengisi waktu luang saya selama pandemi COVID-19” ujar Ibu Andre, warga peserta Program VERSOKAS. Sebelumnya, mahasiswi ini juga membuat demonstrasi dalam bentuk video yang diunggah ke Youtube lalu disebarkan ke warga setempat melalui WhatsApp Group, sehingga jika warga ingin mempraktikkan dapat melihat contohnya di video tersebut. Melalui program ini, harapannya warga dapat memenuhi kebutuhan pangan dan menghemat pengeluaran selama pandemi sekaligus dapat mengurangi sampah plastik.

Adapun program kedua yang dilaksanakan mahasiswi ini yaitu Paket Panduan Menjalani New Normal. Program ini bertujuan untuk meluruskan miskonsepsi warga akan istilah “new normal” dan memberi pemahaman pada warga cara menjalani kehidupan normal baru serta memberi pemahaman pencegahan COVID-19 dengan protokol kesehatan.

Pemberian paket ke warga setempat secara door-to-door| Dokpri
Pemberian paket ke warga setempat secara door-to-door| Dokpri
 

Paket ini berisi face shield, masker dan brosur edukasi new normal yang dikemas menjadi suatu paket. Paket ini diberikan ke warga sekitar RW. 01 secara door-to-door dilanjutkan dengan sosialisasi materi pada brosur dan sosialisasi cara merawat face shield.

Sosialisasi secara door-to-door | Dokpri
Sosialisasi secara door-to-door | Dokpri
|

Mahasiswi ini juga membuat sosialisasi secara daring melalui Zoom Meeting mengenai adaptasi normal baru. Sosialisasi secara daring ini dilakukan untuk memberi pemahaman mengenai new normal dan pencegahan COVID-19 dengan protokol kesehatan pada warga yang belum berkesempatan mendapat paket ini.

Sosialisasi adaptasi normal baru secara daring | Dokpri
Sosialisasi adaptasi normal baru secara daring | Dokpri
Disamping itu, mahasiswi ini juga mengenalkan anak-anak mengenai virus corona dan cara menggunakan masker yang benar. Selain itu, mahasiswi ini melakukan pendampingan pembelajaran bagi anak-anak warga setempat.

Pengenalan virus corona dan penjelasan pengunaan masker bagi anak-anak | Dokpri
Pengenalan virus corona dan penjelasan pengunaan masker bagi anak-anak | Dokpri
Melalui program ini, harapannya warga sadar dan peduli terhadap pencegahan COVID-19 sehingga dapat menekan penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Oleh : Rachel Dewita Sari, S1 Biologi, Universitas Diponegoro

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun