Nasjah djamin merupakan sastrawan Indonesia pada masa Orde Baru yaitu sastrawan angkatan 1966-1970. Ia merupakan seniman yang memiliki bakat melukis sejak dini, lukisan Nasjah pun dikoleksi oleh Bapak Presiden Soekarno, ia juga merupakan salah satu pemrakarsa kelompok lukis Angkatan Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Medan dan Gabungan Pelukis Indonesia di Jakarta. Jadi, selain menjadi sastrawan yang memiliki banyak karya yang diterbitkan pada masa itu, beliau juga merupakan seniman, yaitu pelukis. Semangat beliau dalam berkarya sangat besar, terlihat dari karya-karya yang diterbitkannya.Â
Walaupun pada era itu karya sastra ditentang, dan bisa dikatakan sangat menanggung risiko besar, tetapi beliau tetap berkarya dengan membara. Hal ini-lah yang patut kita, para generasi muda sekarang meneladaninya. Dalam kondisi dimana sastra ditentang habis-habisan, dan tidak mudah menerbitkan satu buah atau sekedar menulisnya pun sangat berbahaya pada masa itu,tetapi tokoh kesusastraan Indonesia pada masa itu tidak gentar dan terus menerbitkan karya-karya mereka. Dengan kondisi sekarang yang merupakan era bebas berkarya dan berekspresi, kita sebagai generasi muda, harus lebih giat dalam berkarya. Dengan begitu, kita telah meneladani tokoh-tokoh sastra sebelumnya dan dapat melestarikan sastra itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H