Jumlah perokok di Indonesia tiap tahun nya mengalami peningkatan. Tidak dapat di pungkiri strategi umum yang digunakan oleh banyak negara sebagai cara untuk mengurangi kenaikan biaya perawatan kesehatan adalah pemanfaatan pajak dan bea cukai rokok untuk mempromosikan perubahan perilaku sehat. Hal ini adalah langkah yang bisa memiliki dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat dan sistem kesehatan. Ada beberapa manfaat potensial dari pendekatan ini. Berikut adalah beberapa argumen pro terkait pemanfaatan pajak rokok dan bea cukai.
Menerapkan pajak yang lebih tinggi pada produk-produk berisiko seperti rokok dapat memberikan insentif kepada individu untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi produk tersebut. Ini dapat membantu mengurangi beban penyakit yang terkait dengan merokok, seperti penyakit jantung, kanker, dan gangguan pernapasan.
Penerapan pajak rokok dan bea cukai untuk promosi kesehatan merupakan salah satu strategi yang sering digunakan oleh banyak negara sebagai cara untuk mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang terus meningkat. Dengan mengalokasikan sebagian dana untuk
sektor kesehatan, pemerintah dapat meningkatkan dana yang tersedia untuk penyediaan layanan kesehatan, infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan, dan lain sebagainya.
Menaikkan harga rokok melalui pajak yang lebih mahal dapat mendorong masyarakat untuk melakukan atau menahan diri dari merokok. Ini berpotensi mengurangi prevalensi penyakit terkait rokok termasuk penyakit pernapasan, jantung, dan kanker, yang dapat mengurangi biaya asuransi kesehatan.
Pemerintah dapat lebih mudah melaksanakan program demi program pencegahan penyakit, seperti vaksinasi, anti rokok, gaya hidup sehat, dan deteksi dini penyakit, dengan mengambil uang dari pajak rokok dan bea cukai. Ini dapat membantu mengurangi angka dini dari kesakitan dan kematian.
Penerapan pajak rokok dan bea cukai dapat mencerminkan tanggung jawab sosial bagi perusahaan yang memproduksi dan menjual produk-produk berisiko. Pendapatan dari pajak ini dapat dilihat sebagai kontribusi perusahaan dalam mendukung sistem kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pajak rokok dan bea cukai terus-menerus membicarakan kelompok ekonomi yang lebih mampu. Dengan memanfaatkan uang dari pajak ini untuk reformasi perawatan kesehatan, pemerintah dapat melakukan redistribusi ekonomi dengan menyediakan layanan perawatan kesehatan yang lebih baik kepada penduduk yang mungkin tidak mampu.
Dana tambahan dapat digunakan untuk meningkatkan pelatihan dan pendidikan bagi profesional medis lainnya, seperti dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat umum.
Pemerintah dapat lebih mudah menyelenggarakan berbagai program pencegahan penyakit, seperti vaksinasi, anti-rokok, gaya hidup sehat, dan deteksi dini penyakit, dengan menggunakan uang yang diambil dari pajak rokok dan bea cukai. Hal ini dapat membantu mengurangi dini angka kesakitan dan kematian.
Kesimpulannya, penerapan pendapatan pajak rokok dan bea cukai untuk promosi kesehatan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat umum, khususnya dalam hal peningkatan akses dan kualitas layanan keehan serta peningkatan gaya hidup yang lebih sehat.