Mohon tunggu...
Rachel Qurrotu Aini A.
Rachel Qurrotu Aini A. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rachel Qurrotu 'Aini Alexandria 23107030053

meongg

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjelajah Alkid: Secangkir Kopi dengan Suguhan Keramahan Bu Nana

23 Juni 2024   21:25 Diperbarui: 23 Juni 2024   21:50 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun dalam perjalanan berdagang Bu Nana sebagai salah satu pelaku UMKM di Alun-alun Kidul, dia juga menghadapi beberapa tantangan. Dia memaparkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi sebagai pedagang minuman di Alkid adalah saat musim hujan tiba. Karena mau tidak mau harus berhenti berjualan. Hal tersebut dikarenakan lapak tempat dia berjualan berada di ruangan terbuka di pinggiran alkid dan tidak memiliki atap, sehingga jika hujan tiba harus berhenti berjualan. Begitu pula setiap Selasa Wage. Seluruh pedagang di Alun-alun kidul diminta oleh Sultan untuk tidak berjualan selama satu hari. Bu Nana juga menjadikan hari Selasa Wage sebagai hari untuk beristirahat sejenak dari dagangannya.

Tak jarang, Bu Nana terkadang diajak bekerjasama dengan beberapa brand kopi lokal seperti Torabika. Sistem jualan yang diterapkan seperti afiliasi. Dimana Bu Nana diminta untuk menjualkan beberapa produk kepada pelanggan dan kemudian akan mendapat komisi langsung dari pihak perusahaan kopi yang ia jual. Ia juga mendapat beberapa sampel kopi gratis dari pihak kopi tersebut, biasanya dalam rangka hari jadi atau sebagai bentuk bonus.

Jualan yang dimiliki Bu Nana ini merupakan miliki perseorangan, dia tidak menyewa dari lapak orang lain. Dia tidak memiliki rencana untuk membuka kedai baru di tempat lain karena sudah merasa nyaman dengan tempat yang sekarang. Pun dekat dengan rumah dia yang masih berada di area sekitar Alun-alun Kidul. Bu Nana membagikan tips dalam mencari rezeki agar dapat berdagang tanpa tekanan.

"Kalo dagangan sepi ya namanya orang jualan ya. Yang penting kita jualan gitu aja. Untuk rejeki nanti udah ada yang ngatur, katanya bilangnya kayak gitu. Jadi kita mau jualan ya jualan aja. Sepi atau rame, ya itu wes itu rejeki kita gitu."

Pada akhirnya, Alun-alun Kidul Yogyakarta merupakan salah satu tempat strategis berkumpulnya UMKM. Keberadaan UMKM di sekitar Alun-alun Kidul memberikan peluang bisnis dan memperkaya pengalaman baik warga sekitar maupun wisatawan. Selain itu, UMKM juga memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar dengan adanya tersedianya lapangan kerja baru. Dengan adanya Alun-alun Kidul sebagai tempat berkumpulnya UMKM, tercipta sinergi antara wisata, ekonomi, dan budaya di Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun