Mohon tunggu...
Rachel Qurrotu Aini A.
Rachel Qurrotu Aini A. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rachel Qurrotu 'Aini Alexandria 23107030053

meongg

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Punya 'Vibes' Serupa, Ternyata Malang dan Bandung Arsiteknya Sama!

13 Juni 2024   22:38 Diperbarui: 13 Juni 2024   23:22 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jl. Besar Ijen Malang/media.appbusinessperu.com

Indonesia memiliki banyak kota dengan karakteristik yang unik dan mempesona. Di antara kota-kota tersebut, Malang dan Bandung sering kali menjadi topik pembicaraan karena memiliki vibes atau suasana yang mirip. Kedua kota ini dikenal dengan udara yang sejuk, pemandangan alam yang menakjubkan, serta atmosfer yang nyaman. Ternyata, kemiripan antara Malang dan Bandung tidaklah kebetulan. Kedua kota ini memiliki jejak sejarah yang mengarah pada satu arsitek tata ruang kota yang sama, yaitu Thomas Karsten.

Thomas Karsten merupakan seorang arsitek dan 'urban planner' yang berasal dari Belanda. Ia memiliki pengaruh besar dalam perkembangan tata ruang kota di Indonesia pada awal abad ke-20. Karsten dikenal dengan konsep perencanaan kota yang memperhatikan keseimbangan antara alam dan pembangunan. Prinsip-prinsip yang ia terapkan meliputi penggunaan ruang hijau, tata kota yang teratur, serta integrasi antara lingkungan sosial dan budaya setempat. Ia memiliki peran penting dalam merancang tata ruang kota di Malang dan Bandung, yang masih terasa hingga saat ini. 

Salah satu kemiripan vibes antara Malang dan Bandung yang berasal dari Thomas Karsten adalah keberadaan alun-alun sebagai pusat kota. Di Malang, terdapat Alun-Alun Tugu sebagai pusat kegiatan masyarakat, sedangkan di Bandung terdapat Alun-Alun Kota sebagai pusat kehidupan kota. Thomas Karsten memahami pentingnya ruang terbuka publik sebagai tempat berkumpulnya penduduk dan menghadirkan suasana yang hidup di tengah kota.

Alun-alun Tugu Malang/www.amazingmalang.id
Alun-alun Tugu Malang/www.amazingmalang.id

Alun-alun Kota Bandung/www.anekatempatwisata.com
Alun-alun Kota Bandung/www.anekatempatwisata.com

Selain itu, tata ruang kota di Malang dan Bandung juga memiliki kesamaan dalam penggunaan bangunan bersejarah sebagai 'landmark'. Karsten memiliki peran dalam mempertahankan bangunan-bangunan bersejarah yang ada di kedua kota ini. Contohnya, di Malang terdapat Gedung Balai Kota yang dibangun pada tahun 1927 dan masih berdiri kokoh hingga sekarang. Di Bandung, Karsten juga terlibat dalam pemugaran Gedung Sate yang menjadi salah satu ikon kota.

Gedung Balai Kota Malang/www.satujuang.com
Gedung Balai Kota Malang/www.satujuang.com

Gedung Sate Bandung/www.kumparan.com
Gedung Sate Bandung/www.kumparan.com

Selain alun-alun dan bangunan bersejarah, Karsten juga mengusulkan pembangunan jalan raya yang menghubungkan berbagai tempat penting di dua kota ini. Di Malang, Karsten merancang Jl. Ijen sebagai jalan utama yang menghubungkan pusat kota dengan kawasan perumahan. Di Bandung, Karsten terlibat dalam perencanaan Jl. Asia Afrika yang menghubungkan Gedung Sate dengan Alun-Alun Kota.

Jl. Besar Ijen Malang/media.appbusinessperu.com
Jl. Besar Ijen Malang/media.appbusinessperu.com

Jl. Asia Afrika Bandung/www.bandungyuk.com
Jl. Asia Afrika Bandung/www.bandungyuk.com

Selain beberapa hal di ata, ada beberapa aspek utama yang membuat vibes Malang dan Bandung terasa mirip:

1. Iklim Sejuk: Kedua kota ini berada di dataran tinggi yang memberikan iklim sejuk dan nyaman. Ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin menghindari panasnya iklim tropis Indonesia.

2. Ruang Terbuka Hijau: Bandung dan Malang sama-sama memiliki banyak taman dan ruang hijau. Konsep perencanaan kota yang diterapkan oleh Karsten menekankan pentingnya area terbuka yang hijau untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.

3. Tata Kota yang Tertata: Kedua kota ini memiliki tata ruang yang teratur dengan jalan-jalan yang lebar dan area permukiman yang dirancang dengan baik. Hal ini membuat kedua kota ini nyaman untuk berjalan kaki dan bersepeda.

4. Warisan Arsitektur Kolonial: Banyak bangunan bersejarah di Malang dan Bandung yang menampilkan arsitektur kolonial Belanda. Ini memberikan sentuhan klasik yang menambah daya tarik visual kedua kota tersebut.

5. Budaya dan Sejarah yang Kaya: Malang dan Bandung memiliki sejarah panjang yang dipengaruhi oleh kolonialisme Belanda. Banyak bangunan bersejarah dan situs budaya yang menjadi daya tarik tambahan bagi kedua kota ini.

Dengan menggali lebih dalam tentang sejarah dan warisan Thomas Karsten, kita dapat lebih menghargai dan memahami peran pentingnya dalam membentuk tata ruang kota yang kita nikmati saat ini. Kita dapat melihat bagaimana sebuah visi arsitektur dapat menciptakan keindahan dan keharmonisan dalam kota-kota di Indonesia. Kemiripan vibes dan tata ruang kota antara Malang dan Bandung bukanlah sebuah kebetulan semata. Peran Thomas Karsten sebagai arsitek dan urban planner yang terlibat dalam perencanaan kedua kota ini memiliki dampak besar dalam menciptakan suasana yang mirip. Prinsip-prinsip perencanaan yang mengedepankan keseimbangan antara alam dan pembangunan, serta perhatian terhadap ruang hijau dan tata kota yang teratur, menjadikan kedua kota ini memiliki daya tarik yang hampir serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun