Efektivitas afirmasi positif juga bergantung pada konsistensi dan keyakinan individu dalam menggunakannya. Mengulang-ulang afirmasi tanpa keyakinan yang mendalam atau tidak secara konsisten dapat mengurangi efektivitasnya.Â
Praktik ini memerlukan komitmen jangka panjang untuk melihat hasil yang nyata. Afirmasi positif yang tidak relevan atau terlalu umum mungkin tidak memberikan dampak yang signifikan.Â
Afirmasi yang paling efektif adalah yang spesifik dan relevan dengan tujuan serta nilai-nilai individu. Misalnya, mengatakan "Saya adalah pribadi yang berharga" mungkin kurang efektif dibandingkan dengan "Saya berharga karena saya peduli terhadap orang lain dan selalu membantu mereka".
Positive affirmations memiliki dasar teoritis yang kuat dan didukung oleh beberapa penelitian yang menunjukkan manfaatnya dalam meningkatkan kesejahteraan emosional, performa, dan mengurangi stres.Â
Namun, efektivitasnya dapat bervariasi tergantung pada individu dan konteksnya. Meskipun bukan sekadar basa-basi, positive affirmations memerlukan penerapan yang tepat dan sering kali lebih efektif bila dikombinasikan dengan praktik pengembangan diri lainnya. Dengan demikian, positive affirmations dapat menjadi alat yang berguna dalam pengembangan diri, asalkan digunakan dengan realistis dan konsisten.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H