Gentle parenting bukan berarti pola asuh yang permisif. Orang tua tidak akan selalu mengatakan 'Ya' terhadap apa yang anak lakukan dan anak juga tidak akan selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dalam pola asuh ini anak tetap memiliki batasan-batasan tertentu. Batasan yang dimaksud adalah dengan menerapkan aturan pada anak serta memberi alasan mengapa hal tersebut harus dilakukan agar anak memahami tujuannya. Contohnya saat orang tua menyuruh anak untuk tidur lebih awal daripada menonton televisi agar dapat bangun lebih pagi untuk bersiap ke sekolah dan tidak terlambat.
Demikian beberapa hal tentang pola asuh gentle parenting. Perlu diingat bahwa pola asuh ini membutuhkan tingkat kesabaran yang tinggi dan sikap proaktif bukan reaktif. Orang tua dituntut untuk bisa berkomunikasi secara efektif kepada buah hati dan pemahaman secara mendalam agar dalam berjalannya pola asuh ini dapat berjalan sesuai harapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H