Mohon tunggu...
Rachel Qurrotu Aini A.
Rachel Qurrotu Aini A. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rachel Qurrotu 'Aini Alexandria 23107030053

meongg

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gentle Parenting, Pola Asuh Kolaboratif yang Libatkan Peran Anak

5 Maret 2024   22:50 Diperbarui: 5 Maret 2024   22:56 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gentle parenting bukan berarti pola asuh yang permisif. Orang tua tidak akan selalu mengatakan 'Ya' terhadap apa yang anak lakukan dan anak juga tidak akan selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dalam pola asuh ini anak tetap memiliki batasan-batasan tertentu. Batasan yang dimaksud adalah dengan menerapkan aturan pada anak serta memberi alasan mengapa hal tersebut harus dilakukan agar anak memahami tujuannya. Contohnya saat orang tua menyuruh anak untuk tidur lebih awal daripada menonton televisi agar dapat bangun lebih pagi untuk bersiap ke sekolah dan tidak terlambat.

Demikian beberapa hal tentang pola asuh gentle parenting. Perlu diingat bahwa pola asuh ini membutuhkan tingkat kesabaran yang tinggi dan sikap proaktif bukan reaktif. Orang tua dituntut untuk bisa berkomunikasi secara efektif kepada buah hati dan pemahaman secara mendalam agar dalam berjalannya pola asuh ini dapat berjalan sesuai harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun