O, iya.....ketika aku hijrah ke cimahi selatan, jawa barat tempat kelahiran suamiku. Sekitar akhir 2011 hingga pertengahan Januari 2017, pengalamanku dalam perantauan. Kebanyakan teman-teman yang kukenal di sana, full time sebagai ibu rumah tangga. Ada juga sich yang sambil bisnis kecil-kecilan. GueBeda.Â
Yang sering dianggap beda banget sama yang lain ketika aku berjualan secara kreditan atau door to door, kemana pun pergi aku selalu bawa kedua anakku yang masih balita bahkan aku pernah ajak juga yang sulung, jadi bawa 3 anak. Ya, namanya usaha untuk bertahan hidup bagiku biasa aja. Banyak yang komentar....dalam bahasa sunda ripuh, riweuh, dan sebagainya...Aku nggak peduli. Â Di rumah tidak ada yang mengasuh. Capai ya repot pasti selalu ada. Tetap kujalani juga.Â
Pernah ketika ada yang pesan barang berupa Bedcover, pesanan 2 pelanggan. Aku kulakan di Pasar Baru kemudian aku antar ke pelanggan semuanya. Naik angkot ambil barang dan antar ke pelanggan bawa 2 anak dan 2 buah bedcover, kebayang, kan? Aku jual apa saja, masih palugada (apa lu mau gua ada,hehe..). Tergantung permintaan atau kebutuhan pelanggan. Ada pesan bedcover ok, ada yang pesan produk fashion seperti baju, tas, produk kecantikan pun  Ok. Awalnya sempat juga jual produk herbal pembalut.
Anakku yang sulung, suka sekali berenang. Anakku menderita asthma, disarankan dokter untuk banyak berenang. Setiap kali berenang tidak lupa kubawakan kayuputiharoma untuk menghangatkan badannya sehabis berenang.
Setiap kali ada hawa dingin, aku rentan sekali mengalami sakit, sering demam karena kedinginan. Di yogya pun jika sering hujan, hawa dingin melanda, aku mudah sekali terserang flu dan demam, maka aku pakai kayuputiharoma untuk mendapatkan kehangatan di badanku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H