A. Latar Belakang
Pendidikan sangtlah penting untuk kehidupan masa depan manusia karena Pendidikan sangat berarti bagi tiap manusia, Pendidikan menjadi hal yang sangat urgensi dalam kehidupan manusia, dengan adanya pendidikan mampu menggali atau mengembakan informasi yang ada dalam diri manusia terutama peserta didik agar potensi tersebut dapat digunakan untuk masa depan. Dengan tujuan untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia pemerintah merancang berbagai macam startegi Pendidikan salah satunya tentang startegi atau kebijakan mengenai tentang Sistem Pendidikan Nasional tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 mengeluarkan tentang tiga jalur pendidikan yang saling berhubungan, antara ketiganya yaitu, jalur pendidikan formal, jalur pendidikan nonformal, dan jalur pendidikan informal. Dalam dunia pendidikan jalur yang sering digunakan adalah jalur formal atau biasa disebut jalur Pendidikan sekolah. Khususnya yang terpenting terkait dengan manajemen atau pengendalian pendidikan sekolah, atau yang sering disebut dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Menurut Patras (2019:801) Manajemen berbasis sekolah adalah suatu startegi tanggung jawab pengambilan Keputusan Pendidikan menyertakan orang tua, peserta didik, guru, kepala sekolah, dan Masyarakat. Kemudian menurut Azahra (2022:17) manajemn berbasis sekolah (MBS) dapat dirumuskan menjadi pola manajemen yang menyerahkan kewenangan lebih banyak kepada sekolah dan berperan dalam kegiatan langsung warga sekolah (guru, peserta didik , kepala sekolah dan karyawan sekolah) serta masyarakat (orang tua peserta didik dan tokoh Masyarakat) bertujuan untuk memajukan kualitas pendidikan yang berlandaskan kebijakan tentang Pendidikan nasional serta peraturan perundang-undangan yang bermutu. Adapun menurut undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional pasal 51 ayat (1) berbunyi “Pengelolaan satuan Pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah”. Hasil undang-undang tersebut dapat dijadikan pengertian sebagai penerapan Manajemen Berbasis Sekolah sudah diberlakukan di setiap satuan Pendidikan, yang berlangsung secara baik dan benar apabila sumber daya manusia yang profesional untuk melakukan pendidikan. Menurut Zai (2022:3) manajemen berbasis sekolah berhasil jika disetiap satuan Pendidikan harus didukung oleh sumber daya manusia yang profesioanal, dalam hal tersebut terutama kepala sekolah, guru dan staf. Mereka harus faham apa yang harus dilaksankan. Terutama kepala sekolah sebagai kepemimpin lembaga pendidikan maupun guru sebagai tenaga kependidikan.
Maka dapat disimpulkan teori-teori diatas bahwa manajemen berbasis sekolah dapat dirumuskan bahwa apabila ketercapaian mutu pendidikan harus ada sumber daya yang ikut berkontribusi, seperti peserta didik, guru dan kepala sekolah. Kepala sekolah menjadi peran penting untuk mengelola sekolah secara baik dan benar, karena kepala sekolah adalah pemimpin yang ada di sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan yang ada di sekolah tersebut agar pengelolaan menjadi lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran kepala sekolah untuk menerapkan manajemen berbasis sekolah?
2. Bagaimana keterlibatan guru, peserta didik dan orang tua untuk menerapkan manajemen berbasis sekolah?
3. Apa saja tantangan yang dihadapi oleh kepala sekolah untuk menerapkan manajamen berbasis sekolah?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan peran kepala sekolah meneraapkan manajemen berbasis sekolah
2. Mendeskripsikan keterlibatan antara guru, peserta didik dan orang tua untuk menerapkan manajemen berbasis sekolah
