Mohon tunggu...
Rabina Amara Yusra
Rabina Amara Yusra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester 5 yang mencoba untuk keluar dari zona nyaman

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Anak Bermasalah di Lingkungan Harmonis: Menguak Faktor Penyebabnya

30 Oktober 2023   00:29 Diperbarui: 30 Oktober 2023   00:38 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita berpikir tentang anak bermasalah, mungkin yang pertama kali terlintas dalam pikiran adalah lingkungan yang kurang harmonis. Namun, apakah anak-anak dapat menghadapi masalah perilaku meskipun tumbuh dalam keluarga yang tampak sempurna? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi peran teori hereditas dan lingkungan dalam membantu kita memahami mengapa anak-anak bisa mengalami masalah perilaku dalam lingkungan yang seharusnya baik.

Apakah Sifat-sifat Genetik Mempengaruhi Perilaku Anak?

Tentu saja, faktor hereditas memainkan peran penting dalam perkembangan anak. Genetik mempengaruhi sifat-sifat seperti kecerdasan, temperamen, dan bahkan kecenderungan terhadap masalah perilaku. Pada kasus ini, anak bermasalah tersebut berasal dari keluarga yang dipandang baik. Namun, pertanyaan penting adalah apakah yang dipandang baik sudah pasti baik? Jika Iya, maka selain faktor hereditas masih ada faktor lingkungan.

Bagaimana Lingkungan Mempengaruhi Perilaku Anak?

Lingkungan sangat berpengaruh bagi perkembangan perilaku anak. Anak yang berada di lingkungan baik cenderung berkelakuan baik, demikian juga sebaliknya anak yang berada di lingkungan yang tidak baik maka
anak akan berkelakuan tidak baik pula. Namun, bagaimana jika lingkungan baik dan faktor hereditas (bawaan) baik tetapi anak tetap bermasalah?

Lingkungan terbagi menjadi 4, yaitu lingkungan keluarga, teman, sekolah, dan masyarakat.

  • Keluarga

Keluarga tidak hanya orang tua saja, melainkan ada kakek-nenek, tante, om, sepupu, dan banyak yang lainnya. Disini harus diperhatikan, jika orang tuanya sudah menanamkan nilai-nilai baik dan mengajarkan karakter atau perilaku yang baik, belum tentu keluarga yang lain menanamkan hal itu juga. Maka, perlu terciptanya suasana yang harmonis

dan dinamis dalam berkeluarga.

  • Teman

"Persamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti pedagang minyak kesturi dan peniup api tukang besi. Si pedagang minyak kesturi mungkin akan memberinya padamu, atau engkau membeli kepadanya, atau setidaknya engkau dapat memperoleh bau yang harum darinya. Tapi si peniup api tukang besi, mungkin akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapatkan bau yang tidak sedap daripadanya." (HR Bukhari)

Dari hadis tersebut sudah jelas bahwa teman mempengaruhi terhadap perilaku, karakter dan perbuatan seseorang. Maka, sangat penting untuk memilih teman yang baik.

  • Sekolah

Elizabeth B. Hurlock memandang sekolah sebagai faktor penentu dalam pengembangan kepribadian seorang anak, baik dalam berpikir maupun dalam berperilaku.

  • Masyarakat

Seorang anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila didukung oleh lingkungan yang berkarakter, sehingga fitrah seorang anak yang dilahirkan dalam keadaan suci dapat berkembang dengan baik dan optomal.

Jika hereditas dan lingkungan benar-benar sudah baik untuk mendukung perkembangan karakter atau perilaku anak untuk baik. Maka, kenapa anak tersebut masih bermasalah?

Ibu Faradhilah Suralaga menulis di dalam bukunya bahwa :

Selain faktor pembawaan dan lingkungan yang berjalan sesuai dengan sunatullah, Islam juga mengakui adanya ketentuan Allah yang dapat memengaruhi secara langsung jika Allah menghendaki.

Mendukung Anak dalam Lingkungan Harmonis

Terlepas dari sebab akar masalah, kita sebagai orang tua, pendidik, dan masyarakat perlu mencari solusi. Bagaimana kita dapat membantu anak-anak yang mengalami masalah perilaku dalam lingkungan harmonis? Kita harus terus menerus menanamkan kebaikan ke anak tersebut, jangan sampai kita tidak memperhatikan perilaku anak.

Dalam perjalanan kita untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita dapat mengungkap betapa kompleksnya perkembangan anak dan mengapa mereka mungkin mengalami masalah perilaku bahkan dalam lingkungan yang baik. 

Sumber :

Jiyanto. (2022). KONSEP HEREDITAS DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN DALAM
PERSPEKTIF AL-QUR'AN. Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan. Diakses dari https://doi.org/10.36052/andragogi.v10i1.268

Nerizka, D., & Latifah, E. (2021). FAKTOR HEREDITAS DAN LINGKUNGAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER. Jurnal Pendidikan Karakter. Diakses dari https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/view/38234.

Suralaga, F. (2021). Psikologi Pendidikan: Implikasi dalam Pembelajaran. Depok: Rajawali Pers.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun