Mohon tunggu...
Rabiatul Adawiah
Rabiatul Adawiah Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Nakes di pkm

belajar belajar dan terus belajar... - Purna Nusantara Sehat Team Based Kemenkes RI 2015, Puskesmas Balai Karangan, Kab. Sanggau, Kalbar - Penugasan Khusus Individu Kemenkes RI 2017, Puskesmas Biduk-Biduk, Kab. Berau, Kaltim

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Akankah Pengabdian ini Terus Berlanjut?

19 Januari 2017   17:37 Diperbarui: 22 Januari 2017   11:01 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
survei awal kesehatan masyarakat di Kec. Sekayam

Begitu banyak pengalaman yang saya dapatkan, banyak sekali!

Ketika keluar dari zona nyaman, mencoba bertahan dan beradapatsi dengan lingkungan sekitar. Mengenal kawan baru dari seluruh penjuru tanah air. Bertemu dengan anak-anak muda Indonesia yang mempunyai satu niat denganku. Kulit hitam, kulit putih, rambut lurus, keriting, berjilbab hingga aksen bahasa yang berbeda-beda sudah kujumpai selama bergabung di tim Nusantara Sehat ini. Begitu senang bisa bergabung menjadi keluarga besar Nusantara Sehat Kemenkes RI.

Dan begitupula yang kurasakan saat berada di lokasi penempatan, tepatnya diperbatasan Indoensia-Malaysia, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Ketika anak-anak muda dari daerah dan latar belakang profesi yang berbeda, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Jakarta, dan Kalimantan barat bergabung menjadi satu tim.

 Itulah kami, tim nusantara Sehat penempatan Puskesmas Balai Karangan.

Berbeda karakter, bahasa, budaya, watak dan perilaku yang dipertemukan dalam satu atap tempat kami tinggal selama ini. Belajar untuk beradaptasi dengan kawan-kawan tim hingga menjadi satu kesatuan yang soliddan kompak.

Bukan hal baru lagi sebenarnya bagi orang-orang diluar sana tentang kisah kami selama mengabdi. Tetapi menjadi hal baru bagi saya pribadi yang baru pertama kali berhadapan dengan dunia kerja yang cukup jauh.

Pekerjaan lapangan sudah menjadi bagian dari tugas kami selama ini. Turun ke beberapa desa untuk melakukan pelayanan kesehatan dengan masyarakat perbatasan yang saat itu masih jarang disentuh oleh tenaga kesehatan. Jarakpun tidak bisa menjadi patokan untuk mengukur seberapa besar pengorbanan kami untuk mengabdi. Bukan masalah jarak, uang ataupun lelah yang kami dapatkan. Melainkan esensi dari proses yang kami jalani selama ini.

 Jatuh bangun sudah biasa. Jatuh sekali maka kami harus bangkit dua kali. jatuh kedua kali, maka kami harus bangkit tiga kali. kalau bukan karena kawan seperjuangan, mungkin saya sendiri tidak akan bisa sekuat dan sekokoh batang pohon kayu belian yang terkenal kuat di Kalimantan Barat ini. Pagi, siang, malam semua dilakukan demi masyarakat.

Hingga akhirnya diawal tahun 2017 ini merupakan akhir dari masa pengabdian. Tinggal tiga bulan lagi kami berada ditempat ini. Perasaan sedih dan was was mulai menyelimuti tim kami di awal tahun 2017. Mungkin bukan hanya tim kami saja melainkan tim Nusantara Sehat penempatan lain yang seangkatan dengan kami.

Komentar-komentar dari luarpun mulai terdengar. Sebagian orang ada yang mengharapkan agar kami tetap berada dan bekerja ditempat ini, bahkan ada yang menginginkan kami untuk segera keluar. Tidak peduli orang dliuar berkata apapun tentang kami, yang penting kami telah menjalankan tugas ini dengan baik kepada masyarakat. Karena sejatinya hanya masyarakat yang bisa menilai hasil kinerja kami selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun