Pengorbanan orang tua dan Harapan sang anak!
Judul yang tidak begitu asing jika mendengarnya. Tapi itulah yang akan saya tuang kedalam cerita saya kali ini, ada satu hal yang ingin saya tanyakan kepada kalian, Apa yang ada di benak anda jika mengingat orang tua Ayah dan Ibu anda?? …
`Papa dan Mama adalah manusia yang paling berharga yang saya miliki saat ini, ada begitu banyak pengalaman dan cerita dari orang-orang yang berbeda dalam mengartikan sebuah kasih sayang dari orang tua, begitu pula saya sendiri, waktu saya masih kanak-kanak, saya tidak tahu persis seperti apa kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya, namun dengan berkembangnya pemikiran menuju kedewasaan sampai sekarang ini, saya sudah mulai bisa melihat bagaimana kasih sayang orang tua itu mengalir dengan tulus dan dengan sengaja kasih saying tersebut di alirkan kepada anak tercintanya. Subhanallah…Saya merupakan anak ke 5 dari 6 bersaudara, boleh di kata sudah melebihi dari jumlah program pemerintah yang di sarankan (KB),hihihi.. semua saudara saya adalah perempuan. Dan tentunya papa saya yang paling terganteng di dalam keluarga besar kami,hehe..
Ada cerita yang paling menarik menurut saya yang saya tidak dapatkan dari orang tua saya sendiri, teman saya yang selalu menceritakan bagaimana kehidupan dia dan orang tuanya , yaah.. dia dan ortu nya begitu akrab seperti sahabat sendiri , dia selalu menceritakan semua kisahnya yang terjadi selama sehari, kisah asmara, sosial,pendidikan dsb.hampir sama dengan cerita saya sendiri, namun ada satu hal yang saya tidak berani untuk menceritakan kisah saya yaitu kisah asmara, bukan karena takut di marahi jika kedapatan pacaran, tapi pemikiran saya masih belum terbuka akan hal itu, sehingga kalau saya pacaran orang tua saya tidak pernah mengetahui akan hal itu. Hihi..:P Tapi dalam lubuk hati kecil saya , biasa muncul keinginan untuk memberitahukan kepada orang tua saya mengenai kisah asmara saya agar bisa lebih terbuka. Tapi setiap muncul perasaan itu dengan cepat kembali hilang karena perasaan gugup dan malu. Hahah …..>,<”…dan ada satu hal jika saya bercerita masalah “A” kepada orang tua saya pastibeliau tidak terlalumerespon dan hanya selalu mengingatkan dan berkata “selalu ingat sekolah mu nak”. Kalau hal sekolah tersebut selalu nomer 2 dalam kamus pribadi saya setelah keluarga yang pertama. Karena tanpa keluarga saya tidak dapat bersekolah.
Sebenarnya ada kisah yang menarik dari cerita di atas, saya dapat menyimpulkan sendiri bahwa karakter orang tentu berbeda. Karakter orang tua saya dan teman yang saya ceritakan tadi sudah tentu berbeda pula kalau membaca cerita di atas, tapi ada kelebihan di masing-masing sisi karakter tersebut, kalau dari orang tua saya, yang pertama beliau tidak mau melihat anak-anaknya berantakan, maksudnya kami semua harus menyelesaikan sekolah dulu baru memikirkan hal tersebut, agar nantinya tidak tumpang tindih akan hal pendidikan dan asmara, dan saya setuju. Sementara untuk cerita saya di atas memang ada hubungan yang sangat dekat antara orang tua dan anak , namun orang tua tersebut harus lebih extra hati-hati menjaga anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak senonoh seperti di masa sekarang ini .
Begitu besar tanggung jawab dan pengorbanan orang tua demi masa depan anaknya. Tapi masih banyak juga anak yang tidak mengerti akan kasih sayang orang tua. Seorang ayah yang pekerjaannya hanya sebagai tukang ojek di kampung, dan anaknya yang sementara kuliah dikota yang laganya seperti orang tinggi (kaya), saat dia meminta uang untuk keperluan yang tidak penting (membeli kosmetik, baju, hura-hura) ia malah mendesak dan memarahi orang tuanya untuk segera mengirimkan uang pada saat itu juga,Pada saat itu ayahnya yang hanya berpenghasilan pas-pasan sebagai tukang ojek hanya berkata saya tidak punya uang nak, nanti besok papa carikan, tapi si anak ini malah membuang kata yang tidak pantas di dengar oleh orang tua…..sungguh miris,!! Saya nyaris menjatuhkan air mata saat mendengar hal tersebut dari rekan saya.
Jika saya menunaikan ibadah solat, pinta saya yang pertama yang selalu saya ucapkan kepada sang pencipta adalah “…Jangan ambil kedua orang tua saya sebelum kami semua ( saudara saya) berhasil menjadi orang yang berguna, bisa membahagiakan kedua orang tua dan beri kan kami kesempatan untuk membalas budi baik dari orang tua saya” layaknya semua kenikmatan hidup sudah lengkap jika hal tersbut terjadi. AMIN!..(Menjadi orang maksud saya adalah semua anak-anaknya menyelesaikan sekolah dengan baik. Mendapat kerjaan yang baik, dan mendapat jodoh yang baik pula.dan tentunya untuk menjadi seorang kakek dan nenek di masa tua). (semoga semua hal tersebut tercapai ya allah,,AMIN..):D
#smangat 4703l..:D:D:D...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H