Mohon tunggu...
Rabiatul Adabiah
Rabiatul Adabiah Mohon Tunggu... Guru - mari tebar ilmu dengan tulisan

RABIATUL ADABIAH

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bidadari Surga

14 April 2020   12:16 Diperbarui: 14 April 2020   12:23 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

03 November 2016 hari Kamis pukul 22. 45 adalah dimana Khaila tutup mata untuk selamanya. Akhirnya dengan wajah yang sedih, si bayi khaila di bawa pulang Bersama ibu dan abaknya ke rumah. Keesokan harinya orang banyak datang melayat ke rumah, warga sekitar rumah pun menghampiri dan pergi melayat, ada yang membacakan Yaasin untuk si kecil yang baru pergi, ada yang membawa beras dan ada yang membawa bunga rampai serta sabun dan kain kafan dan lain sebagainya. Ketika jenazah Khaila dilihat oleh orang yang datang melayat, sambil membuka penutup matanya, dia mengatakan wajahnya  putih sekali, seperti bidadari yang punya wajah berseri-seri. Banyak yang mengatakan bahwa bayi Khaila adalah anak surga, yang akan menjadi tabungan akhirat bagi orangtuanya. Biasanya anak kecil yang belum berdosa meninggal maka dia akan jadi anak Bidadari surga dan akan menanti orangtuanya di depan pintu surga kelak.

Ketika hendak memandikan sang bayi Khaila, ibunya juga ikut memandikan jenazah anaknya yang baru meninggalkannya untuk selamanya. Ketika memandikan mayat kecil, air mata sang ibu tak kunjung henti selalu mengalir deras di pipinya, seolah-olah tak percaya bahwa gadis kecil bayi yang baru ia lahirkan sudah meninggalkannya untuk selamanya. Banyak saudara yang lain juga ikut memandikan si  bayi kecil termasuk saya sendiri.

Prosesi memandikan mayat kecilpun usai, dilanjutkan dengan Mengafani lalu menshalatkan jenazah yang di shalatkan oleh keluarga, kerabat, masyarakat yang hadir melayat. Prosesi  Shalat jenazah pun usai, ramai yang mengikuti shalat jenazah si bayi kecil, tetapi ibunya tak dapat ikut andil dalam menshalatkan gadis kecilnya, sebab masih dalam masa uzur Nifas setelah melahirkan satu bulan yang lalu. Ketika shalat jenazah usai permintaan maaf dan penyampaian Khutbah orang meninggal pun telah dilaksanakan, Hal ini yang menyampaikan adalah Madangnya Khaila sang jenazah bayi kecil.

Setelah selesai semuanya, saatnya untuk dibawa ke pemakaman, tetapi abak Khaila tidak mampu dan tidak sanggup untuk menggendong jenazah bayinya ke pemakaman umum, karena air matanya tak kunjung berhenti keluar di pipinya sebab anak yang dicintainya pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.  Melihat kondisi abak Khaila seperti itu akhirnya jenazah Khaila di gendong dan dipapah oleh Madangnya sendiri ke pemakaman umum sampai selesai di kuburkan.

Semua orang yang datang mendoakan, anak kecil yang belum berdosa meninggal dunia, semoga kelak akan jadi bidadari surga yang akan membawa orangtuanya ke surga kelak, semoga ada pengggantinya setelah ini, semoga ada hikmah di balik musibah atau cobaan yang besar ini, kita semua hanya titipan Allah, semua akan kembali kepada Allah. Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun