Mohon tunggu...
HENDRA WIJAYA
HENDRA WIJAYA Mohon Tunggu... Penulis - NICE DAY

Mengajar di Tangerang.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Outing Class sebagai Media Pembalajaran dan Pendidikan Karakter yang Efektif

28 Januari 2023   13:25 Diperbarui: 28 Januari 2023   13:42 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Hendra Wijaya

Selasa, 24 Januari 2023, pukul 05.15, 11 jet bus Big Bird, berangkat ke Bandung, membawa siswa kelas 7 dan 8, serta guru pendamping SMPN 1 Pasarkemis. Keberangkatan ini dalam rangka kegiatan Outing Class yang sudah diagendakan  sekolah jauh hari sebelumnya. Hari itu, Kelas 7 akan mengunjungi  Bale Seni Barli untuk belajar membatik dan bermain music angklung dilanjutkan mengunjungi Puspa Iptek (Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) Sundial untuk belajar memahami dan memperagakan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung di bangunan berbentuk Jam Matahari (Sundial) itu. 

Berbeda dengan kelas 7, Kelas 8 nya akan mengunjungi Musium Geologi Bandung, belajar memahami berbagai aspek kebumian yang dipamerkan  dalam museum tersebut (Fosil, bebatuan, dan juga mineral). 

Dari Musium Geologi, Kelas 8 melanjutkan outing classnya ke Ke Kebun Teh di daerah lembang Bandung, melihat hamparan kebun teh, mengamati petani kebun teh memetik daun teh dan melihat proses pengolahan daun teh hingga jadi teh siap saji. Setelah mengunjungi tempat-tempat tersebut Kelas 7 dan 8 mereka berkumpul bersama kembali di Sari Ater, wisata air panas di daerah Subang-Jabar, untuk belajar memahami air panas alami dari gunung Tangkuban Parahu sambil relaksasi, berendam-berenang di kolam, sungai atau air terjun air panas. 

Sebelumnya, 7-10 Januari 2023 lalu, Outing Class juga di ikuti oleh Kelas 9 SMPN 1 Pasarkemis dengan mengunjungi beberapa tempat di Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta :  Lawang Sewu di Semarang, Keraton Yogyakarta, Goa Pindul di Gunung Kidul, Lava Tour Gunung Merapi, Candi Prambanan di Sleman, dan jalan-jalan menikmati suasana Jalan Malioboro Yogyakarta yang terkenal itu.

Outing Class Sebagai Media Pembelajaran

Setelah melewati  satu semester pembelajaran di dalam kelas/sekolah (in Class), Outing Class (Pembelajaran di luar kelas/sekolah)  menjadi sarana/ media pembelajaran yang diagendakan oleh SMPN 1 Pasarkemis-Tangerang. Menurut Hj. Titin Suprihatin Hadiyani, SPd, Kepala Sekolah SMPN 1 Pasarkemis-Tangerang, " dengan Outing Class, dengan suasana yang menyenangkan diharapkan siswa dapat belajar, terampil,  dapat mempraktekan  berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah diajarkan di sekolah (in class) oleh guru-guru mereka juga mengenal berbagai pengetahuan baru. 

Di sekolah, karena keterbatasan media, alat, peraga, siswa cenderung hanya  di beri berbagai teori IPTEK, melalui outing class yang didampingi guru, siswa diharapkan dapat lebih memahami IPTEK melalui bantuan alat, peraga yang ada/disediakan di tempat-tempat yang dikunjungi, selain itu outing class juga mengajak siswa untuk lebih dekat dengan alam dan lingkungannya."

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Outing Class Sebagai Sarana Pendidikan Karakter

Selain sebagai Media Pembelajaran yang efektif, Outing Class juga merupakan Media/sarana Pendidikan Karakter bagi siswa. Outing class, memungkinkan terjadi interaksi social yang massive dalam satu waktu  antara siswa dengan siswa lainnya (bahkan yang beda kelas), siswa dengan guru,  siswa dengan masyarakat di luar lingkungan sekolah yang biasa mereka temui di dalam sekolah (in class) seperti sopir bis dan kru nya, pedagang, petugas di temapat-tempat yang di kunjungi serta kalangan masyarakat lainnya. 

Dalam interaksi inilah pendidikan karakter  di contohkan,-di praktekkan . Moralitas dan etika dalam berinterakasi antar manusia, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan alam  menjadi point penting dalam Pendidikan karakter ini. Menurut hemat kami, Outing  Class juga sejalan dengan Projek Penguatan Profile Pelajar Pancasila  (P5) dalam Kurikulum  Merdeka yang saat ini di tekankan pemerintah. Outing Class dapat menjadi sarana praksis  menanamkan karakter pada pribadi peserta didik berdasarkan nilai-nilai pancasila. Enam Dimensi Profile Pelajar Pancasila   dapat terlihat dan di praktekkan dalam kegiatan Outing Class ini.  Contohnya dimensi:

Dok. pribadi
Dok. pribadi

 

(1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; dapat dilihat dan di praktekkan melalui kegiatan: Berdoa bersama sebelum keberangkatan memohon kelancaran dan keselamatan dalam perjalanan Kepada YME, Berdoa sebelum makan, sholat berjamaah bagi yang beragama muslim

(2) berkebinekaan global; dapat dilihat dan di praktekkan melalui kegiatan : saling menghormati perbedaan suku, agama, dan Ras dalam kebersamaan. Mengenal berbagai Kebudayaan di luar dirinya saat mengunjungi tempat-tempat di luar daerahnya ( bernyayi, menggunakan  alat music angklung dari Jawa Barat, membatik, mengenal sejarah bumi, foisl, batuan, mineral, dll

(3) bergotong royong; Membantu-menolong temannya yang mabuk/sakit di perjalanan, menjaga kebersihan di dalam Bis dan tempat-tempat yang dikunjungi. Membantu mencari barang temannya yang hilang dalam perjalanan.

(4) mandiri; Datang tepat waktu, menjaga/merapihkan barang-barang yang dibawa, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan selama outing class, tampil bernyanyi untuk menghibur selama dalam perjalanan di dalam Bis.

(5) bernalar kritis dapat dilihat dan di praktekkan melalui kegiatan;   menayakan, mengkonfirmasi berbagai informasi yang dirasa belum dipahami , menanyakan harga-meneliti barang/oleh-oleh yang akan di beli.

(6) kreatif. dapat dilihat dan di praktekkan mereka dalam  mendokumentasikan berbagai informasi dan moment kebersamaan mereka dalam bentuk foto, video, rekaman suara, yang dengan bantuan aplikasi di edit  secara kreatif menghasilkan karya berupa; video (film) pendek, Tiktok, video yang diunggah di berbagai media social seperti Youtube, Face Book, Instagram, dll.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Yang membanggakan, beberapa siswa ada yang kehilangan dompet dan isinya, ada yang kehilangan uang sampai ratusan ribu rupiah di tempat-tempat yang dikunjungi. Siswa yang menemukannya, melaporkan dan menyerahkan ke Guru Pendamping mereka. Siswa yang kehilangan barang barang tersebut yang tadinya sudah pasrah, sedih-lemes bahkan ada yang menangis kembali ceria, penuh syukur, saat barang yangn hilang mereka di kembalikan oleh gurunya setelah ditemukan siswa lainnya. "Alhamdulillah, anak-anak kita baik-baik, jujur, punya karakter yang baik !", Ucap Hj, Titin penuh haru-syukur dan bangga.

*Hendra Wijaya, Mengajar di Tangerang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun