Mohon tunggu...
HENDRA WIJAYA
HENDRA WIJAYA Mohon Tunggu... Penulis - NICE DAY

Mengajar di Tangerang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kegaduhan Pada Penerapan Sistem Zonasi

10 Juli 2017   00:43 Diperbarui: 11 Juli 2017   06:40 2329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puluhan orangtua siswa di Kabupaten Nunukan menggelar demo di Tugu Dwikora Nunukan terkait persoalan sitem zonasi dalam PPDB tahun 2017 yang membuat hampir 200 siswa yang mendaftar di SMA negeri ditolak. (KOMPAS.com/Sukoco)

"Lah..kalo begini..ngapain saya lesin anak-anak saya di lembaga-lembaga bimbel yang mahal-mahal  itu...padahal anak saya nilainya bagus-bagus..tapi tidak bisa diterima sekolah itu..terus..anak saya harus di sekolahkan di sekolah negeri mana..di daerah sini  SMP Nya baru satu...berarti saya harus menyekolahkan anak saya ke  sekolah swasta dong..sekolah swasta yang bagus kan mahal..!". keluh mereka.  Sementara itu,  bagi calon peserta didik baru, sistem zonasi berpotensi membuat mereka kurang termotivasi untuk lebih berprestasi. Alasannya tentu, karena mereka akan menganggap untuk masuk ke  sekolah negeri  yang ada di zonasinya tidak perlu ada kriteria 'nilai ' tertentu, semua bisa diterima tanpa ada pembedaan nilai atau prestasi. 

Selain itu, keresahan, kekecewaan, dan harapan yang tinggi untuk sekolah di sekolah negeri yang masyarakat inginkan, dapat berpotensi memicu terjadinya 'pemaksaan' oleh beberapa pihak yang bisa saja mengatasnamakan masyarakat agar calon siswa yang sebenarnya tidak terdaftar menjadi terdaftar. Tentu hal ini dilakukan bisa dengan berbagai cara.   

DAMPAK SISTEM ZONASI BAGI SEKOLAH SWASTA

Sistem zonasi juga berdampak pada sekolah swasta, baik secara langsung maupun tak langsung. Secara langsung sistem PPDB berdasarkan zonasi dapat berdampak pada jumlah penerimaan PPDB sekolah tersebut, dan secara tak langsung dapat berdampak pada meningkatnya 'bibit-bibit' berkualitas yang diterima oleh sekolah swasta tersebut. 

Bagi sekolah swasta yang punya reputasi bagus karena 'kualitas ' sistem pembelajarannya yang didukung oleh sarana dan prasarana yang lengkap, mungkin menjadi pilihan bagi orang tua siswa yang 'mampu' untuk memasukkan ke sekolah itu, karena tidak tertampung di sekolah negeri karena terdegradasi sistem zonasi. Sekolah swasta yang  'biasa saja' juga bisa jadi pilihan peserta didik baru yang punya prestasi atau nilai baik  yang tak tertampung di SMP Negeri  dengan alasan dekat dengan rumah atau zonasinya. Tentu saja, banyaknya sekolah swasta akan membuat persaingan diantara mereka semakin ketat dalam menjaring  calon PPDB yang tak tertampung di sekolah Negeri.

koleksi pribadi
koleksi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun