Mohon tunggu...
HENDRA WIJAYA
HENDRA WIJAYA Mohon Tunggu... Penulis - NICE DAY

Mengajar di Tangerang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ruang Guru

25 Januari 2017   23:27 Diperbarui: 25 Januari 2017   23:50 2617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh : Hendra Wijaya

 “saya dengar Pertamina  akan di jual ke asing oleh pemerintah. Katanya untuk menutupi utang-utangnya. Negara ini sepertinya mau bangkrut. Pemerintah sepertinya diam-diam menjualnya ke asing. Padahal katanya DPR tidak setuju.  Pemerintah memang keterlaluan, tuh..siapa yang dulu milih dia..?”  terdengar suara tenor dari bu Zumirat, suara yang cukup keras,  lantang,  dan agak  mengandung emosi dan kecewa. Guru-guru yang sedangmenikamati makan siangnya sejenak menoleh bu zumirat. “benar tuh infonya bu..? jangan-jangan itu info Hoax .hati-hati loh..sekarang banyak tersebar info hoax,  kita yang jadi korbannya. Jadi saling benci, saling fitnah, saling ga  percaya...ih...cap cay deh..!”. celetuk Bu Umai, sambil mengunyah makan siangnya.

“eh...kemarin saat  sidang  Ahok, massa pendukung Ahok dan massa FPI bentrok ya...ih..lagian ngapain tuh massa pada kesitu..bikin gaduh aja..untung polisinya sigap !”. terdengar suara Pa Jarot .

 “Kayanya FPI mo dibubarkan deh..abis bikin gaduh terus...!” terdengar suara Pa Japin. “wah...ga segampang itu membubarkan ormas pa...massa FPI sudah tersebar di seluruh Indonesia...bisa ngamuk mereka...he..he..!”. jawab Pa Sulaiman sambil mengunyah pisang goreng yang dijual bu Hebring.

“Bapa ibu, di dalam tas anak ini tadi saya temukan rokok elektrik ini !” teriak bu Hasna, guru bimbingan konseling sambil menunjuk Fikri, siswa kelas tujuh yang tertunduk malu. “ Asataghfirulloh..!” terdengar suara koor dari beberapa guru.”nanti setelah ishoma kita adakan razia aja..!” usul Pa Rano.

“Pa Kasim, selamat ya...kabarnya tim Voly  sekolah kita juara  dua ?”  tanya Pa Imam  sambil  menepuk pundak Pa Kasim yang sedang menikmati makan siangnya sambil  mendengarkan lagu  “Begadang”, Bang Rhoma Irama.

“Bapa ibu..jangan lupa perangkat mengajar, silabus, RPP, segera di kumpulkan...sekolah kita mau akreditasi ..!” teriak bu zuhro, sang kurikulum, mengingatkan para guru.

“astaghfirulloh hal adzim...ini dapur ko koyo kapal pecah ae...sampah berserakan dimana-mana...!”  terdengar jeritan bu Lasmi, penanggung jawab kebersihan dapur, dari ruang  dapur.

Bel sekolah kembali berteriak. Teeet..teeet...teeet...tanda Ishoma usai. Ruang guru kembali sepi. Lapangan bola kembali sepi. Mesjid sekolah kembali sepi. Guru dan siswa kembali asyk di dalam kelas.

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun