Mohon tunggu...
Rabella Azzahra
Rabella Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa aktif semester 3

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hereditas dan Lingkungan dalam Perkembangan Manusia

8 November 2024   08:35 Diperbarui: 8 November 2024   15:31 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hereditas atau faktor genetik merujuk pada sifat yang diwariskan dari orang tua kepada anak-anak mereka melalui gen. Faktor ini memberi dasar biologis bagi perkembangan aspek fisik maupun mental, seperti ciri fisik, intelegensi, dan bakat. Prinsip hereditas yang diuraikan dalam makalah ini mencakup:

1. Reproduksi : Sifat-sifat diwariskan melalui sel-sel germinal, sementara karakteristik yang didapat dari lingkungan (misalnya keahlian tertentu) tidak otomatis diwariskan.

2. Konformitas : Individu cenderung mewarisi ciri biologis dasar dari golongan dan spesiesnya, seperti bentuk tubuh dan warna kulit.

3. Variasi : Dalam setiap spesies terdapat variasi karakteristik, yang memungkinkan perbedaan di antara individu.

4. Regresi Filial : Karakteristik pada anak cenderung mendekati rata-rata dari kombinasi karakteristik orang tua.

5. Jenis Silang : Sifat-sifat tertentu cenderung diturunkan secara spesifik dari orang tua berlainan jenis kelamin, seperti anak perempuan yang lebih mirip sifat ayahnya, dan sebaliknya.

Hereditas mencakup potensi bawaan yang dimiliki setiap individu sejak lahir, termasuk kemampuan fisik dan psikologis. Namun, hereditas tidak bekerja secara mutlak; ia membutuhkan dukungan lingkungan untuk teraktualisasi sepenuhnya.

Lingkungan adalah segala sesuatu di luar individu yang mempengaruhi perkembangannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam perkembangan manusia, lingkungan yang baik dapat mendukung potensi individu, sementara lingkungan yang kurang mendukung dapat menjadi penghambat. Misalnya, keluarga yang memberikan perhatian dan dukungan emosional cenderung mempengaruhi perkembangan karakter dan kemampuan intelektual anak secara positif. Selain itu, dalam pendidikan, lingkungan sekolah sangat berperan dalam merangsang potensi kecerdasan anak. Sekolah yang menawarkan pengalaman belajar yang kaya dan lingkungan yang kondusif akan membantu anak mengoptimalkan kemampuan kognitifnya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Individu

Perkembangan individu dipengaruhi oleh interaksi antara hereditas dan lingkungan, yang bekerja bersama untuk menghasilkan karakteristik unik pada setiap individu. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan individu meliputi:

1. Faktor Hereditas : Faktor bawaan sejak lahir yang mencakup potensi genetik yang diwariskan dari orang tua, seperti bentuk tubuh, warna kulit, bakat, dan intelegensi.

2. Faktor Lingkungan yang Menguntungkan : Lingkungan yang mendukung dapat meningkatkan potensi bawaan individu, seperti keluarga yang memberikan pendidikan berkualitas atau lingkungan sosial yang positif.

Teori-teori Perkembangan Individu

1. Teori Empirisme (John Locke): Locke berpendapat bahwa individu pada dasarnya adalah "kertas kosong" (tabula rasa), di mana pengalaman dan lingkungan sangat menentukan karakteristiknya. Ia menekankan bahwa pembelajaran dan interaksi dengan lingkungan adalah faktor utama dalam pembentukan sifat individu.

2. Teori Nativisme (Arthur Schopenhauer): Berbeda dengan Locke, Schopenhauer percaya bahwa hereditas memainkan peran dominan, di mana karakter dan kemampuan seseorang sebagian besar dipengaruhi oleh faktor genetik.

3. Teori Konvergensi (William Stern): Stern menggabungkan pandangan Locke dan Schopenhauer, menyatakan bahwa hereditas dan lingkungan bekerja sama untuk menentukan perkembangan individu. Pandangan ini yang paling diterima di kalangan para ahli. Teori konvergensi menyatakan bahwa perkembangan manusia merupakan hasil interaksi kompleks antara hereditas dan lingkungan, yang bekerja bersama dalam proses yang terus menerus sepanjang kehidupan.

Dapat disimpulkan bahwa hereditas dan lingkungan adalah dua faktor yang saling melengkapi dalam membentuk individu. Hereditas menyediakan dasar biologis berupa potensi yang dimiliki sejak lahir, sedangkan lingkungan berperan dalam mengarahkan dan membentuk potensi tersebut melalui interaksi sosial, pendidikan, dan pengalaman hidup. Oleh karena itu, memahami peran kedua faktor ini sangat penting dalam psikologi dan pendidikan, karena keduanya bersama-sama menentukan perkembangan unik setiap individu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun