3. Faktor Lingkungan yang Menguntungkan : Lingkungan yang mendukung dapat meningkatkan potensi bawaan individu, seperti keluarga yang memberikan pendidikan berkualitas atau lingkungan sosial yang positif.
Teori-teori Perkembangan Individu
1. Teori Empirisme (John Locke): Locke berpendapat bahwa individu pada dasarnya adalah "kertas kosong" (tabula rasa), di mana pengalaman dan lingkungan sangat menentukan karakteristiknya. Ia menekankan bahwa pembelajaran dan interaksi dengan lingkungan adalah faktor utama dalam pembentukan sifat individu.
2. Teori Nativisme (Arthur Schopenhauer): Berbeda dengan Locke, Schopenhauer percaya bahwa hereditas memainkan peran dominan, di mana karakter dan kemampuan seseorang sebagian besar dipengaruhi oleh faktor genetik.
3. Teori Konvergensi (William Stern): Stern menggabungkan pandangan Locke dan Schopenhauer, menyatakan bahwa hereditas dan lingkungan bekerja sama untuk menentukan perkembangan individu. Pandangan ini yang paling diterima di kalangan para ahli. Teori konvergensi menyatakan bahwa perkembangan manusia merupakan hasil interaksi kompleks antara hereditas dan lingkungan, yang bekerja bersama dalam proses yang terus menerus sepanjang kehidupan.
Dapat disimpulkan bahwa hereditas dan lingkungan adalah dua faktor yang saling melengkapi dalam membentuk individu. Hereditas menyediakan dasar biologis berupa potensi yang dimiliki sejak lahir, sedangkan lingkungan berperan dalam mengarahkan dan membentuk potensi tersebut melalui interaksi sosial, pendidikan, dan pengalaman hidup. Oleh karena itu, memahami peran kedua faktor ini sangat penting dalam psikologi dan pendidikan, karena keduanya bersama-sama menentukan perkembangan unik setiap individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H