Aku tidak bisa gerak sama sekali. Suaraku juga seketika hilang. Ketika aku menoleh ke arah Patoni. Sesosok perempuan berambut panjang kusut sedang memeluk Patoni. Perempuan itu menatap ke arahku. Menyeringai. Mata besar. Wajahnya sangat pucat. Dan Patoni ternyata tidak tidur. Ia terbujur kaku dengan mata melotot dengan raut wajah ketakutan.
"Kula arep mulih karo dheweke" (aku ingin pulang dengan dia)
"Astagfirullah!" Aku bisa berteriak. Sosok itu menghilang. Patoni terbangun dan bertanya, "Ada apa?" sambil menyeringai dengan tatapan menyeramkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H