Mohon tunggu...
Rabbii Akraman
Rabbii Akraman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Farmasi ITERA 2019

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran Produk Nutrasetika dalam Meningkatkan Imun di Masa Pandemi Covid-19

15 Desember 2022   07:40 Diperbarui: 18 Mei 2023   10:41 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by alleksana: https://www.pexels.com/photo/food-wood-drink-leaf-4051643/ 

Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari tubuh memerlukan asupan gizi dari makanan/minuman yang dikonsumsi. Namun, kebutuhan gizi tersebut belum cukup terpenuhi hanya dengan mengonsumsi makanan/minuman sehari-hari, sehingga diperlukan asupan tambahan salah satunya dapat berupa suplemen.

Suplemen merupakan produk olahan yang mengandung nutrisi atau gizi yang dibutuhkan tubuh agar dapat berfungsi normal, serta dapat memelihara kesehatan tubuh. Jenis-jenis nutrisi yang diperlukan oleh tubuh terbagi menjadi dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien.

Nutrisi makronutrien merupakan nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar dan berperan utama dalam mekanisme kerja tubuh, diantaranya ada karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutrien merupakan nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, diantaranya ada vitamin dan mineral. Meskipun diperlukan dalam jumlah yang sedikit kekurangan asupan mikronutrien dapat mengganggu mekanisme kerja tubuh. Sehingga kebutuhan kedua nutrisi ini perlu dipenuhi secara seimbang untuk menunjang kesehatan tubuh.

Dan pada masa pandemi Covid-19 saat ini, masyarakat di dunia termasuk Indonesia sendiri berlomba-lomba untuk mencari solusi agar dapat terhindar dan tidak terjangkit wabah Covid-19. Salah satu langkah pencegahan dan perawatan yang dianjurkan yaitu, dengan menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan tubuh akan terjaga ketika tubuh diberikan asupan nutrisi yang cukup yaitu melalui konsumsi makanan dan minuman dengan gizi seimbang. Walaupun pada kenyataanya, memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan dan minuman bergizi seimbang masih sulit untuk dilakukan.

Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dimana diantaranya adalah pola hidup yang tidak sehat, kondisi ekonomi, ketersediaan pangan, serta berbagai kondisi fisik dan psikologis setiap individu. Oleh karena itu diperlukan solusi agar kebutuhan nutrisi tubuh tetap terpenuhi agar tubuh dapat menjaga fungsinya dengan normal dan kesehatan tubuh terpelihara dengan baik.

Belum lama ini terdapat konsep baru di dunia pangan dan medis yang disebut dengan Nutrasetika. Nutrasetika sendiri tergolong ke dalam suplemen makanan dimana nutrasetika merupakan suatu produk olahan berbahan dasar bahan pangan, yang memiliki manfaat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dan memiliki efek yang baik bagi kesehatan.

Produk nutrasetika di pasaran dapat berbentuk vitamin, makanan/minuman maupun bentuk lainnya. Salah satu manfaat produk nutrasetika yaitu dapat meningkatkan imunitas tubuh, dimana hal ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan pada masa pandemi Covid-19 saat ini.

Pada artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai vitamin dan peranannya dalam meningkatkan sistem imun tubuh di masa pandemi Covid-19. Dimana selama masa pandemi Covid-19 banyak media masa yang membahas mengenai vitamin C sebagai peningkat imun tubuh yang baik untuk pencegahan penularan Covid-19, sehingga produk dengan kandungan vitamin C menjadi populer dikalangan masyarakat.

Memang benar jika vitamin C  merupakan nutrisi yang baik untuk menunjang sistem imun tubuh, dimana efektivitas sebagai antioksidan  nya lebih tinggi dibandingkan antioksidan dari sumber yang lain.

Namun, konsumsi vitamin C berlebihan dengan tujuan agar sistem imun menjadi lebih kuat dan tubuh menjadi tidak mudah terserang penyakit tidaklah benar.

Hal ini dikarenakan, konsumsi vitamin C yang berlebih justru dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Oleh karena itu, konsumsinya perlu dibatasi karena kebutuhan tubuh akan vitamin C hanya berkisar 75-90 mg saja.

Maka dari itu, pada artikel ini akan dibahas sumber vitamin lainnya selain vitamin C yang memiliki peran serupa yang dapat meningkatkan sistem imun pada tubuh seseorang, yaitu vitamin D dan E.

Vitamin D

Menurut National Institutes of Health's Office of Dietary Supplements vitamin D berperan dalam meningkatkan penyerapan kalsium sehingga baik untuk kesehatan tulang dan gigi, serta dapat  menunjang kerja dari sel darah putih sehingga respon imunitas tubuh terhadap patogen seperti virus dan bakteri meningkat menyebabkan tubuh tidak mudah terserang penyakit.

Vitamin E

Begitupun dengan vitamin E, dimana peranannya dalam menjaga imunitas tubuh hampir sama dengan vitamin C sebagai sesama antioksidan. Senyawa antioksidan ini bekerja dengan menangkal radikal bebas sehingga tubuh terhindar dari kerusakan sel yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa vitamin D dan vitamin E dapat meningkatkan sistem imun dalam tubuh. Tetapi, bagaimana cara kedua vitamin ini dapat diolah oleh tubuh agar manfaat tersebut dapat dirasakan oleh tubuh?

Hal ini merupakan peranan dari proses metabolisme. Metabolisme dapat diartikan sebagai proses tubuh untuk mengubah makanan/minuman menjadi energi. Untuk proses metabolisme vitamin sendiri dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu vitamin larut air dan vitamin larut lemak.

Vitamin larut air akan terlarut dengan air sehingga akan terbuang melalui urine dan tidak tersimpan dalam tubuh. Sedangkan, vitamin larut lemak akan terlarut dengan lemak dan dapat tersimpan di dalam tubuh sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu jika dibutuhkan.

Dari penjelasan ini, vitamin D dan vitamin E masuk dalam kategori vitamin larut lemak. Sehingga mereka akan dimetabolisme melalui sistem limfatik usus halus. Kemudian, digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein). Dan, dialirkan ke peredaran darah atau dapat tersimpan terlebih dahulu di jaringan lemak dan hati pada tubuh.

Proses absorpsi vitamin D terjadi melalui usus halus dengan dibantu oleh cairan empedu, untuk kemudian akan disimpan di hati, kulit, otak, dan tulang.

Sedangkan pada vitamin E, vitamin ini memerlukan asam empedu dan enzim-enzim pankreas agar terbentuk misel untuk nantinya dapat terserap oleh sel epitel usus sebelum digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang selanjutnya akan dialirkan di dalam peredaran darah.

Berdasarkan dari apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, vitamin D dan vitamin E memiliki beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses penyerapan di dalam tubuh. Untuk faktor yang dapat mempengaruhi penyerapan vitamin D di dalam tubuh. Diantaranya ada riwayat penyakit atau gangguan pada saluran pencernaan seperti radang usus, malabsorpsi, dan alergi pada laktosa (karena laktosa banyak mengandung vitamin D), berat badan berlebih (obesitas), serta kadar lemak yang tinggi pada tubuh.

Sedangkan untuk faktor yang dapat mempengaruhi penyerapan vitamin E diantaranya makanan yang mengandung polifenol dan phytosterol (seperti jeruk, apel, kacang-kacangan, bayam, brokoli, kembang kol, dan tomat), minyak nabati (seperti minyak zaitun, minyak kedelai, minyak kelapa, dan minyak sawit), dan kandungan lemak yang tinggi di dalam tubuh.

Dari artikel ini dapat kita ketahui bahwa, selain vitamin C, vitamin D dan vitamin E dapat menjadi sumber nutrisi untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh selama masa pandemi covid-19. Dimana kedua vitamin tersebut dapat melindungi dan mengurangi resiko seseorang terpapar penyakit.

Agar vitamin D dan E yang dikonsumsi bekerja dengan baik, maka vitamin harus termetabolisme dengan baik dan penyerapannya (bioavailabilitas) harus efektif. Beberapa contoh produk nutrasetika yang beredar di pasaran dengan kandungan vitamin D dan E yang dapat dikonsumsi untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh adalah Blackmores Vitamin D3 dan Nature's Plus Vitamin D3 untuk vitamin D. Dan Ever E, Natur E Nourishing, Blackmores Natural E untuk vitamin E, serta masih banyak lagi.

Ditulis Oleh : Nurul Safira; Fadhilah Nurul Hayati; Rabbii Akraman,

Mahasiswa Program Studi Farmasi Institut Teknologi Sumatera

Referensi :

Agustin, Sienny. 2021. Batasi Takaran Vitamin yang Larut Dalam Lemak. Desember 11. Accessed November 27, 2022. https://www.alodokter.com/batasi-takaran-vitamin-yang-larut-dalam-lemak.

Aji, Nabila Jemima & Fitriani, Anna. 2021. Pengaruh Absorpsi Kalsium oleh Vitamin D Pada Penderita Obesitas. Muhammdiyah Journal Of Nutrition and Food Science : Artikel Review, Vol 2 (2), 70-78.

Bella, Airindya. 2022. Vitamin yang Larut dalam Air dan Cara Mengoptimalkan Asupannya. Februari 18. diakses pada November 27, 2022. https://www.alodokter.com/vitamin-yang-larut-dalam-air-dan-cara-mengoptimalkan-asupannya.

Farmaku . 2022. 7 Rekomendasi Vitamin E yang Bagus untuk Kulit dan Imun Tubuh. September 9. Accessed November 27, 2022. https://www.farmaku.com/artikel/rekomendasi-vitamin-e-terbaik-untuk-imun-dan-peremajaan-kulit/.

Farmaku. 2022. 5 Rekomendasi Vitamin D Terbaik untuk Kesehatan Tubuh. September 8. Diakses pada November 27, 2022. https://www.farmaku.com/artikel/rekomendasi-vitamin-d-terbaik-di-apotek/.

Kartini, Sapril. 2015. Metabolisme Vitamin. Makalah, Kendari: Universitas Halu Oleo.

Makarim, Fadhli Rizal. 2021. Inilah Fakta Seputar Metabolisme Tubuh Manusia. Januari 13. Diakses pada November 27, 2022. https://www.halodoc.com/artikel/inilah-fakta-seputar-metabolisme-tubuh-manusia.

Ningsih, Gia Rahayu & Sanjaya, I Gusti Made. 2022. Determination of Calcium Levels with XRF and Literature Review of its Bioavailability in Vitro of Dahlia Tubers Syrop (Dahlia pinnata Cav.). Indonesian Journal of Chemical Science, Vol 11 (2) : 146-154.

Riadi, Muchlisin. 2021. Vitamin D (Definisi, Metabolisme, Kebutuhan dan Sumber). Juli 24. Accessed November 27, 2022. https://www.kajianpustaka.com/2021/07/vitamin-d-definisi-metabolisme.html.

W. C. Harlen, T. R. Muchtadi, and N. S. Palupi, 'Bioavailabilitas -Tokoferol Minuman Emulsi Minyak Sawit dalam Plasma Darah dan Hati Tikus (Rattus norvegicus)', Agritech, vol. 37, no. 3, p. 352, Jan. 2018, doi: 10.22146/agritech.11683.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun