Mohon tunggu...
Rabbany Alya Saputri
Rabbany Alya Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya nonton film dan anime

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Kesadaran terhadap Preservasi Digital

12 Desember 2023   20:40 Diperbarui: 12 Desember 2023   20:55 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu preservasi dan konservasi informasi? Preservasi dapat dimaknai sebagai upaya untuk menjaga dari kerusakan, sedangkan konservasi bermakna pengawetan atau perlindungan. Informasi sendiri memiliki arti sekumpulan data atau fakta yang dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi penerimanya. Manfaat dari kegiatan preservasi dan konservasi informasi adalah pemeliharaan dan perlindungan informasi secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan cara melestarikannya. 

Kemunculan teknologi digital telah mengubah cara kita membuat, berbagi, dan menyimpan informasi, tetapi juga menimbulkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pelestarian jangka panjang dari benda-benda digital ini. Namun, di tengah gemerlapnya era digital, muncul kebutuhan mendesak untuk memahami dan mendorong kesadaran akan preservasi digital. Preservasi digital merupakan upaya penting yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko kegelapan digital. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya meningkatkan kesadaran tentang preservasi digital dan strategi yang diperlukan untuk memastikan bahwa warisan digital kita bertahan untuk generasi mendatang.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan dalam mengakses informasi, dampaknya terhadap perpustakaan dalam hal ini adalah preservasi bahan pustaka bentuk digital. Preservasi digital adalah mekanisme yang terdiri dari berbagai elemen yang diimplementasikan sebagai langkah mitigasi untuk memastikan informasi digital tetap hidup dan dapat diakses dalam jangka panjang (Digital Preservation Coalition, 2015). Preservasi digital sebagai strategi untuk mempertahankan aset informasi sehingga dapat diwariskan ke generasi mendatang. Namun, preservasi digital akan memerlukan pedoman agar dapat dijadikan acuan berbagai pihak agar meskipun sebuah negara masih dalam keadaan kesenjangan digital yang tinggi, preservasi digital tetap dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan berbagai pihak organisasi di negara tersebut (ANRI, 2021). Sementara itu, Gbaje (2012) berpendapat bahwa strategi pelestarian digital adalah metode untuk menjaga objek digital yang disimpan tetap dapat diakses secara permanen untuk penggunaan jangka panjang. Dia juga menyoroti bahwa strategi adalah bagian penting dari pengelolaan risiko yang terkait dengan keusangan perangkat keras dan perangkat lunak secara cepat.

Ada berbagai macam strategi yang dapat diterapkan oleh perpustakaan dan pusat informasi untuk melestarikan informasi digital. Beberapa strategi pelestarian digital dijelaskan sebagai berikut, (1) Preservasi Teknologi: Sebuah metode untuk memastikan akses berkelanjutan terhadap objek digital. Hal ini melibatkan pemeliharaan teknologi lama, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan mengakses informasi digital dalam bentuk dan lingkungan aslinya, (2) Teknologi Emulasi: Ini mengacu pada pembuatan perangkat lunak baru yang meniru pengoperasian perangkat lunak dan perangkat keras lama untuk mereproduksi kinerjanya. Ini membantu menjaga integritas tampilan dan nuansa asli material, (3) Manajemen Metadata: Diperlukan untuk melacak garis keturunan objek digital. Metadata diperlukan untuk melestarikan objek dan agar pengguna di masa depan dapat menemukan dan mengaksesnya, (4) Pencetakan/Keluaran ke Kertas: Terkadang disebut sebagai media perubahan. Ini melibatkan pencetakan materi digital dan pelestarian salinan kertas. Keuntungan dari keluaran atau pencetakan di atas kertas dapat menjaga konten dan tata letak sampai batas tertentu (Satish dan Umesh, 2005; Maharana dan Panda, 2001), (5) Migrasi: Ini mencakup berbagai aktivitas untuk menyalin, mengubah, dan mentransfer informasi asli secara berkala dari satu generasi teknologi ke generasi berikutnya.

Mengapa kita perlu sadar akan preservasi digital? Karena preservasi digital memainkan peran utama dalam melestarikan budaya dan sejarah manusia. Banyak peninggalan seperti foto, dokumen, dan rekaman suara yang menjadi bagian penting dari sejarah suatu masyarakat. Tanpa tindakan preservasi, informasi berharga ini dapat memungkinkan hilang selamanya. Di era modern seperti saat ini dunia sangat bergantung pada informasi digital untuk pendidikan, riset, dan kehidupan sehari-hari. Preservasi digital memastikan bahwa informasi tersebut tetap dapat diakses oleh generasi-generasi mendatang, mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Melalui preservasi digital, masyarakat dapat membangun kesadaran tentang bagaimana teknologi dapat memengaruhi kehidupan mereka. Pemahaman ini mendorong pembicaraan dan tindakan yang berfokus pada etika digital, privasi, dan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab.

Preservasi digital merujuk pada upaya untuk menjaga integritas, aksesibilitas, dan keberlanjutan digitalisasi informasi dan materi. Kesadaran akan preservasi digital adalah langkah kritis dalam memastikan bahwa kita tidak kehilangan jejak digital kita di dunia yang terus berubah. Dengan memahami pentingnya preservasi digital, kita dapat bekerja sama untuk melestarikan warisan budaya, sejarah, dan informasi lainnya agar dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang. Dengan mengambil langkah-langkah konkret dalam mendukung preservasi digital, kita dapat membangun jembatan antara masa kini dan masa depan digital yang berkelanjutan.

Referensi 

Arsip Nasional Republik Indonesia. (2021). Kajian Preservasi Arsip Elektronik/Digital. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sistem Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia.

Digital Preservation Coalition. (2015). Digital Preservation Handbook. York. Retrieved from https://www.project-consult.de/files/DPC_Digital_Preservation_Handbook_V2_2015.pdf

Gbaje E. (2012). Digital preservation and implementation strategies. Paper presented at the Workshop on Academic Library Practice in the Digital Environment organized by the NLA, Academic and Research Library Chapter held at University of Calabar, from 20th -23th November, 2012.

Maharana B. & Panda K. C. (2001). Preservation of digital information in libraries: Issues and strategies In Naidu M. K. R. et al (Eds.). Creation and management of digital resources. Proceedings of CALIBER-2001 National Conference, 15-16 March 2001, INFLIBNET, Ahmedabad, p. 130-136.

Satish, M. U. &Umesh M. (2005). Challenges of digital preservation in digital libraries.3rd Convention Planner, 2005, Assam University, Sikhar, 10-11 Nov., 2005, P. 53-62.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun