Mohon tunggu...
Rabbani Yamamhaqie Wicaksono
Rabbani Yamamhaqie Wicaksono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Aktif Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Atletik

Dampak Begadang Terhadap Performa dan Kesehatan Saat Berlari

28 Maret 2024   22:32 Diperbarui: 31 Maret 2024   13:50 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini minat terhadap olahraga lari terus meningkat. Olahraga ini disukai oleh banyak orang mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa, baik pria maupun wanita. Hal ini disebabkan karena lari adalah olahraga yang murah dan dapat dilakukan di mana saja. Namun, bisa dikatakan juga bahwa lari bisa menjadi olahraga yang mahal jika Anda telah menjelajahi dunia lari karena semakin banyak aspek yang diperlukan untuk mendukung olahraga ini, mulai dari pakaian atau jersey, celana, sepatu, kacamata, topi, dan sebagainya. Meskipun hanya melangkah dengan cepat, olahraga ini juga harus mempertimbangkan beberapa aspek agar bisa dilakukan dengan baik dan optimal, salah satunya adalah dari segi kesehatan.

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dari segi kesehatan adalah mencegah tidur melebihi batas yang ditentukan, atau yang sering disebut sebagai begadang. Begadang memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan kita. Organ-organ yang memiliki peran vital dalam mendukung berlari, seperti otak, jantung, paru-paru, dan kaki harus diperhatikan dengan serius karena sangat penting saat berlari. Saat kita berlari setelah melakukan begadang, dampaknya pada seluruh organ tubuh kita sangat besar, dan perbedaan yang signifikan dirasakan dibandingkan saat kita tidur pada jadwal yang normal. Kondisi seperti ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan.

Saat kita hari ini begadang kemudian besoknya berlari, maka akibatnya aspek kesehatan seperti sirkulasi udara di paru-paru menjadikan tidak optimal, membuat kita merasa lelah lebih cepat saat berlari. Fungsi otak juga terpengaruh, yang dapat memengaruhi konsentrasi, koordinasi, dan waktu reaksi saat berlari. Kurang tidur dapat membuat sulit untuk fokus dan sulit mengambil keputusan dengan cepat. Bukan hanya itu, kurang tidur juga dapat meningkatkan stres pada jantung saat berolahraga. Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan energi dalam mensuplai aliran darah keseluruh tubuh, sehingga terasa seperti berdetak lebih cepat dari biasanya. Akibatnya, ketiga organ tersebut akan berdampak besar pada kaki, yang dapat mengurangi ketepatan dan koordinasi gerakan, serta meningkatkan risiko cedera saat berlari.

Untuk mencegah kelelahan berlebihan pada organ tubuh saat berlari, penting bagi tubuh untuk mendapatkan istirahat yang optimal. Istirahat yang diperlukan tidak hanya sebatas pada durasi tidur yang diperoleh, tetapi juga melibatkan aktivitas begadang. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari halodoc.com, berikut adalah rekomendasi waktu tidur untuk setiap kelompok usia

Usia sekolah (6-13 tahun) : 9-11 jam/hari

Remaja (14 - 17 tahun): 8 - 10 jam/hari.

Pasca remaja (18 - 25 tahun): 7 - 9 jam/hari.

Dewasa (26 - 64 tahun): 7 - 9 jam/hari.

Jika kita sering begadang, hal ini dapat memiliki dampak negatif seperti :

a. Penurunan performa. Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan performa fisik. Hal ini dapat mengurangi kecepatan, kekuatan, dan daya tahan saat berlari

b. Risiko cedera. Kurang tidur dapat mengurangi kewaspadaan dan koordinasi, sehingga meningkatkan risiko cedera saat berlari. Hal ini juga dapat mengganggu pemulihan setelah latihan atau lomba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun