Mohon tunggu...
Anis Sakinatul Awwaliyah
Anis Sakinatul Awwaliyah Mohon Tunggu... Guru - belajar menjadi manusia

Mahasiswa yang berfokus pada perkembangan anak usia dini. mengabdikan hidup untuk anak-anak terutama anak kita. makasih :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Kognitif pada Anak

20 Februari 2020   19:59 Diperbarui: 20 Februari 2020   19:58 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sepanjang perjalanan hidup manusia tentunya tak terlepas dari fase perkembangan. Mulai dari kita lahir sampai kita lansia dan akhirnya meninggal. Fase perkembangan ini banyak yang mengartikannya, bias dalam bentuk perkembangan secara fisik yang sangat jelas terlihat atau perkembangan secara kognitif atau cara individu berpikir untuk memahami sesuatu. Fase perkembangan kognitif ini dibentuk saat kita berada pada fase anak-anak, informasi yang masuk kedalam memori otak, baik berupa apa yang dilihat, apa yang didengar dan apa yang dirasakan itu semua akan disimpan kedalam bagian otak dan dapat mempengaruhi proses atau cara berpikir kita pada fase berikutnya.

Tidak hanya sehat secara fisik saja, namun terkadang kita sedikit mengabaikan pada perkembangan kognitif karena banyak yang beranggapan bahwa semakin bertambahnya usia kognitif akan semakin bertambah bijak atau matang secara proses berpikir. Padahal pada kenyataannya kognitif pun sangat penting bagi tumbuh kembang individu. Karna kognitif menentukan bagaimana cara kita berpikir tentang sesuatu, cara menyelesaikan masalah dan saat kita mengambil suatu keputusan.

Fase perkembangan kognitif pada fase anak-anak ini sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Pada saat kita masih anak-anak, kita mengetahui segala hal dan itu adalah pengalaman pertama kita dan sampai sekarang tersimpan rapi di memori otak kita. Hal tersebutlah yang menentukan cara berpikir kita pada fase dewasa dan selanjutnya.

Mari kita bahas lebih spesifik lagi tentang perkembangan kognitif pada anak, yang akan kita bahas dibawah ini.

  • Tahap Sensori -- Motori ( 0 -- 2 tahun)

Sejak lahir hingga usia 2 tahun, pemahaman anak mengenai lingkungan hanya terbatas dari persepsi sensori dan aktifitas motori. Perilaku yang bisa dilihat adalah anak akan selalu merespon apapun stimuli yang diberikan.

Semisal, anak memiliki mainan yang sangat ia senangi. Pada saat itu coba anda ambil mainan tersebut dari anak, secara spontan jelas anak tesebut langsung menangis atau berusaha untuk mengambil mainan itu dari anda.

Ini yang menjelaskan bagaiamana sensori motori berperan pada anak-anak.

  • Tahap Pra-operasional (2 -- 7 tahun)

Pada masa ini, anak mulai masuk kedalam lingkungan sosial, baik dalam keluarga ataupun lingkungan sekitar termasuk teman bermainnya. Pada fase ini, anak lebih dapat memandang Sesutu dari sudut pandangnya dan masih belum bisa untuk memandang dari sudut pandang orang lain atau teman bermainnya. Dalam fase ini, anak hanya mampu untuk mengenali wajah seseorang jikalau sering bertemu dengannya. Maka dari itu anak hanya akan merasa nyaman didekat orang tua dan pasti menangis jika terlihat didepan matanya orang tua berpergian atau jauh darinya.

  • Tahap Operasional konkret (7 -- 11 tahun)

Pada fase ini anak sudah bisa untuk mengurutkan atau mengklasifikasi objek tertentu. Dan anak pun sudah bisa mengingat dan berpikir secara logis semakin meningkat. Anak tahu akan sebab akibat dari perbuatan yang mereka lakukan. Semisal, anak sudah sangat tahu tentang peran ayah dan ibu didalam keluarga, peran ayah adalah sebagai pemimpin dalam keluarga dan masih banyak lagi. Anak pun mampu untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda walaupun masih belum terbiasa.

  • Tahap Operasional Formal (mulai 11 tahun)

Pada fase ini anak mampu untuk berpikir secara abstrak dan menguasai penalaran. Anak dapat menarik kesimpulan dari apa yang tersedia. Semisal, anak bisa mulai untuk menjelaskan dan menyimpulkan hal apa yang terjadi tadi pagi disekolahnya. Ia dapat menarik kesimpulan dari apa yang telah ia alami dan ia akan menceritakan pada anda tentang sesuatu yang menarik ataupun yang berkesan menurutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun