Mohon tunggu...
Raaf Ikhtsar Ismail
Raaf Ikhtsar Ismail Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Merupakan mahasiswa dari studi Ilmu Komunikasi UNTIRTA Banten yang ingin terjun dalam bidang jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kehadiran STARLINK: Peluang dan Tantangan dalam Mendorong Perkembangan Internet di Indonesia

11 Juni 2024   20:02 Diperbarui: 11 Juni 2024   20:29 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital, akses internet telah menjadi kebutuhan mendasar yang mendukung berbagai aspek kehidupan, dari pendidikan, bisnis, hingga layanan kesehatan. Namun, di Indonesia, kesenjangan akses internet masih signifikan, terutama di daerah terpencil. Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa penetrasi internet di Indonesia pada tahun 2022 hanya mencapai sekitar 77% dari total populasi, dengan wilayah pedesaan dan daerah terluar masih tertinggal. Kehadiran Starlink, layanan internet satelit dari SpaceX, dipandang sebagai solusi potensial untuk mengatasi tantangan ini. Namun, awal mula kehadirannya di Indonesia mendapat penolakan dari beberapa perusahaan internet lokal.

 

Pertama, Starlink menawarkan akses internet yang lebih luas dan merata di seluruh Indonesia. Dengan jaringan ribuan satelit yang mengorbit bumi, Starlink mampu menyediakan koneksi internet bahkan di daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur internet tradisional seperti kabel serat optik. Menurut laporan SpaceX, Starlink telah berhasil menyediakan internet berkecepatan tinggi di berbagai lokasi terpencil di Amerika Serikat dan negara lain. Kehadiran Starlink di Indonesia diharapkan dapat mengurangi kesenjangan digital yang ada, memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses informasi dan layanan online.

Kedua, kecepatan dan stabilitas internet yang ditawarkan oleh Starlink dapat meningkatkan kualitas berbagai layanan di Indonesia. Misalnya, dalam sektor pendidikan, akses internet yang cepat dan stabil memungkinkan pelajar di daerah terpencil untuk mengikuti pembelajaran daring dan mengakses sumber daya pendidikan global. Selama pandemi COVID-19, banyak siswa di daerah terpencil mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran daring karena keterbatasan akses internet. Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa kesenjangan digital ini sangat mempengaruhi kualitas pendidikan di daerah terpencil.

Selain itu, Starlink juga dapat mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Dengan akses internet yang lebih merata, lebih banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah pedesaan dapat terhubung ke pasar digital, membuka peluang bisnis baru, dan meningkatkan pendapatan. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang sekitar 60% dari PDB Indonesia. Dengan akses internet yang lebih baik, kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional dapat lebih maksimal.

Namun, meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, kehadiran Starlink juga menghadapi tantangan dari perusahaan internet lokal di Indonesia. Beberapa perusahaan internet lokal khawatir bahwa masuknya Starlink dapat mengganggu pasar mereka dan mengurangi pendapatan. Menurut laporan dari The Jakarta Post, beberapa perusahaan internet lokal mengajukan keberatan resmi kepada pemerintah, mengklaim bahwa Starlink dapat menciptakan persaingan tidak sehat dan mengganggu ekosistem bisnis yang ada.

Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang biaya. Layanan Starlink, meskipun menawarkan internet berkecepatan tinggi, memiliki biaya yang relatif tinggi dibandingkan dengan layanan internet lokal. Menurut laporan dari CNBC, biaya langganan Starlink di Amerika Serikat mencapai sekitar $99 per bulan, belum termasuk biaya perangkat keras. Diperlukan kebijakan subsidi atau program kemitraan untuk memastikan layanan ini dapat diakses oleh masyarakat luas di Indonesia.

Kehadiran Starlink di Indonesia membawa harapan baru untuk meningkatkan akses dan kualitas internet, terutama di daerah terpencil dan terluar. Dengan kemampuan menyediakan koneksi internet yang luas, cepat, dan stabil, Starlink dapat mendukung berbagai sektor seperti pendidikan dan ekonomi digital, serta mengurangi kesenjangan digital yang ada. Namun, tantangan dari perusahaan internet lokal dan isu biaya perlu diatasi melalui upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Dengan langkah yang tepat, kehadiran Starlink dapat menjadi pendorong signifikan dalam perkembangan internet dan transformasi digital di Indonesia, memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat dari teknologi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun