Mohon tunggu...
Raafi AzisS
Raafi AzisS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Be your self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Memelihara Andong di Malioboro: Komitmen Kusir dan Perlindungan Pemerintah untuk Kelestarian Angkutan Tradisional

2 Desember 2023   01:00 Diperbarui: 2 Desember 2023   01:07 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malioboro, kawasan yang terkenal di Yogyakarta, memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan dari dalam dan luar negeri. Salah satu aspek yang membuat Malioboro begitu istimewa adalah keberadaan angkutan tradisional Andong. Meskipun angkutan ini semakin jarang ditemui di jalanan, tetapi Andong masih tetap eksis dan dapat ditemui sepanjang Jalan Malioboro setiap harinya. 

Para kusir Andong, dengan komitmen kuat, telah berperan dalam menjaga kelestarian angkutan tradisional ini. Selain itu, pemerintah juga memberikan perlindungan untuk menjaga eksistensi Andong sebagai warisan budaya yang berharga.

Kusir Andong di Malioboro telah memahami pentingnya kawasan ini sebagai sumbu filosofi yang memiliki nilai sejarah dan budaya Jogja. Mereka menyadari pentingnya menjaga dan memelihara tradisi Andong sebagai bagian yang tak terpisahkan dari daya tarik Malioboro. Salah satu bentuk komitmen mereka adalah dengan mengenakan pakaian adat Jawa saat beroperasi. 

Setidaknya, mereka mengenakan surjan (baju tradisional Jawa) dan blangkon (ikat kepala khas Jawa), serta menyesuaikan pakaian lainnya. Dalam pandangan mereka, ini adalah salah satu cara untuk menghormati kebudayaan Jogja dan memperkuat ikatan dengan tradisi yang dilakukan oleh para kusir Andong sebelum mereka.

Salah satu Kusir Andong, April Alfianto menjelaskan Sebagian besar kusir sudah memahmi Kawasan Maliboro merupakan sumbu Filososfi yang memiliki nilai Sejarah budaya Jogja. Oleh karena itu semua berkomitmen untuk tetap berkontribusi dalam melakukan penataan di Kawasan tersebut.

 “Ini sudah lama kami semua kusir berkomitmen kalau masuk ke Malioboro harus pakaian adat Jawa. Minimal pakaisurjan dan blangkon itu wajib, nanti bawahnya menyesuaikan. Ini adalah bagian dari Upaya kami Nguri -  uri Kebudayaan Jogja.”

Pemerintah juga berperan penting dalam menjaga keberlanjutan Andong di Malioboro. Mereka menyadari nilai budaya dan pariwisata yang dimiliki oleh angkutan tradisional ini. 

Oleh karena itu, langkah-langkah perlindungan telah diambil untuk memastikan kelangsungan Andong di tengah tantangan modernisasi dan perkembangan transportasi yang lebih canggih. 

Salah satu bentuk perlindungan yang diberikan adalah dengan memastikan adanya tempat parkir yang disediakan khusus untuk Andong di sepanjang Malioboro. 

Hal ini memungkinkan para kusir untuk menunggu penumpang dengan aman dan nyaman. Selain itu, pemerintah juga mengadakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar mengenai sumbu filosofi dan pentingnya menjaga serta melestarikan kawasan Malioboro, termasuk angkutan tradisional seperti Andong.

Selain menjaga Andong, kelestarian bangunan bersejarah juga menjadi perhatian utama dalam pelestarian kawasan Malioboro. Meskipun tidak semua bangunan bersejarah tersebut termasuk dalam atribut sumbu filosofi, tetapi penting untuk menjaga dan merawat mereka agar tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari warisan budaya Yogyakarta. 

Contohnya, Pasar Beringharjo dan Kompleks Kepatihan merupakan atribut sumbu filosofi yang memiliki nilai sejarah yang tinggi dan harus dilestarikan. Pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan pemeliharaan dan restorasi bangunan bersejarah tersebut dilakukan dengan baik. Dengan menjaga keutuhan bangunan bersejarah, Malioboro tetap memancarkan pesona budaya dan sejarah yang kaya kepada pengunjung.

Andong di Malioboro tetap dipertahankan dan dijaga oleh para kusir dengan komitmen mereka untuk memelihara tradisi ini. Pemerintah juga memberikan perlindungan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga dan melestarikan kawasan Malioboro sebagai sumbu filosofi dengan segala atributnya. 

Dengan adanya upaya ini, diharapkan keberadaan angkutan tradisional dan nilai-nilai budaya yang terkaitdapat terus hidup dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Malioboro yang ikonik. Selain itu, perlindungan terhadap Andong juga berperan dalam menjaga keberlanjutan angkutan tradisional ini di tengah perkembangan transportasi modern.

Komitmen para kusir Andong dalam menjaga kelestarian angkutan tradisional ini sangat penting. Mereka memahami nilai sejarah dan budaya yang terkandung dalam Andong, dan dengan bangga memperlihatkan identitas budaya Jawa dengan mengenakan pakaian adat saat beroperasi di Malioboro. 

Dalam pandangan mereka, ini adalah cara untuk menghormati kebudayaan Jogja dan mewujudkan semangat "Nguri-uri Kebudayaan Jogja". Komitmen mereka juga melibatkan partisipasi aktif dalam melakukan penataan di kawasan Malioboro.

Pemerintah juga memainkan peran penting dalam menjaga keberlanjutan Andong. Dengan menyediakan tempat parkir khusus untuk Andong, pemerintah memastikan bahwa angkutan tradisional ini tetap memiliki ruang yang cukup serta aman untuk menunggu penumpang. 

Selain itu, sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat sekitar bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan kawasan Malioboro sebagai sumbu filosofi. Diharapkan melalui sosialisasi ini, masyarakat dapat turut serta dalam menjaga dan merawat kawasan dengan segala atributnya.

Selain menjaga Andong, pelestarian bangunan bersejarah juga menjadi fokus dalam menjaga keaslian Malioboro. Pasar Beringharjo dan Kompleks Kepatihan merupakan contoh bangunan bersejarah yang menjadi atribut sumbu filosofi dan harus dilestarikan. 

Pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan pemeliharaan dan restorasi bangunan bersejarah tersebut dilakukan dengan baik, sehingga keberadaan mereka tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan dan masyarakat lokal.

Secara keseluruhan, keberadaan Andong di Malioboro tetap dipertahankan dan dijaga dengan komitmen para kusir yang memahami pentingnya menjaga tradisi ini. 

Pemerintah juga memberikan perlindungan dan melakukan sosialisasi untuk menjaga kelestarian angkutan tradisional ini serta kawasan Malioboro dengan segala atribut dan keindahannya. 

Dengan upaya bersama ini, diharapkan Malioboro dapat tetap memancarkan pesona budaya dan sejarah yang kaya, sambil tetap mengikuti perkembangan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun